"Mama cantik nya Aya,lagi masak apa nih?"sambil memeluk sang mama dari belakang yang tengah sibuk membuat sebuah cake.
"Bikin apaan tuh?"tanya nya lagi.
"Ini lagi bikin cake coklat kesukaan Abang mu"jawab Devita.
"Iih buat Abang aja nih,Aya nggak dibikinin?"ucap nya cemberut.
Devita tertawa kecil lalu mencubit pipi putri nya itu dengan gemas.
"Ini mama juga bikinin yang pake keju khusus untuk putri mama yang paling.... cantik"ucap nya sambil mengambil cake yang baru saja matang dari oven.
"Yeayyy,sayang.....banget sama mama"
Aya memeluk mama nya.
"Satu lagi mheheh"
"Apa lagi sayang?"
"Pengen susu rasa stroberi"ucap nya meminta seperti anak kecil.
"Haduh,kamu ini udah gede masih suka minum susu"
"Hehehe"
Lalu Devita membuat kan Aya segelas susu stroberi,ini memang kebiasaan gadis itu yang suka sekali dengan susu apa lagi susu rasa stroberi.
soal masakan kesukaan anak nya Devita langsung turun tangan untuk membuat nya sendiri.
"Nih"Devita memberikan segelas susu rasa stroberi pada Aya.
"Bentar"dia mengambil susu itu dan langsung bergegas mengambil piring dan sendok karena dia sudah tak sabar ingin mencoba cake itu.
"Tunggu dingin"cegah Devita, melihat Aya yang akan segera memotong nya.
"Aya udah nggak sabar"ucap nya antusias.
"Nanti lidah nya kepanasan sayang"
Aya mengangguk mengerti "oke Aya tunggu dingin bentar"
Baru saja memasuki ruang tamu Azra sudah mencium aroma yang sangat di kenal nya.dia bergegas menuju dapur untuk memastikan.
"Punya Azra mana?"tanya nya mengagetkan Aya.
"Iih bang Azra ngagetin aja"ucap nya terkejut.
"Hehhe"Azra terkekeh,dia salah fokus dengan segelas susu yang dipegang Aya.
"Nih bocah masih minum susu,udah gede,uu nggak malu"cibir Azra.
"Biarin Uwlee"ucap nya membalas cibir Azra.
Dia geleng-geleng kepala melihat tingkah adik nya yang masih seperti anak kecil.
"Ini buat kamu,mama udah bikinin satu perorang khusus untuk kalian berdua" Devita membawakan cake coklat kesukaan Azra.
"Wihh,ini pasti enak"Azra segera mengambil piring dan sendok lalu memotong kue itu dan langsung menyantap nya.
"Baru semalam aku bilang pengen cake buatan mama,eh sekarang udah dibikinin aja"
"Makasih ma,sayang...banget sama mama"ucap nya sambil memeluk Devita, mereka sangat beruntung memiliki seorang ibu yang begitu sayang pada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Salah Semesta
Teen Fiction"walau aku bukan takdir mu, tapi aku akan tetap mencintaimu sampai kapanpun itu, berbahagialah semesta, aku tak akan pernah berhenti mencintai dan menunggu mu kembali pada ku"
