sakit

1.6K 115 12
                                    

"Kamu ga susulin echan mas?"

Jaehyun yang tengah menggoyang kan gelas nya menoleh menatap winter yang duduk tepat di hadapan nya

Jaehyun emang sedikit keras tadi, apa harus dia keluar untuk menjemput anak itu?

Atau membiarkan nya saja, lagian haechan sudah besar dan anak itu lari ga mungkin kemana-mana

Mungkin ke apart mark atau ke rumah renjun, jaehyun sangat hafal.

"Ga usah" Balas jaehyun terkesan dingin

Pria itu bangkit dari duduk nya dan berjalan ke arah ruang tamu, dia menyandarkan tubuh nya di sofa empuk itu

Melirik jam yang sudah menunjukan pukul 22.34.

Hati jaehyun menjadi khawatir tatkala melihat HP nya tidak menampilkan satu notifikasi pun kabar dari haechan

Biasanya kalo haechan kerumah renjun, sedetik setelah haechan datang pun mereka pasti ngasih info ke jaehyun

Tapi sekarang? Ini sudah berjam-jam tapi masih belum ada kabar

Jaehyun melihat winter yang menghampiri nya, tangan kekar itu memepuk sofa kosong di samping nya sebagai tanda agar perempuan itu duduk di sebelah nya

Winter duduk dengan posisi miring sehingga punggung nya bertemu langsung dengan dada pria itu

"Jangan terlalu keras mas, dia anak yang tumbuh tanpa kasih sayang ibu... Bentakan kecil buat dia bagaikan ombak yang tinggi di lautan"

"Hati dia pasti merasakan nyeri mendengar nada bicara kamu yang meninggi seperti tadi"

"Apalagi aku denger kamu sangat sangat memanjakan anak kamu, jadi perlakuan kamu tadi pasti sangat melukai hati anak itu"

Jaehyun diam, dia langsung memikirkan apa yang barusan winter katakan

Apa jaehyun sudah keterlaluan?

Winter bangkit dari duduknya, lalu tersenyum sembari mengulurkan tangan

"Jangan terlalu memaksa, kita bisa pelan-pelan bujuk dia... Jangan kasar juga"

Jaehyun menerima ukuran tangan itu, salah satu alasan jaehyun mulai jatuh hati dengan perempuan itu karna dia sangat tulus

Setidaknya itu yang di pikirkan jaehyun tentang winter.

"Anter aku pulang, takut kemaleman nanti di marahin mama"

Jaehyun mengangguk lalu berjalan mengikuti winter yang sudah berjalan duluan

Tidak lupa winter memakai kembali cardigan nya, cuaca di luar sedang tidak menentu

Kadang panas dan kadang hujan, suhu juga mudah berubah jadi itu sebabnya winter membawa cardigan untuk melindungi dari dingin nya malam

Jaehyun membukakan pintu mobil untuk kekasih nya itu, winter tersenyum mendapatkan act of service dari calon suaminya

Terasa sangat nyaman menerima afeksi seperti ini.

Setelah mengantarkan winter pulang, jaehyun berniat untuk pergi ke apart mark karna dia udah tau kalo haechan ga dateng ke rumah renjun

Laju mobil jaehyun melambat saat matanya menemukan sosok yang akan dia cari

Di jembatan yang terlentang cukup panjang dengan di bawah nya ada air sungai yang tengah meluap-luap

Anak itu menangis sembari memeluk lututnya, terlihat tubuh nya bergetar menggigil kedinginan

Jaehyun turun dari mobil dan langsung menghampiri haechan, terlihat anak itu tengah merengek entah kepada siapa dia merengek

"Haechan" Panggil jaehyun, dia cukup kaget karna melihat keadaan haechan yang cukup kacau

Apa haechan benar-benar sakit jika dia melakukan hal ini? 

Haechan hendak pergi dan lari sejauh-jauhnya tapi kondisinya tidak memungkinkan

Tubuhnya terasa lemah dan sakit, haechan bahkan tidak mampu bergerak dari tempat nya

"Ayo pulang" Ucap jaehyun masih dengan nada dingin, orang itu hanya mengajak haechan pulang tanpa ada niat membantu haechan bangkit dari tempat nya

Yang bahkan pria itu sudah berjalan duluan ke dalam mobil nya, cukup lama haechan mengumpulkan tenaga

Seharian ini dia belum makan aoaoun, rasanya sangat lemas kepala nya juga terasa sangat pusing

Haechan memilih diam di tempat, karna kemungkinan dia akan terjatuh jika berusaha berdiri

Dan itu hanya akan menambah rasa sakit nya.

"gw sakit mark, bisa tolongin gw" Lirih haechan menunduk lagi

Sedari tadi sore mark terus menemani haechan lewat HP nya, haechan ga mau ngasih tau tempat nya dimana sehingga mark mau tidak mau hanya bisa menemani anak itu lewat HP

Jaehyun turun lagi dalam mobil saat melihat anak nya hanya diam saja, "mau pulang atau tidak?"

Kenapa begitu kasar? Apa kehadiran perempuan itu membuat otak jaehyun tercuci?

Haechan ngerti kalo jaehyun jijik sama dia karna jaehyun tau haechan sayang sama dia lebih dari kata sayang

Tapi jangan sampai jaehyun lupain kalo haechan masih anak dia, setidaknya belas Kasih nya masih ada kan?

Lagian haechan ga akan minta lebih, setelah dia bercerita sejujurnya kepada mark dia mendapatkan beberapa saran yang akan dia lakukan

Haechan enggan menjawab, suara itu sangat kasar masuk ke telinga nya. Bahkan sekarang telinga nya terasa berdengung

"Chan??" Panggil jaehyun lagi, kali ini pria itu berjongkok untuk lebih dekat dengan haechan

Haechan melirik sebentar, melihat wajah jaehyun yang seperti nya mulai khawatir

Tatapan itu hanya sampai beberapa detik, lalu haechan tidak sadarkan diri jatuh ke pelukan jaehyun.

PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang