♡♡♡
Liburan telah usai, tahun sudah berganti, dan 5 hari 4 malam di Kapal pesiar sudah lewat dari seminggu yang lalu. Hubungan Jovan dan Shenna bersama pasangan masing-masing mereka berakhir memburuk, membuat keduanya kembali lagi pada hubungan terlarang itu dengan bebas.
Hari sudah sore, tapi Shenna dan Jovan belum berniat meninggalkan kantor. Keduanya sibuk bergumul diatas singgasana Jovan dengan Shenna dipangkuannya.
Tangan Jovan sudah kemana-mana, berbeda dengan tangan Shenna yang hanya bertengger dipundak pria itu. Sebelum terlalu jauh, Shenna menahan pergerakan mereka karena ingat akan suatu hal, ia sedikit menjauhkan tubuh mereka. "Pintunya udah kamu kunci, kan?"
Nafas Jovan terengah, disisi lain otaknya mencoba mengingat itu, "Kayaknya udah-"
Ceklek
Timing yang pas, tiba-tiba pintu ruangan Jovan dibuka oleh seseorang tanpa diketuk terlebih dulu. Baik Jovan dan Shenna sama-sama terkejut, tapi mereka tetap diposisi mengerikan itu tanpa berniat untuk duduk dengan normal.
"Lin? Bukannya udah pulang?" Lontar Jovan santai, saat pergerakan Shenna seolah ingin beranjak, dengan segera ia tahan pinggul itu untuk tidak meninggalkan pangkuannya.
"Iya .. pa .. ini, saya lupa masukin arsipan ke lemari .. " tutur Arlin kikuk. Langkahnya tertahan diambang pintu, tak tahu harus menatap kearah mana.
"Taruh aja di meja. Kamu bisa langsung pulang." Balas Shenna malas berlama-lama diganggu.
Lalu Arlin menurut, ia menyimpan berkas itu di meja, dan segera meninggalkan ruangan.
Ternyata bukan sekedar kebetulan, ia hanya mencari-cari alasan agar masuk kedalam dan memastikan keberadaan Bosnya dengan Sekretarisnya itu. Atas permintaan Giana.
Kemudian setelah mendapatkan bukti kuat itu Arlin segera melapor, Giana butuh bukti semacam video atau rekaman suara, dan ia mendapatkan semuanya. Arlin sengaja menyimpan ponselnya disaku blezer, membuat hasil videonya sangat jelas.
Dengan ini, semoga Giana tidak lagi menutup matanya.
"Itu ya Bu,.. Ibu bisa liat sendiri. Saya ngga pernah bohong atau melebih-lebihkan. Kenyataannya memang seperti itu." Tulis Arlin sebelum mengirim video yang ia dapatkan.
Disebrang sana, Giana membuka video itu dengan perasaan yang teramat takut. Apalagi setelah membaca pesan Arlin sebelumnya.
Saat video itu mulai berputar, Giana sampai menutup mulutnya sendiri. Tubuhnya meremang, seluruh bulu kuduknya berdiri. Dapat ia lihat dengan jelas bagaimana Shenna duduk dipangkuan suaminya dengan wajah tak suka saat kegiatan mereka diganggu Arlin.
Giana tak dapat melihat itu lama-lama, jadi ia lempar ponselnya ke atas ranjang dengan tubuh yang perlahan runtuh. Kali ini ia tak dapat menyangkal, ternyata itu alasan suaminya selalu pulang telat seminggu kebelakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scandal After Marriage
Любовные романыSebuah perjodohan konyol yang berakhir rumit.