8. Ketemu lagi

11 2 0
                                    

"Kalo ketemu terus tuh tandanya apa sih?" -About Destiny

💫💫💫

Terhitung sudah 3 hari sejak pertama kali kedatangan Amara ke daerah istimewa ini, maka besok adalah waktu dimana ia akan mulai menuntut ilmu lagi. Meskipun sudah berjalan-jalan selama beberapa hari kemarin, ternyata Amara masih belum puas dan masih merasa bosan.

"Duh pen kopi, yang enak mana ya cafenya. Cari ah!" Akhirnya di sore yang cukup panas ini, Amara mencari rekomendasi melalui hpnya untuk mencari cafe yang paling direkomendasikan di Jogja, khususnya di dekat apartemennya ini.

"Byaz de Cafe? Banyak banget bintangnya, keknya oke, deket juga, gas lah!" Tanpa berfikir lebih lama, Amara segera berganti baju dengan yang lebih baik. Ia akan berjalan kaki sambil menikmati suasana sore hari Jogja, karena ia merasa jarak cafe tersebut tidak terlalu jauh dengan apartemennya.

"Ternyata enak juga jalan-jalan kayak gini, tapi agak panas untung bawa topi" Amara berbicara sendiri sambil melihat sekitarnya.

"Mana yaaa?" Karena merasa mapnya sudah berada di titik yang tepat, Amara celingukan mencari cafenya.

"Eoh itu dia! Let's go!"

💫💫💫

Baru saja memasuki area cafe, ia sudah disambut oleh pelayan yang berjaga di bagian depan cafe.

"Sugeng rawuh, selamat datang dan selamat menikmati!" Amara sedikit tidak asing dengan sapaan ini, bukan, bukan ia tak mengetahui artinya tapi ia seperti pernah memasuki cafe yang sama dengan sapaan khas itu.

Karena sulit mengingatnya akhirnya Amara melupakannya dan segera menuju kasir untuk memesan, dengan terlebih dahulu menganggukkan kepala sebagai balasan untuk sapaan tadi. Sebenarnya ia sedikit heran, pasalnya dari nama cafenya saja tidak ada unsur jawanya, malah seperti spanyol gitu, tapi kenapa nuansanya sangat khas. Tak ingin ambil pusing, Amara segera memesan apa yang ingin ia pesan.

"Mau pesan apa mbak?"

"Ee Jogja coffee sama matcha fluffy cake"

"Baik, ditunggu ya mbak"

Sembari menunggu pesannya sampai, Amara segera mencari tempat duduk kemudian mengamati sekitar, sangat unik pikirnya. Perpaduan dari jawa tradisonal dan cafe remaja kekinian menjadi satu, kolaborasi yang perfect. Tak terlalu lama, 10 menit kemudian pesanannya sudah siap.

"Jogja coffee sama  matcha fluffy cake ya? Ini billnya ya mbak"

"Iya, makasih" Setelahnya waiter Byaz de Cafe itu segera melanjutkan pekerjaannya yang lain. Sedangkan Amara sedang menghirup aroma yang begitu khas dari rasa kesukaannya, yaps matcha.

"Perfect, medok banget matchanya!" Amara begitu menikmati pesanannya, sambil berucap dalam hati jika memang pantas kalau cafe ini direkomendasikan, karena memang enak.

Namun, ditengah ia menikmati hidangan lezat itu, ada seseorang yang entah sengaja atau tidak menyenggol bahunya cukup keras, hingga membuat minuman yang ia nikmati tumpah. Hal itu jelas memancing amarahnya, bagaimana tidak ia saja sudah duduk manis dan tidak menghalangi jalan, pikirnya. Tanpa pikir panjang, Amara segera berdiri dan berujar marah.

"Hehh! Jalan tuh dilihat, orang segede giini ditabrak!" Suaranya yang cukup keras itu berhasil mendapatkan perhatian dari pengunjung, termasuk seseorang yang sedang berdiskusi di meja pojok.

About Destiny | AmaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang