Suara klakson kendaraan sudah memenuhi jalan raya, pagi ini para pengendara terlihat tergesa-gesa, terlihat kemacetan yang sangat panjang.
Hari ini Raka berangkat pagi kekantor karena ada meeting penting yang harus segera dia hadiri.
Ia menoleh kearah luar kaca mobil sembari menunggu kemacetan panjang yang entah kapan berhenti.
Matanya berhenti melihat seorang
Yang ia kenal tengah berdiri di pinggir jalan.Ia menyipitkan matanya melihat lebih jelas siapa yang berdiri di sana. "Itu seperti...MIRA?" Mulut nya kembali menyebut nama itu setelah sekian tahun.
Ternyata matanya tak salah lihat, itu adalah Mira mantan istrinya. Ia sangat terkejut melihat siapa yang berdiri disana, setelah hampir 7 tahun lebih ia tak melihat Mira akhir perempuan itu kembali muncul setelah bertahun-tahun menghilang.
Memori masa lalu kembali terputar di kepala Raka.
Flash back
"Aku mohon dengerin aku dulu mas, aku nggak pernah bohongin kamu mas, aku mau nikah sama kamu karena aku cinta sama kamu mas bukan karena yang lain, mas tolong dengerin aku"
Mira memohon-mohon pada Raka setelah ia mengetahui maksud dan tujuan wanita itu mau menikah dengannya. Jelas terlihat dari mata laki-laki itu ia sangat kecewa.
"Aku benar-benar kecewa sama kamu, sekarang kamu pergi dari sini, aku nggak Sudi liat wajah kamu disini" ucap Raka yang masih menahan amarahnya.
"Mas dengerin aku dulu, aku-aku cinta sama kamu, aku nggak ada maksud buat nyakitin kamu mas, itu semua fitnah mas,aku di fitnah, mas ini demi anak anak kita" ucapnya yang terus membela diri, air mata nya tak berhenti mengalir.
ia berusaha membenarkan bahwa semua itu hanya lah fitnah Bayu.
"KAMU PERGI DARI SINI, DAN JANGAN SENTUH ANAK-ANAK SAYA" ucapnya murka.
Raka mengangkat koper yang berisi barang-barang Mira, dan menyeretnya keluar dari rumah. Di luar hujan sangat lebat.
gemuruh petir kian menyambar, bahkan sebatang pohon yang berada tak jauh dari rumah mereka tertembak oleh petir beberapa menit yang lalu . Ia benar-benar tak menyangka seorang wanita yang sangat ia sayangi menikah dengannya hanya karena ingin menguras hartanya.
Tangisan Mira tak kalah keras dengan derasnya air hujan yang turun, Raka seolah menutup telinga tak mau mendengar penjelasan apapun dari Mira.
Brug
Ia melempar koper dan tubuh Mira ke jalan yang telah basah oleh genangan hujan.
"Jangan berani kamu menginjakkan kaki kamu disini lagi, sekarang kamu bukan istri saya, jangan cari saya dan anak anak" ucap nya meninggal Mira kehujanan di depan rumah.
"MAS MAS MAAFIN AKU" teriak nya, ia tak menyangka Raka akan termakan oleh fitnah yang di buat oleh Bayu.
"MAS DENGERIN AKU MAS, MAS RAKA...."
teriak Mira diiringi kilat yang semakin menyambar kesana kemari. Hujan kala itu berjatuhan membasahi seluruh tubuh Mira.
tubuh wanita itu bergetar hebat bukan hanya kedinginan tapi rasa sakit yang ia rasakan kala itu sangat hebat, bisa-bisanya Raka percaya dengan omong kosong lelaki bejat itu.
Seperti tak ada harapan, Mira mengambil kopernya dan berjalan perlahan meninggalkan pekarangan rumah yang dulunya berisikan warna kini terpaksa ia tinggalkan karena fitnah dan salah paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Salah Semesta
Teen Fiction"walau aku bukan takdir mu, tapi aku akan tetap mencintaimu sampai kapanpun itu, berbahagialah semesta, aku tak akan pernah berhenti mencintai dan menunggu mu kembali pada ku"