2.2

122 10 1
                                    

૮ ˶ᵔ ᵕ ᵔ˶ ა

— —

‧₊˚✩ ʜᴀᴘᴘʏ ʀᴇᴀᴅɪɴɢ 𔘓𓂃 ࣪˖ ִֶָ

( ≧ᗜ≦)

─────────

꒰ᐢ. .ᐢ꒱₊˚⊹ ᰔ ───

Sepulang sekolah karin langsung meletakkan tasnya di lantai lalu, duduk di kursi belajarnya dengan kondisi kaget dan hembusan napas yang tak berhenti terus detak jantung karin juga malahan makin cepat bukan semakin pelan.

bahkan karin masih menangis di atas meja belajarnya.

"kenapa! gak di kasih tau.... kalau, dia udah punya pacar??"

"rasanya sakit banget tauuuu" karin menangis.

Mama melihat pintu kamarnya karina tidak tertutup dengan rapat lalu, mama mendengar karina menangis di dalam kamar.

lalu, mama masuk dan melihat karin yang berada di meja belajar.

"karin! kenapa??" tanya mama yang masuk ke kamar karin.

karin tak menjawab sama sekali dan hanya menangis saja.

mama mengusap punggungnya karin dengan lembut dan juga sambil menenangkan.

"ada apa..... kalau mau cerita! skni cerita aja... mama bakalan dengerin cerita kamu?" mama masih menenangkan karin.

karin bangun dan langsung peluk mama sambil menangis yang semakin kencang dan juga sesugukkan.

"sudah...... jangan nangis...."

"mama dengerin cerita karin" ucap mama sambil mengeluskan kepalanya karin.

****

kairi sudah berada di rumah bersama vincent, edgar dan juga ray untuk kerjain tugas sekolah dan juga tugas osis yang baru.

"gimana hubungan lu sama pacar lu??" tanya edgar.

"yah..... gitu gitu aja" seru kairi yang sambil membuka baju sekolah.

"kan, udah lewat dua tahun!! kenapa lu pertahanin??" seru ray yang sambil membereskan bukunya.

"gw pengen putusin dia... tapi,yahhh gw gak enak aja sama ortunya" seru kairi.

"jadi, lu di kenalin ke orang tuanya??" seru ray kaget dan juga kedua temen yang ada di kamar kairi.

kairi menganggukkan kepalanya dan langsung lanjutin tugas yang harus di kerjakan.

***

karin sudah tidak menangis lagi dan dia juga sudah meresakan lega banget... karena karin sudah menceritakan semuanya ke mama.

"yaudah! sekarang kamu makan siang dulu yah.. mama masakin" seru mama yang sudah berdiri.

karin hanya menganggukkan kepalanya karena mukanya masih bengkak karena habis nangis.

Karin mandi dan mama masak masakan kesukaannya karin yaitu udang saos balado.

17.00

Karin selesai mandi dan langsung turun ke bawah tanpa mengeringkan rambutnya.

karena perutnya sudah meronta-ronta karena kelaparan. Karin mencium bau saos balado yang menyebar di seluruh ruang makan itu ternyata sampai ke hidung karin yang baru menyentuh anak tangga yang ketiga.

Kairi & Karina - by lunaplaceworld Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang