Chapter 5

2K 117 0
                                    

"Rendra si pembuat onar."

••••

"EH?! ADEK?," Gavin membantu Rendy untuk berdiri, Rendy yang di bantu berdiri itu masih menatap tak percaya orang yang lebih tepat nya menabrak nya, orang itu juga berdiri.

"Rendra ...?" Batin Rendy.

Nama orang yang bernama Rendra itu berdecak sebal, lalu membersihkan pakaian nya yang sedikit kotor akibat terjatuh. Tapi suara Gavin membuat nya menoleh, tentu Rendra kenal, siapa yang tak kenal? Anak dari pemilik sekolah ini.

"Dra? Lo nyari masalah atau gimana?!!." Tanya Gavin marah, tentu saja ia marah melihat adik kecil nya ini terjatuh di hari pertama ia masuk sekolah.

"Dih, orang gue lagi di kejar sama babi utan temen lo tuh!!!." Balas Rendra tak kalah jutek nya.

Gavin mengurut heran mendengar nya dan tiba tiba suara langkah kaki orang terdengar grusak grusuk, dan terlihat 3 orang pemuda yang berlari seraya berteriak.

"RENDRA!!! KEMBALI-IN KAMERA GUE BANGSAT!!!." Salah satu dari mereka berteriak kesal.

Rendra yang baru saja ingin lari kerah belakang nya tertarik membuat nya lari di tempat jadi nya.
"He?! Ini siapa tarik tarik kerah gue bangke!!."

"Lo ya, ga pernah anteng sebentar doang." Suara itu membuat Rendra terdiam lalu saat kerah nya terlepas dari tarikan ia menoleh mendapati lelaki sedikit lebih tinggi dari nya dengan wajah tersenyum manis namun Rendra yakin senyum itu tersimpan misterius di dalam nya.

Terlihat dari name tag bernama Haikal Chandrawinata Andrian. Nama orang itu biasanya di panggil Haikal, Haikal adalah ketos di sekolah itu. Tentu sebagai ketos Haikal di buat pusing atas kelakuan murid sekolah ini yang selalu membuat onar.

Ke-3 orang yang berlari di samping Rendra dengan nafas yang tersengal-sengal akibat berlari. Salah satu dari mereka yang sering di panggil Rey itu bersuara.

"Balik-in kamera kesayangan gue!!!." Rey mengulurkan tangannya.

Haikal menatap tajam Rendra membuat Rendra menghela nafas lalu tangannya menaruh kamera di atas telapak tangan Rey.

"Gitu kek dari tadi," Rey kemudian mengecek kamera milik nya dan mata membulat saat ada beberapa foto yang hilang lantas ia menoleh ke arah Rendra.

"Lo hapus poto ayang gue bangsat," ucap Rey kembali tersulut emosi.

Dengan tenang Rendra membalas.
"Itu ganti nya lo menumpahkan makanan gue dan lo juga ngerusak tempat makan gue." Balasan Rendra memang terlihat tenang namun tidak mata nya yang menatap tajam Rey membuat suasana menjadi tegang.

"I-itu cuman tempat doang anjing!," kata Rey sedikit gugup.

Rendy menatap tangan Rendra yang terkepal kuat di bawah. Rendy tau bahwa Rendra tengah menahan amarahnya.

Rendy menarik sedikit lengan seragam Gavin membuat Gavin menoleh, Gavin yang mengerti kode dari Rendy itu mengangguk lalu kembali menatap perkelahian mereka. Gavin menghela nafas, jujur ia malas menangani ini.

"Cukup." Suara dingin terdengar di ruangan membuat semua nya menoleh.

Rendra berdecak lalu berjalan ke arah kelas nya kembali dengan kedua tangan di masukan ke dalam saku celananya. Haikal menatap punggung Rendra dengan tatapan sulit di artikan.

****

Ternyata Rendra adalah teman sekelas Rendy bahkan mereka sebangku. Rendy awal nya sedikit terkejut namun ia juga senang.

"Lo napa liat gue terus," Rendra sadar bahwa ia terus di lirik oleh orang yamg duduk di sebelah nya.

Rendy walau ketahuan ia tetap santai.
"Lo keliatan jelek dari samping." Ucap nya.

"Lo keliatan jelek dari samping."

Mata Rendra membulat dan dirinya terdiam. Ingatannya kembali teringat tentang salah satu orang yang sudah pergi dan meninggalkan kenangan.

"Ck, diam lo." Rendra kembali membaca komik kesukaannya, Rendy tersenyum tipis saat melihat komik yang ada di tangan lelaki di samping nya itu.

"Di baca juga tuh komik." Batin Rendy.

Tiba tiba Rendy alias Renal jadi teringat tentang adik laki laki nya akhir nya ia bertanya pada Rendra walau dirinya sedikit canggung akibat Renal berada di raga Rendy.

"Lo kenal Erza?," tanya Reny tiba tiba membuat Rendra menoleh dengan satu alis di angkat lalu beberapa saat mengangguk singkat.

"Kenal, tapi ya ga begitu kenal sih," jawab Rendra. "Kenapa? Lo kenal juga ama si Erza? Dari mana?." Imbuh Rendra.

Rendra di buat penasaran pada orang di sebelah nya ini, bagaimana Rendy tau tentang Erza? Ia dengar dengar Rendy itu amnesia tapi kenapa ia kenal dengan siswa bernama Erza?

Belum sempat Rendra membalas ucapan Rendra suara guru sudah terdengar dengan pintu terbuka.

****

Vote ⭐

Terimakasih telah membaca....

RENAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang