Matahari kini tepat berada di atas kepalaku.Aku turun dari bus umum lalu aku berjalan melewati bangunan bangunan besar menuju rumahku. Tidak, lebih tepatnya rumah peninggalan orang tuaku. Aku anak paling berharaga bagi mama papa , itu karena aku anak satu satunya. Tapi kini aku tinggal sendirian , kedua orangtuaku meninggal karena kecelakan dua bulan yang lalu. Aku sangat sedih, kini aku hidup sebatang kara . Aku tidak memiliki om ataupun tante karena mama dan papa merupakan anak tunggal juga. Tak hanya sampai situ, aku sekarang sungguh menyedihkan , bayangkan di umurku yang baru menginjak 18 tahun sudah harus melunasi hutang hutang perusahan papa. Aku sungguh binggung dan tidak tau apa apa. Terlebih orang orang jahat itu terus menerus mendatangiku dengan mengancam aku , katanya aku akan dipenjara karena tidak bisa melunasi hutang hutang yang sangat banyak itu.
Sampainya di rumah , aku melepas sepatu yang kukenakan dan mengambil kunci yang berada di tasku untuk membuka pintu kamar kosku ini. Aku sungguh lelah, seharian ini aku berkerja di sebuah kafe untuk memenuhi kebutuhan hidupku. Walau mama dan papa mewariskan ku banyak sekali harta dan rumah yang aku tinggali dulu tapi itu semua sudah bukan hakku lagi , semuanya sudah dibuat untuk membayar hutang . Tapi hutang hutang itu belum lunas sepenuhnya, aku masih harus membayar 20 juta lagi. Aku benar benar ketakutan saat orang orang penaggih hutang itu datang menemuiku. Meraka memberiku waktu dua bulan untuk melunasinya dan kini hanya tersisa satu minggu lagi.
Aku tau kalau aku benar benar tidak bisa membayar uang sebanyak itu. Untuk itu uang yang ku dapat dari bekerja di kafe itu aku gunakan untuk rencanaku. Aku berniat meninggalkan kota ini , aku harus pergi jauh jauh dari para penagih hutang itu. Aku benar benar tidak mau masuk penjara!
Kini aku menyiapkan semua perlengkapan yang akan kubawa. Rencanaku sih besok malam malam aku akan pergi menggunakan kereta. Hah... sungguh melelahkan . Tidak apa apa! Setelah berhasil kabur , aku pasti bisa menikmati hidup!
Malampun tiba, Ailis sudah mempersiapkan semuanya , dia tidak membawa banyak barang karena itu akan menyusahkannya . Dia hanya membawa lima pasang baju, satu tas gunung , dan dua botol air mineral. Setelah semuanya siap di tas gunungnya , Ailis tertidur.
Dipagi harinya , tiba tiba saja Ailis terbangun karena suara ketukan pintu yang sangat keras. Dia suadah tau siapa yang mengetuk pintuh rumahnya. Dan benar saja , orang itu adalah penaggih hutang yang sangat dia benci.
"Hei , buka pintunya!" seru orang itu. Ketika Ailis membuka pintunya, dia langsung di beri kertas peringatan karena belum melunasi hutangnya. "Ingat! Waktumu tinggal satu minggu dari sekarang! Awas saja kalau kau tidak melunasinya!" bentak penagih hutang itu dan langsung pergi meinggalkan rumah Ailis. Ailis yang mendapatkan surat itu tertawa pelan sambil menutup pintu rumahnya.
Ailis sudah siap meninggalkan kotanya , kota yang penuh memori tentang kedua orangtuanya. Kini ia membawa tas gunung di pundaknya sambil menunggu bus yang akan membawanya ke stasiun. Sepuluh menit ia menunggu akhirnya bus datang. Ia duduk di barisan tenggah dan dekat jendela. Sampainya di stasiun, Ailis duduk di kursi penunggu yang ada di dalam stasiun. Dia harus menunggu sekitar lima menit lagi , saat kretanya sudah terlihat mendekat ke stasiun tiba tiba saja dari luar terdenger suara gaduh yang membuat Ailis memfokuskan pandangannya. Ia sangat terkejut, segerombolan penaggih hutang itu sedang berlarian untuk mencarinya. Diluar sana , Ailis dapat melihat sekitar empat orang yang memaksa masuk ke stasiun penunggu kreta tapi di hadang security yang tidak memperbolehkan. Ailis yang melihat kreta nya sudah datang, langsung saja berlari dan cepat cepat masuk ke dalam kreta sebelum para penagih hutang itu menyadari keberadaannya. Ia duduk sambil memperhatikan dengan cemas ke arah penaggih hutang yang sedang ribut dengan para security. Saat ia merasa kretanya mulai bergerak, ia sungguh merasa sangat lega. Dia berhasil pergi , Ailis sangat bahagia!
Ailis menyamankan duduknya , dia harus menunggu sekitar 10 jam , ya sekitar jam sembilan pagi nanti dia sudah sampai.

KAMU SEDANG MEMBACA
AILIS
Cerita Pendek"Semenjak mama papa meninggal, hidupku mulai kacau. Terlebih dengan peninggalan hutang hutang perusahan papa yang kini menjadi tanggung jawabku. Aku terus dikejar dan didesak untuk membayar hutang hutang yang sangat banyak itu, bayangkan 1.5M harus...