Mata pelajaran pertama hari ini adalam olahraga.
Semua murid di suruh berkumpul di aula untuk acara penimbangan, selalu ada kegiatan mengecek tinggi dan berat badan siswa setiap minggu nya di sekolah ini
Dan sekarang giliran kelas haechan dan renjun yang akan di periksa
Haechan sudah duduk di lantai bersama yang lain, kepala nya dia simpan di pundak renjun
Haechan terlihat sangat lemas, mata panda dan tubuh yang sedikit hangat bisa renjun rasakan
Nama haechan di panggil, renjun bangkit lalu membantu haechan untuk bangkit
"Sana timbang dulu"
Semua murid menatap haechan aneh, biasanya anak itu paling aktif dan ceria lalu sekarang?
Kemana pergi nya semua kebahagiaan itu, bahkan haechan terlihat seperti mayat hidup saat ini
"Berat badan 54kg dengan tinggi 165"
Renjun menarik tubuh haechan, haechan yang kurang semangat itu terjatuh saat di tarik begitu kuat oleh remjun
"Awww" Dia hanya meringis, mungkin itu sakit karna dia langsung mengusap lututnya berulang kali
Renjun meminta maaf lalu membantu haechan untuk bangkit, "chan lo kenapa sih? Udah seminggu lo kayak gini"
"Gapapa kok"
"Gapapa pala lo, liat itu lo sekarang 54kg chan... Cuma dalam seminggu lo kehilangan 5 kg berat badan lo"
"Cerita sama gw, ada apa?"
Haechan menatap renjun yang sepertinya sangat khawatir, haechan emang suka menceritakan segala hal dengan renjun
Tapi untuk masalah kali ini, renjun ga tau apa-apa. Apa haechan cerita aja ya?
"Lo ada masalah? ribut sama papa lo lagi?" Nada bicara renjun melembut, haechan bulat ingin menceritakan semuanya pada orang itu
••••
Jam istirahat kali ini terasa begitu menyesakkan, renjun ikut menangis melihat sahabat nya itu tersedu-seduEmang pasti sakit, setelah di pake di tinggalkan.
Walaupun ga nerima haechan jadi pasangan, bisa kayak di awal lagi kan? Inget dong mereka itu ayah dan anak
Untuk apa jaehyun jauhin haechan? Apalagi sampai sekarang belum ada kesempatan haechan untuk bicara dengan orang itu
"Lo harus nanya chan, tanya aja gapapa jangan takut"
"Gw di benci ya?"
Renjun membawa haechan ke dalam pelukan nya, "ga ada yang benci lo"
"Terus kenapa papa jauhin gw"
Renjun diam dia ga tau jawaban nya, dia mengusap pelan ujung kepala haechan sampai ke punggung
"Malam ini tanya ya, lo minta penjelasan sama orang itu"
Haechan mengangguk, "yaudah sekarang jangan nangis lagi ya, ayok makan liat deh pipi chubby lo ilang sekarang"
Haechan tersenyum getir, "emang iya?"
"Iya anjir, jadi ga lucu sekarang"
Haechan mengerucut kan bibirnya membuat renjun tertawa, "ayo chan jangan sedih lagi, masih ada gw kok"
Haechan mengangguk, dia bangkit bersama renjun hendak pergi ke kantin
Sore itu haechan memikirkan saran dari renjun, mungkin emang harus haechan yang mendahului bicara
Mereka harus mengobrol untuk membersihkan masalah yang ga jelas ini kan?
Haechan masuk ke dalam rumah nya, harum makanan langsung masuk ke hidung nya
Suara tawa seseorang membuat haechan penasaran, apa ada orang atau tamu dirumah?
Haechan berjalan ke arah dapur, tempat suara itu berasal matanya melotot tidak percaya melihat seorang perempuan tengah sibuk memasak dengan pria yang memeluk nya dari belakang
Air mata turun tanpa di minta, haechan melihat papa nya memeluk orang lain di rumah ini
Perempuan lain.
Biasa nya haechan yang akan mendapatkan afeksi itu tapi sekarang? Apa tempat dia tergantikan
Haechan bukan bocah lugu yang ngak ngerti situasi, haechan yakin orang itu pasti kekasih jaehyun
Tapi, haechan mau bertanya dia mau memastikan.
"Papa?"
Jaehyun menoleh menatap haechan yang sudah menghapus air matanya, sekarang anak itu menampilkan ekspresi marah
"Oh dek, udah pulang"
"Sayang, kenalin ini anak aku haechan"
Ucap jaehyun kepada perempuan itu, apa sayang??? SAYANG!?? hati haechan terasa semakin sakit apalagi melihat senyuman itu kini ditujukan kepada orang lain bukan kepadanya
"Echan, kenalin ini winter calon mama kamu"
"Halo echan, kamu boleh panggil saya mama"
"Ga" Jawab haechan dingin
Ekspresi wajah jaehyun yang berseri sekarang berganti kecut, winter juga menunduk mendapatkan penolakan secara terang-terangan dari calon anaknya
"Apa maksud kamu" Tanya jaehyun, suara nya begitu lantang Terdengar menakutkan
"Echan ga mau punya mama! Mama echan cuma satu yaitu ibun rose dan ga ada yang lain!!"
"Aku ga akan nerima perempuan itu jadi mama aku! Ga sudi"
"Terima atau tidak, saya akan tetap menikah dengan perempuan yang saya cintai"
Haechan meremat sisi celananya, begitu menyakitkan mendengar hal itu. Perempuan yang dia cintai?
"Ga! Gakan pernah! Papa ga akan pernah nikah!"
"Siapa kamu berani melarang saya!"
"Aku anak papa, dan aku ga mau papa punya istri lagi"
"Wlaupun kamu anak saya, ini hidup saya, terserah saya mau berbuat apapun dan itu tidak tergantung dengan setuju atau tidak setuju nya orang lain"
Haechan diam, jaehyun menggertakan giginya saat mengatakan itu yang artinya orang itu berkata dengan serius?
Hati haechan terasa nyeri lagi, air mata tidak tertahankan menetes begitu saja
"Papa jahat"
Haechan berlari keluar, dia enggan berhadapan lagi dengan dua orang itu sangat tidak ingin
air mata terus menetes dari sudut matanya, jadi? Papa jauhin gw karna ini? Karna dia mau nikah lagi?
Dan dia, sekarang dia udah ga peduli sama gw bahkan dia berani bilang kayak tadi
Apa anak ga punya hak untuk melarang ayah nya?Haechan sakit, sangat sakit rasanya