"ASSALAMUALAIKUM Y/N!""Siapa sih pah! Pagi pagi udah teriak teriak kayak apa aja," tanya bunda sambil ngedumel
"Bank keliling kali," celetuk ayah yang langsung mendapat jeweran maut dari bunda
Kamu yang melihatnya cuma bisa geleng geleng, karena mereka itu udah masuk usia kepala empat tetapi kelakuannya masih seperti anak kecil.
Bisa bisa juga mereka ngelakuin hal begitu didepan kamu, padahal kamu aja gak pernah tuh ngelakuin kayak gitu ke pacar mu sendiri.
"ASSALAMUALAIKUM Y/N!" Kali ini bener bener lebih kencang suara ketukan pintunya. Apa benar yang dibilang sama ayah? Kalau dia itu bank keliling?
Tapi kalau itu bank keliling, kenapa dia malah manggil nama kamu terus ya?
"Bener bener minta di ketekin nih orang!" Kali ini ayah yang turun tangan buat marahin orang yang berisik di pagi pagi buta begini
Sumpah kamu sampai gak bisa nahan tawa gara gara ngeliat ekspresi ayah yang mirip kayak emak emak yang lagi protes soal bansos, mana pake bawa sapu sama panci bunda lagi.
"AAA... AMPUN OM, AMPUN!"
Suara teriakan orang tadi itu kembali terdengar, tetapi dengan suara yang benar benar jelas dan kamu benar benar tidak yakin dengan tebakan mu kalau dia itu adalah...
"AYAH BERHENTI, JANGAN DIPUKULIN! ITU CALON MASA DEPAN Y/N! NANTI KALAU DOBBY MATI Y/N NIKAH SAMA SIAPA?!"
Rasanya kamu bener bener pengen ketawa aja, tapi takut dosa sekaligus takut kualat juga sih...
"AYAH AYO LEPASIN IH! Kasian masa depan y/n mabok gara gara di ketekin ayah!" Teriak kamu sekali lagi
Sambil terus mengapit kan kepala pacarmu di ketiaknya, ayah menjawab "biarin biar jera! Lagian siapa suruh dia pake gedor gedor rumah orang kayak orang kesetanan aja."
Akhirnya kamu tidak punya pilihan lain selain memanggil bunda, karena itu cuma satu satunya cara supaya ayah mau lepasin pacarmu dari ketiaknya dan ayah kamu itu juga sangat takut dengan bunda. Jadi gimana gitu.
Dan benar saja setelah bunda datang menghampiri ayah, seketika ayah langsung melepaskan kepala pacarmu dari ketiaknya. Benar benar definisi suami takut istri.
"Ayah ini ada ada aja ya, kalau sampe mantu kita mati gimana? Emang ayah mau ya anaknya jadi perawan tua?" Marah bunda sambil menatap ayah dengan tatapan mengerikan
Lain hal dengan ekspresi sang ayah yang tertunduk kaku, kalau pacar mu mah lagi senyum senyum sendiri karna diakui sebagai menantu sama bunda. Pasti kalau kata pacarmu itu 'bersakit sakit dahulu, diakui kemudian.'
"Sekarang ayah terusin kerjaannya dan kalian lanjutin aja aktifitas nya, bunda mau masak dulu," titah bunda yang membuat ketiganya mengangguk patuh
"Kalau gak ada bunda kamu Do─" sebelum ayah melanjutkan ucapannya, bunda lebih dulu memotongnya dengan tatapan yang lebih sadis lagi yang artinya
'diam atau gak ada makan 5 tahun!'
Kamu dan pacarmu hanya bisa tertawa tanpa suara melihat kelakuan ayah yang berlagak sok berani dihadapan bunda, tapi sifat aslinya bakal keluar lagi setelah bunda aada dihadapannya.
ִ⸙ 𝘁𝗿𝗲𝝰ׅ𝘀𝘂𝗿ׁ𝗲 𝗶𝗺𝝰𝗴𝗶𝗻𝗲 𔓕ֺ⊰
"Aw pelan pelan dong bi!"
Sekarang kamu sama Doyoung lagi berada di kamar kamu karena ingin mengobati lukanya yang diperbuat oleh ayah tadi. Bener bener miris nasib masa depan mu satu ini udah bau ketek, bau matahari, jidatnya lebam semua dan kakinya lecet, bener bener miris deh!
"Ini juga udah pelan pelan. Lagian kenapa sih kamu main kerumah orang udah kayak apa aja manggilnya?"
"Ya aku mau jemput kamu lah, katanya kamu mau jogging bukan?" Doyoung balik bertanya
"Jogging enggak, babak belur iya," setelahnya kamu hanya tertawa sembari menaruh kompres bekas Doyoung di meja belajar
"Kamu mandi sana, bau asem tau!"
Sehabis kamu ngomong begitu raut wajah Doyoung seketika langsung berubah, yang tadinya biasa biasa saja menjadi melotot kearah kamu "kamu tega banget bi nyuruh aku mandi dengan keadaan muka dan kaki aku yang penuh lebam kayak gini? Kejam banget sih kamu ini."
Terdengar agak dramatis namun memang begitu kenyataannya. Doyoung kalau disuruh sesuatu yang gak dia suka pasti bakalan nolak secara dramatis yang buat kamu pengen banget buang dia gitu aja, untung sayang.
"Yaudah kalau kamu gak mau ya gak papa, tapi siap siap aja kalau bunda gak nge restuin aku nikah sama kamu, just a simple, bukan?"
"Ih jangan gitu dong bi iya iya ini aku mandi!" Final Doyoung dan langsung terbirit-birit menuju ke kamar mandi karna nggak mau ancaman yang dilontarkan kamu itu menjadi kenyataan
ִ⸙ 𝘁𝗿𝗲𝝰ׅ𝘀𝘂𝗿ׁ𝗲 𝗶𝗺𝝰𝗴𝗶𝗻𝗲 𔓕ֺ⊰
"Doy, tadi kamu dipanggil sama bunda."
"Mau ngapain bunda kamu panggil aku?"
Kamu tampak berfikir sebentar sebelum menjawab pertanyaannya "katanya dia mau interogasi kamu," balas kamu dengan volume suara yang rendah, namun Doyoung masih dapat mendengarnya
Seketika raut wajah Doyoung mulai berubah yang tadinya full senyum menjadi datar atau lebih tepatnya kaget namun berusaha untuk menutupi hal itu dari kamu.
Namun itu cuma terjadi selang beberapa detik saja karna setelahnya Doyoung malah memasang wajah prihatin sambil menarik narik ujung pakaianmu "temenin!!!!" Rengeknya
"Sorry kalau urusan itu aku gak ikut campur ya doy!" Tolak mu mentah mentah, bahkan tarikan di baju mu kini telah mengendur akibat kamu yang menolak ajakannya secepat itu
"Tapi aku masih belum berani bi, nanti kalau aku ditanyain macem macem soal kerjaan gimana? Kan aku aja masih jadi beban mama sama papa!" Rengek Doyoung lagi, kali ini suaranya lebih berisik dari yang tadi pagi
"Makanya kerja biar gak jadi beban ortu! Udahlah sana samperin dulu aja bundanya, kali aja bukan itu yang mau bunda bahas."
Dengan terpaksa akhirnya Doyoung pun mau menuruti kemauan kamu dan sekarang dirinya sudah benar benar berada di pintu kamar bunda. Namun bukannya masuk, anak kuliahan tersebut hanya memandang gagang pintu tersebut dengan tatapan gelisah.
tbc.
sorry kalau hasil revisinya bener bener buruk banget buat kalian, ide gue bener bener buntu banget. doain aja semoga pt. 2 hasil tulisannya gak berantakan ya:)
don't skip vote and comment after reading this stories, thank you!
─ release : may 20, 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
𝒊𝒊𝒊. treasure imagine
De Todocuma hasil tulisan yang di pindahin dan didaur ulang disini. hope u like it all! ー slow update & random typing ! ー don't plagiarisme please!