0͝9 . just friend

191 12 4
                                    

‎ ‎

Hamada Asahi × You
Happy reading!

.

.

.

Gimana sih rasanya dianggap hanya sebatas teman sama orang yang kita anggap melebihi batas wajar pertemanan? Memang sih kita gak bisa memaksa seseorang tersebut untuk mencintai kita, but setidaknya boleh kan kita berjuang? Walaupun pasa ending ceritanya tak semanis yang kita bayangkan saat ini.

"y/n, tau gak? Kemarin si Dahye ngajak aku nonton bioskop," beritahu Asahi

Ya dia adalah orang yang kamu sukai. Hamada Asahi, 20 tahun. Pria ini berasal dari Osaka, Jepang. Asahi cukup tampan dengan rambut kecoklatan yang memiliki poni belah tengah. Iris matanya sipit, tubuhnya ideal dan juga sangat tinggi. Dia juga mempunyai raut wajah yang sangat sangar, tapi aslinya dia ini orang yang sangat perhatian. Dia ini adalah sahabat kamu dari TK, jadi wajar saja kalau kamu menyukainya.

Kamu tersenyum pahit saat mendengar nama Dahye disebut oleh Asahi. Dahye ini adalah orang yang sangat Asahi suka.

"Iya kah? Kayaknya terdengar menyenangkan, bukan begitu Asahi?" kamu hanya berpura pura antusias mendengar perkataan Asahi, walaupun sebenernya kamu sangat cemburu ketika Asahi terus saja menyebut namanya saat bersama kamu

"Menyenangkan banget lho! Sampai sampai Dahye refleks meluk aku," ingin sekali kamu memarahinya, namun apa daya ? Kamu cuma teman, ya hanya itu notabenenya

"Tapi kok aku rasa ada seseorang yang kurang ya?"

"Kurang? Siapa yang gak ada?" tanya kamu heran

"Gak ada kamu jadinya kurang gitu."

Deg!

Semua hening hanya terdengar semilir angin sore yang menembus indra pendengaran mereka. Jujur saja kamu merasa terharu karena baru kali ini ada seseorang yang mengakui, jika ada kamu di kehidupan yang kejam ini.

"Hei!" dia menjentikkan jarinya tepat dihadapan wajah kamu

"Kok malah melamun sih?"

Kamu tersadar dari lamunan kamu "Mianhae Asahi, ayo lanjutkan ceritamu."

"Iya iya akan ku lanjutkan," dirinya mengangguk.

Dirinya mulai menceritakan semua tentang dirinya dan Dahye selama di bioskop. Sedikit kecewa sama ceritanya, soalnya yang kuharapkan yang ada di kejadian itu kamu not Dahye. Sayangnya tuhan belum berpihak sama kamu.

Drrtt... Drrtt...

Tiba tiba handphone Asahi berdering notifikasi dadi seorang Dahye. Panjang umur sekali, bukan? Dahye mengajak Asahi ke restoran. Mau tak mau Asahi menerima tawaran Dahye. Karna baginya, ini merupakan kesempatan emas untuk mendapatkan hati Dahye.

"Mianhae y/n aku harus menemui Dahye sekarang dan sebenarnya aku ingin mengajakmu, akan tetapi Dahye tidak mengizinkan ku untuk mengajakmu."

"Ya sudah tak apa kok. Kamu pergi sana temuin Dahye, siapa tau kan Dahye mau mengajakmu nge date kan?"

"Benar gak papa?" tanyanya memastikan

"Iya Asahi silahkan saja."

"Benar?"

"Iya bawel! Sudah cepat pergi sana atau Dahye akan marah pada mu!"

"Iya iya kau juga sama bawelnya dengan ku, aku pergi dulu ya" ucapnya setengah berteriak

"Good luck Hi─kun!!" teriak kamu secara lantang, walaupun sebenarnya hati kamu rapuh

.

‎ ‎𝒊‎𝒊‎𝒊. treasure imagine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang