Semua telah berkumpul di istana, dengan Ailis di atas bersama Sean. Mereka semua terkejut dengan kemarahan yang Sean tunjukkan. “ Siapa yang telah berani-beraninya melukai gadisku!! Mengakulah kalau tidak kuhukum kalian semua!” Semua yang mendengar itu panik sekaligus kaget mendengar pernyataan rajanya.
Para pelayan yang mengetahui orangnya langsung menyebut
dan menujuk tiga pelayan yang melukai Aillis. Ketiga pelayan itu
mengelak sabil ketakutan. Sean bertanya pada Ailis dengan lembut. “Benarkah itu? Tenang saja, aku melindungimu.” Ailis menganguk pelan, ia tidak ingin lagi menutupi kesalahan tiga pelayan itu. “ Hukum gantung ketiga pelayan itu!”
Ketiga pelayan itu bergetar ketakutan, memohon mohon agar tidak dihukum mati. Ailis juga sangat terkejut mendegar apa yang diucapkan Sean. “ Tidak! Jangan hukum gantung mereka ,Sean!”Sean menatap Ailis. “ Tidak! Mereka telah menyakitimu!”
“ Jika kamu menghukum gantung mereka , maka hukum gantung aku!” Semua yang mendengar itu terkejut. Sean yang melihat tatapan serius milik Ailis mengela nafas. “ Usir mereka dari kerajaan ini! Ini pengingat untuk kalian semua agar tidak mengangu Ailis, calon ratu kalian!” Ailis membulatkan mata, saat ingin protes ia ditarik dan dibawa
ke kamar Sean. Kemudian diperiksa dokter dan diberikan obat serta menyuruhnya istirahat.Tinggallah mereka berdua di kamar itu.“ Apa maksudmu berbicara bahwa aku calon ratu ?”
“ Aku mencintaimu, Ailis. Aku mau kamu menjadi istriku, ratu di kerajaan ini. Aku tau ini begitu cepat bagimu, tapi aku sudah jatuh cinta pada saat kamu merawatku dulu. Kamu mau kan menjadi istriku?”
Ailis melihat kesungguhan di mata Sean. Ia tak menyangka lelaki yang ia sukai juga menyukainya. Ia pikir itu tidak mungkin memgingat Sean adalah seorang Raja. Ailis tersenyum menatap Sean. Mengangguk pelan membuat
Sean tersenyum sangat bahagia. Gadis yang ia cintai menerima cintanya!Sean memeluk Ailis erat, mengecup dahi gadisnya lama. Setelah itu Sean mendekatkan wajahnya pada Ailis. Melihat itu , Ailis memejamkan mata. Cukup lama Ailis memejamkan mata , ia tak merasakan apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
AILIS
Conto"Semenjak mama papa meninggal, hidupku mulai kacau. Terlebih dengan peninggalan hutang hutang perusahan papa yang kini menjadi tanggung jawabku. Aku terus dikejar dan didesak untuk membayar hutang hutang yang sangat banyak itu, bayangkan 1.5M harus...