⩇͝4 . dijodohkan

299 19 6
                                    

‎ ‎

Takata Mashiho × You
Happy reading!

.

.

.

"Apa? Aku mau dijodohkan? Gak bisa, gak bisa, aku gak mau! Aku tuh baru aja lulus SMA, masa udah disuruh nikah aja?!" Tolak mu mentah mentah

Hari ini adalah hari kelulusan SMA kamu sekaligus hari dimana orang tua mu meminta kamu untuk menikah dengan orang lain.

Jangan kaget kalau kamu hendak dijodohkan di usia muda, karena hal itu mungkin sudah bisa disebut tradisi di keluarga kamu.

Tapi di satu sisi lainnya juga kamu pasti akan menolak, memangnya siapa sih yang ingin menikah muda? Tidak ada kan?

"Mau bagaimana pun kamu harus terima perjodohan ini!" Sentak papa mu dengan emosi yang sudah berkecamuk sedari tadi karena kamu terus menolak

"Tapi pah, aku itu mau bahagia kayak anak remaja lainnya bukannya menikah di usia muda! Aku juga berhak bahagia pah, mah! Aku capek kalau semuanya harus diatur sama kalian. Kalian emang orang tuaku, tapi gak harus semua kalian yang ikut campur─"

"Kalaupun aku menikah, aku punya jodohku sendiri dan kalian gak perlu tuh susah susah buat cariin aku jodoh yang jelas jelas gak aku kenal asal usulnya. Please ya pah, mah sehari aja nggak ngatur hidup aku!" Ucap kamu berapi api "semua manusia berhak bahagia, termasuk aku! Inget itu!"

"Hey anak kurang hajar! Kemari kau!" Persetan dengan kesopanan, toh mereka juga yang membuat mu terpaksa harus mengatakan semuanya, iya 'kan?

.

.

.

"Maafkan aku."

"Hey y/n, ada apa denganmu? Kau sedang tidak menyembunyikan sesuatu kan sampai harus meminta maaf seperti ini?"

"Em... Sebelumnya aku mau minta maaf lagi taro, err... Orang tuaku, memintaku u-untuk menikah dengan orang lain─" setelahnya kamu hampir tak sanggup menjelaskannya karena kamu pun amat sulit menerima takdir yang satu ini

"Jadi kamu setuju gitu kalau kamu mau dijodohin?!"

"Tidak! Tidak! Aku mana mau melakukannya!"

"Lalu, untuk apa kau bilang seperti ini padaku, seakan akan kau terlalu pasrah untuk menghadapi apa yang akan terjadi kedepannya!" Sarkas Shotaro hingga urat urat yang berada disekitar wajahnya nampak menonjol lebih dari sebelumnya, mungkin dia belum bisa terima dengan apa yang terjadi

"Kau tau? Mana mungkin aku rela melepas mu begitu saja! Seharusnya orang tuamu berfikir sampai kesana. Kalau seperti ini jadinya, aku mana bisa memperjuangkannya," ucapnya, kali ini tatapannya lebih sendu dari sebelumnya

"Restu saja ada pada mereka dan yang mereka restui bukan aku orangnya. Lalu apa boleh buat selain ikhlas?" Shotaro tersenyum kecut seraya melihat sekeliling yang hanya ada kamu dengan dia saja di jalanan sepi ini

"Tapi Shotaro, aku─"

Shotaro langsung menarik kamu kedalam pelukannya, karena tidak tau lagi harus berbuat apa "sayang sudahlah... Belajar ikhlas itu lebih baik daripada tidak mendapat restu. Meskipun aku pun sama seperti mu yakni tak rela, tapi apa boleh buat? Sekarang sudah ya, ikhlaskan apa yang terjadi, okey?"

"Tapi aku gak mau taro!" Matamu kini sudah berkaca kaca akibat sudah benar benar frustasi

Mau bagaimanapun itu kamu tetap tidak menginginkan perjodohan itu, tapi kenapa Shotaro tak sama sekali memperjuangkan kamu padahal dia sendiri tak menginginkan hal ini.

‎ ‎𝒊‎𝒊‎𝒊. treasure imagine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang