Happy reading
•
S
A
G
A
R
A
•
Di tengah ruang kerja bernuansa abu-abu, Raka sedang duduk di meja kerjanya dengan menatap layar laptop yang mati sambil memainkan pena ditangan nya. Ia tampak seperti orang yang sedang cemas."Mira kembali, apa dia akan menemui putra ku?"
"Aku tak akan membiarkan nya bertemu dengan anak-anak ku" ucapnya geram sambil melempar pena kelantai.
•••
Sagara menepikan mobilnya di depan sebuah cafe untuk beristirahat sejenak setelah perjalanan jauh yang ia tempuh dari pagi. Ia memarkirkan mobilnya di depan cafe, lalu turun dan masuk ke dalam mencari tempat yang nyaman untuk beristirahat sejenak.
Brugh
Tak sengaja ia bertabrakan dengan seorang wanita berambut cokelat dan mengenakan kaca mata hitam yang terlihat sedang terburu-buru di pintu cafe.
"Maaf saya tidak sengaja" ucap Sagara sopan sambil membantu wanita itu mengemasi barang-barangnya yang berserakan di lantai. "Tidak apa-apa, saya juga buru-buru jadi tidak begitu memperhatikan jalan" ucap wanita itu dengan ramah.
Saat membantu mengambil barang, Sagara salah fokus dengan foto yang di pegang wanita itu, ia seperti mengenali foto itu. "Terimakasih, sekali lagi saya minta maaf" ucap wanita itu.
Sagara masih memperhatikan foto siapa yang di genggam wanita itu. "Saya buru-buru" ucap wanita itu sambil berdiri lalu meninggalkan Sagara disana. Ia benar-benar penasaran dengan foto itu, karena ia merasa mengenalnya. Wanita itu keluar dari cafe, Sagara menatap kepergian wanita itu ke arah parkir dan memasuki sebuah mobil hitam yang terparkir di sebelah mobilnya.
Ia tak terlalu menghiraukan wanita tadi, ia melanjutkan langkahnya untuk mencari tempat duduk. Ia memesan capuccino dan beberapa makanan ringan untuk mengisi perut. Sembari menunggu pesanan datang ia membuka laptop untuk melanjutkan pekerjaan.
Sekitar 30 menit berlalu tampak wanita tadi memasuki cafe kembali, namun kali ini ia datang tak sendiri berdua dengan seorang gadis berusia kurang lebih 7 atau 8 tahun yang mengenakan baju sekolah. Wanita itu duduk di meja sebelah meja Sagara namun wanita itu membelakangi nya.
"Kamu mau apa?" Tanya wanita itu pada anak nya. "Mentari mau pesan es coklat ma" jawab gadis yang bernama mentari itu. Wanita itu tersenyum lalu memanggil pelayan dan memesan pesanan mereka.
Bukan bermaksud menguping pembicaraan orang, namun Sagara mendengar apa yang di bicarakan oleh dua ibu anak itu.
"Ma, kalau kita udah ketemu abang, kita bakalan tinggal sama mereka kan ma?" tanya mentari.
"Iya, kita bakalan tinggal bareng abang-abang kamu sayang" jawab wanita itu.
"Pasti Abang mentari ganteng-ganteng ya ma, di Poto kecil nya aja ganteng banget, mentari nggak sabar bakal ketemu abang" ucap nya sambil melihat sebuah foto.Wanita itu tersenyum lesu mendengar pernyataan anak gadis nya.
Sagara menoleh ke arah wanita itu namun ia tak melihat wajah nya karena ia membelakangi Sagara. Namun saat Sagara melihat wanita itu, ia tengah mengibaskan rambutnya hingga Sagara tak sengaja melihat bahu kiri nya, ia cukup terkejut dengan apa yang ia lihat, terlihat ada tanda lahir di bahu kiri wanita itu yang mengingatkan nya pada seseorang.
Flass back
"Biar gara aja yang sisir rambut mama, gara bisa kok" ucap Sagara dengan memegang sisir di tangan nya.
"Biar mama aja sayang" ucap Mira lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Salah Semesta
Novela Juvenil"walau aku bukan takdir mu, tapi aku akan tetap mencintaimu sampai kapanpun itu, berbahagialah semesta, aku tak akan pernah berhenti mencintai dan menunggu mu kembali pada ku"