putus

1.4K 90 1
                                    

"Chan, papa sebentar lagi datang... Kamu tunggu ya"

"Gausah jemput pa, echan di jemput mark"

Jaehyun diam sebentar mendengar jawaban dingin di sebrang sana.

"Kamu ga boleh pergi sama dia, biar papa jemput aja"

"Kenapa ga boleh? Dia pacar aku"

Lagi-lagi jaehyun diam, ada apa dengan haechan? Bukan nya mereka udah baikan kenapa haechan bersikap dingin lagi

"Pokoknya papa akan datang"

"Echan udah di jalan"

Belum sempat jaehyun bicara lagi tapi sambungan telpon itu sudah di putus secara sepihak oleh haechan

"Sialan, saya harus membuat haechan memutuskan mark segera." Gumam jaehyun sangat kesal.

°°°

"Mark"

"Gw gapapa, gw hargai keputusan lo Chan walaupun gw sedikit kecewa"

"Cinta itu sebuah keikhlasan, lo ngerti maksudnya kan mark?"

Mark mengangguk setelah melirik renjun sebentar.

Sore tadi renjun sengaja ngajak mark untuk menjemput haechan di rumah sakit

Mark udah tau tentang haechan yang udah maafin kelakuan papa nya, bahkan mungkin haechan akan pacaran atau nikah sama papa nya

Sangat mengecewakan, hampir saja mark menangis. Tapi dia ingat kodrat dia itu dominan mana boleh menangis 

"kayaknya papa kecewa deh, kedengeran dari suaranya" 

Renjun menatap haechan yang ada di kursi belakang dengan tatapan horor, "itu yang lo rasian kemaren-kemaren kan? Biar adil dia juga harus rasain Chan"

Haechan mengerti, dia mengangguk walaupun agak sedih. Masa dia harus jauhin papa nya lagi

"Lapar ga?"

"Mcd dulu kali, gw laper"

"Gw nanya nya ke echan"

"Lo pikir perut haechan doang yang kosong"

Mark meringis sebentar merasakan telinga berdengung, kenapa harus teriak padahal mereka lagi sampingan

"Jangan galak galak lo, nanti ga dapet jodoh"

"Tuhan yang ngatur jodoh, bukan mulut kasar lo"

"Yaudah mau ke mcd nih"

"Mcflurry oreo satu" Ucap haechan langsung menyaut dari belakang

"Lo kan ga boleh makan es cream smaa papa lo Chan"

Haechan merengut, jari tangan nya dia mainin. "Tapi bayi nya yang mau"

"Hadeh"

°°°°

"Kalo kamu udah bulat sama keputusan kamu aku bisa apa"

"Maaf, sekali lagi maaf"

"Gapapa mas, aku seneng kamu jujur... Dengan gini kamu ga nutup jodoh aku yang sebenarnya buat datang"

"saya Brengsek ya?"

Winter tertawa kecil, "kamu sadar diri ternyata"

"Semoga orang yang jadi jodoh kamu bukan orang seperti saya"

"Aku juga berharap seperti itu"

Mereka tertawa bersama entah apa yang membahagiakan dalam kata perpisahan mereka ini.

"Ngomong-ngomong kamu ga takut Tuhan udah hamilin anak sendiri?"

jaehyun tertawa, "dia bukan anak gw"

"Hah?"

"Jangan-jangan bener kata orang-orang, kalo mas itu sebenarnya bukan duda dan mas itu juga belum nikah dari dulu"

"Kamu kan datang ke pernikahan saya"

"Iya juga"

"Terus haechan?"

"Selama beberapa tahun saya sama rose menikah tapi belum di kasih momongan juga, akhir kita mutusin buat adopsi anak"

"Jadi haechan?"

"Dia bukan anak saya, bayi di kandungan haechan yang anak saya"

Winter tepuk tangan+ketawa jengah+ menggeleng kan kepalanya terheran-heran. "Hebat" Gumam nya

"Kalo gitu, aku bakalan jadi pendukung kalian no satu. Toh kalian ga ada hubungan darah, jangan pedulikan kata dunia yang penting kalian bahagia"

"Terimakasih"

°°°°

"Makasih ya teman-teman"

"Teman katanya haha" _mk

"Najis denger suara so imut lo beneran deh" _rj

"Aku lagi hamil loh, hati aku sedikit tergores"

Walaupun haechan kadang ngeselin sama tingkah so imut nya, tapi kadang kasian juga liat wajah melas nya yang kayak gini

Mark tertawa, entah apa yang membuat nya tertawa yang jelas suaranya sangat berisik

"Hihh, kok ketawa"

"Mark berisik anying" Tangan renjun mendarat mulus di bahu mark

"Echan bohaiii..." Sekarang giliran, mark yang menggeplak bahu renjun

"Lo buka buka HP gw ya"

"Ga" Jawab renjun sambil tertawa.

"Bohong anying, ngapain ketawa"

"Ih geer banget, ngapain gw buka buka HP orang"

"Udah sih ngaku aja, lo tau echan bohai dari mana!?"

"Ih kok echan bohai sih" Rengek haechan mendengar perdebatan mereka

"Gw bilang gitu karna haechan beneran bohai"

"Ih injun!"

Mark menatap judes renjun yang terus tertawa mengejek nya. "Cungkring"

"Apa lo bilang!?"

"Ih kalian kenapa sih, echan do'ain kalian jodoh"

"Ih najis bet" _rj

"Ogah gile" _mk

"Yaudah jangan berantem lagi, sana pulang"

"Lo ngusir kita?"

"Udah malem jun, nanti om yuta marah kamu ga pulang-pulang"

"Hitung sampe lima kalo lo ga gerak gw tinggal" Ucap mark langsung lari ke arah mobil nya

"Mark anjing, tungguin!" Renjun ikut berlari setelah pamitan kepada bumillbumill cantik

"Chan jaga diri baik-baik, inget rencana kita!" Teriak renjun dari dalam mobi

Haechan yang masih di luar mengacungkan jempol nya tanda setuju

PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang