10

6 1 0
                                    

Semakin hari gosip tak mengenakan mengeni Ailis semakin banyak. Bahkan para pelayan pembuat gosip itu sudah berani bermain fisik.

Kemarin Ailis diguyur dengan air bekas cucian. Sekarang Ailis dihadang tiga pelayan itu, kemudian menyuruh Ailis menjahui Sean. Ailis memberontak dan mengatakan bahwa ia telah menjahui Sean. Para pelayan itu tertawa kemudian menampar Ailis dengan keras.

“Dasar cewek murahan! Kau pikir saya tidak melihat kamu berbicra dengan tuan , ha?!” Teriak pelayan yang memimpin lainnya. Setelah puas menyiksa Ailis, mereka pergi begitu saja. Ailis memegang sakit pipi kirinya sambil berjalan pelan menuju kamarnya. Selain ditampar, Ailis di tendang kaki kanannya yang menyebabkan ia harus berjalan pelan.

Keesokan harinya, Ailis menutupi pipinya dengan rambut yang ia gerai. Sean yang menyadari akhir-akhir ini Ailis mengindarinya pun mencari keberadaan Ailis. Ketika Sean hendak turun dari tangga, ia bisa melihat Ailis naik membawa sapu yang sepertinya akan membersihkan kamar miliknya. Sean diam menunggu Ailis, Ailis yang hendak menaiki anakkan tangga lagi terkejut saat melihat sepasang kaki didepannya. Ailispun mendongakkan kepalanya yang membuatnya dapat melihat wajah si pemilik kaki.

Sean dapat melihat wajah terkejut Ailis. Sebelum Ailis melewatinya begitu saja, dengan cepat Sean mencekal tangan milik Ailis.
“Mengapa kamu menghindariku?” Ailis yang mendegarnya menundukan kepalanya. “Hey, jawab aku.”

Melihat Ailis yang tak memberi respon, Sean pun memegang dagu Ailis dan mengangkatnya. Saat hendak berbicara, Sean terkejut melihat bekas luka di pipi kiri Ailis. Tanpa bertanya Sean tau itu bekas tamparan. “ Siapa yang menamparmu? Apa karena ini kamu menghindariku? Beri tahu aku, Ailis.” Sean berkata dengan penuh
penekanan. Terlihat dari tatapannya yang menandakan ia sedang
marah besar.

Dengan cepat Ailis berkata, “ Tuan tidak perlu tau. Saya mau membersihkan kamar tuan, permisi.”
Mendengar itu Sean geram dan berteriak. “ Aku perlu tau! Kau gadis yang aku sukai! Aku mencintamu Ailis Kimara! Beri tau aku atau aku akan menghukum semua pelayan disini!”

Ailis terkejut mendengar pernyataan Sean. Ia hendak pergi , namun Sean menahan tangannya. Dengan cepat Sean menyuruh Lexe mengumpulkan semua pekerja di istana.

AILISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang