Hamada Asahi × You
Happy reading!.
.
.
"Abang nggak papa 'kan? Mana yang sakit coba, bilang sama gー
gue udah baikan kok dek, yang sakitnya juga udah hilang, lo tenang aja ya?" Junkyu berusaha menenangkan kamu namun kamu malah menggeleng
"Mana bisa gue tenang dengan kondisi lo yang kayak gini, bang! Atau ada yang sengaja bikin penyakit lo kambuh ya bang?" Duga kamu dan dibalas gelengan oleh Junkyu
"Terus kalau enggak ada, kenapa bisa sampe masuk rumah sakit?"
"Gue cuma kecapean aja kok, nggak lebih. Udah ya nggak usah khawatir lagi?"
Kamu mendengus pelan dengan penuturan abangnya yang selalu bersikukuh untuk tidak mengkhawatirkannya, padahal kondisinya amat sangat minta dikhawatirkan "makanya abang jangan lembur aja, kan jadi ambruk gini."
"Gue juga kerja buat lo dek," kini giliran Junkyu yang mendengus yang membuatmu langsung cengengesan tak jelas
"Oh iya, abang udah makan?"
Sebuah gelengan Junkyu berikan padamu sebelum ia memutuskan untuk memalingkan wajahnya ke jendela.
"Abang kok gitu sih? Udah sakit masih aja nggak mau makan. Emangnya abang mau terbaring sini terus?" Tanya kamu dengan ekspresi gelisah yang kentara sekali di wajah mu
"Abang liat adek dong, gue berasa ngomong sama setan tau! Abang tuh harus makan, kalau abang dead, gue sama siapa?"
Secercah senyum acak terbit di wajah Junkyu "ikut gue ke kuburan lah."
"Ngadi lo bangke, sekarang ayo makan dulu," dan setelah sekian lamanya membujuk Junkyu akhirnya si orang tersebut pasrah dan mau memakan makanan yang disediakan rumah sakit
"Bang tunggu bentar ya, gue ke kamar mandi dulu, kebelet!" Pamit kamu yang langsung diberi anggukan oleh Junkyu
.
.
.
"Mba tunggu diluar sebentar ya, pasien yang didalam tengah ditangani oleh dokter."
Terkejut? Sudah pasti. Bukannya tadi dirinya baik baik saja, dan mengapa sekarang ia malah kembali ditangani oleh tenaga kesehatan di rumah sakit ini. Sebenarnya apa yang terjadi disini?
"Pasian kembali terserang penyakit jantungnya dan sekarang pasien sedang kritis," ucap sang suster lagi seakan akan tau apa isi dari kepalamu
Mendengar jawaban suster membuat hampir seluruh anggota tubuh mu tak berfungsi, bahkan tubuhmu yang tadinya sempat berdiri kokoh dihadapan sang suster kini hampir saja merosot kebawah jika saja sang suster tak menahan tubuhmu tadi.
"Mba yang sabar ya, saya doakan semoga pasien yang berada didalam baik baik saja," alih alih membalas, kamu lebih memilih untuk menganggukkan kepala karna tengah dilanda rasa tidak mood untuk berbicara dengan siapapun
Beberapa saat setelah kamu tengah bergelut dengan pikiranmu sendiri, sang dokter keluar dari ruangan Junkyu dengan ekspresi wajah yang tidak menunjukan adanya harapan untuk ini, apakah ada yang salah disini?
"Kakak saya baik baik aja kan dok?" Tanya kamu perlahan, namun sang dokter hanya terdiam memandangi kamu dengan ekspresi merasa bersalah yang sangat jelas kentara diwajahnya
"Dok, jawab dong! Kakak saya masih bisa bernafas kan?" Kini matamu sudah berkaca kaca seakan akan siap meledak kapan saja
Satu detik, dua detik, tetap hening, sang dokter tak kunjung menjawab hingga pada akhirnya ia menjawab yang langsung membuatmu benar benar kacau "maaf, tapi saya sudah berusaha semaksimal mungkin, namun yang diatas justru berkehendak lain. Kakak anda tak tertolong."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝒊𝒊𝒊. treasure imagine
De Todocuma hasil tulisan yang di pindahin dan didaur ulang disini. hope u like it all! ー slow update & random typing ! ー don't plagiarisme please!