Dalam lorong hati yang tersembunyi,
Tiga jenis hati tersirat, berbicara batin.
Pertama, hati bersih, putih suci,
Laksana ayat yang bersinar, jiwanya terang.
"Al-qalb as-salīm," katanya Ibnu Qayyim,
Bersih dari syirik, dendam, dan iri hati.
Kekikiran dan kesombongan tak tersemat,
Hati ini dihadap Allah, suci dan terang benderang.
Kedua, hati yang mati, tanpa hidup,
Tak kenal Tuhannya, tak beribadah tulus.
Mati dalam syahwat, mengikuti kelezatan,
Meski murka Tuhan mengintai, tak tergerak.
Hati kafir, terperangkap dalam kegelapan,
Allah berfirman, seperti binatang ternak.
"Tidak dipergunakannya," lalai dalam kehidupan,
Mata tak melihat tanda-Nya, hati pun terdiam.
Ketiga, hati hidup tapi terpenyakit,
Dua kecenderungan, berlabuh di dalam.
Berayun ke sana, terkadang ke sini,
Tergoda nafsu, terkadang terpaut dosa.
Dalam puisi hati yang tersirat,
Cerita batin, terbaca dalam ayat.
Bersih, mati, atau hidup bercacat,
Hati manusia, sebuah perjalanan yang terurai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eksplorasi Kata
Poesía"Eksplorasi Kata" adalah sebuah kumpulan puisi yang mengajak pembaca untuk menjelajahi kekuatan dan keindahan kata-kata. Puisi-puisi dalam "Eksplorasi Kata" menggali berbagai tema, mulai dari cinta, kehidupan, alam, hingga perjalanan jiwa. Setiap pu...