Chapter 3

54 8 46
                                    

Semua anggota telah selesai membuat akun, terpampang nama-nama akun para anggota ekstrakulikuler di layar monitor. Tampak Desmon yang mengambil remote miliknya dan menekan tombol untuk menggerakkan isi layar.

"Sekali lagi, selamat bergabung di ekstrakulikuler Billstagramer. Manfaatkan waktu kalian sebaik mungkin dalama satu bulan ini. Untuk sekarang, mari kita perkenalan lebih dulu. Saya akan panggil beberapa orang yang cukup menarik perhatian," papar Desmon.

Para anggota saling toleh-menoleh, siapa saja sekiranya yang berhasil menarik perhatian Billstagramer yang terkenal itu.

"Silahkan maju berurutan untuk yang namanya disebut." Desmon memberi jeda sejenak. "Agam, Ellen, Bayan, Lupika, Ulfita, dan Rafa." 

Orang-orang di ruangan itu memberi tepuk tangan meriah untuk keenam nama yang disebutkan oleh mentor mereka. Agam yang namanya disebut pertama kali langsung berjalan ke depan tanpa mengecek ke belakang, karena sudah pasti kedua temannya, Izzat dan Nolan akan memasang ekspresi seolah-olah nama mereka yang disebut.

Agam berdiri di depan dengan sorot matanya yang percaya diri. "Kenalin gue Agam, anak kelas XII IPS yang bakal bikin konten tentang edukasi kesehatan. Gue harap kalian enggak taruh banyak perhatian ke gue, soalnya itu bikin gue risih. Makasih buat yang enggak perhatiin gue di depan." 

Tiap telinga yang mendengar kalimat perkenalan dari orang di depan itu sontak hanya menganga. Tidak menyangka bahwa kepribadian orang tersebut tidak sesuai dengan mukanya yang seperti orang baik.

"Baiklah Agam, salam kenal, cukup menarik mengetahui kamu dari jurusan IPS tapi malah mengambil konten yang notabenenya untuk anak MIPA. Saya akan menantikan proses yang kamu lalui," komentar Desmon. "Orang selanjutnya silahkan."

Agam kembali duduk ke kursinya, sementara Ellen beranjak dari bangkunya di paling belakang untuk maju ke depan. Begitu berbalik badan menghadap para audiens, kulit-kulit kaki Ellen terasa dingin dan kaku. Namun, ia berusaha untuk tetap tenang.

"Salam kenal, gue Ellenora double L, panggil aja Ellen. Nantinya konten yang gue buat itu seputar  cerita-cerita pendek yang aku animasiin." Ellen membeku sejenak setelah menyadari Desmon memperhatikannya. "Sekian yang bisa gue sampein."

Ellen melangkah untuk kembali, akan tetapi sialnya ia baru teringat bahwa ada hal terlewat. Alhasil ia kembali lagi ke depan. "Asal kelas, X MIPA."

"Oke, Ellen, Anda cukup mengambil risiko sebab untuk membuat sebuah animasi cerita pasti membutuhkan ketekunan yang kuat. Saya akan melihat bagaimana Anda menghadapi tantangannya." Desmon mempersilahkan orang berikutnya maju.

Setelah beberapa menit keenam orang tersebut melakukan perkenalan, Desmon menjelaskan beberapa peraturan dalam ekstrakulikuler Billstagramer. Pada layar, tertulis tiga poin peraturan yang harus ditaati.

----------------------------------------------------------------------------

PERATURAN EKSTRAKULIKULER BILLSTAGRAMER

1. Evaluasi akan diadakan setiap tiga hari sekali pada pukul 20:00 WIB. Anggota ekstrakulikuler dengan followers terendah akan dikeluarkan dari keanggotaan.

2. Setelah evaluasi pertama dilakukan, anggota dilarang berkomunikasi dengan siapapun yang bukan merupakan bagian dari ekstrakulikuler.

3. Akun anggota akan dicabut apabila anggota keluar dari lokasi ekstrakulikuler dan terlambat dalam evaluasi. 

[Peraturan dapat bertambah seiring program ekstrakulikuler dilaksanakan]

-------------------------------------------------------------------------


Melihat peraturan di layar, para anggota merasa bahwa hal-hal yang tercantum di sana berbeda dari peraturan-peraturan ekstrakulikuler sekolah pada umumnya. Namun, mereka berusaha untuk tetap opmitis dan menunggu penjelasan dari mentor mereka.

"Peraturan utamanya simple. Evaluasi akan kita adakan di ruangan ini sesuai jam yang telah tertera. Masing-masing dari kalian harus sampai tepat waktu, jangan ada yang terlambat datang. Lalu, duduklah di kursi yang kalian duduki sekarang, karena posisi tempat duduk saat ini permanen hingga program ekstrakulikuler selesai." Desmon menambahkan beberapa hal. 

"Kemudian, jika kalian memiliki pertanyaan atau materi yang ingin dijelaskan, kalian bisa langsung bertanya kepada saya. Manfaatkan waktu sebaik mungkin sebelum hari evaluasi pertama. Saya menantikan kerja keras kalian. Sampai sini ada pertanyaan?"

Finn mengangkat tangannya. "Apa maksudnya kami akan dikeluarkan, Mister?" 

Pertanyaan Finn mewakili seiisi pikiran para anggota di ruangan itu, membuat orang-orang jadi kembali mengenali dirinya. Dialah orang yang berada di lab komputer saat para anggota harus membuat salinan formulir.

"Apa yang harus diperjelas?" Desmon memberi sedikit senyuman sinis. "Oke, maksudnya kalian tidak akan berada di apartemen ini lagi, kalian akan dipulangkan. Apakah ini sudah memperjelas?"

Neris dengan ragu mengangkat tangannya, ada satu pertanyaan yang benar-benar harus ia tanyakan dari beberapa pertanyaan yang terpikir di benaknya. "Maaf Mr Desmon, pada peraturan nomor dua, apa kami juga tidak diperbolehkan untuk berkomunikasi dengan orang rumah?"

"Benar sekali, kalian hanya diperbolehkan berkomunikasi sesama anggota. Oleh karena itu, saya telah membuatkan kalian grup khusus tanpa saya di aplikasi Billstagram kalian. Di sana kalian bisa bebas membicarakan apa saja."

"Kenapa gitu Mister, kalau gini gimana nantinya kami bertukar kabar sama orang rumah?" Agam berkomentar tanpa mengangkat tangan. Malah, tangannya ia lipat di depan dada, dengan punggungnya yang ia senderkan di kursi.

"Maka dari itu, sebelum evaluasi pertama berlangsung, kalian diberi waktu untuk bebas berkomunikasis dengan orang luar," jawab Desmon singkat. "Pertanyaan saya cukupkan sebab sudah tiga pertanyaan diajukan. Besok di sebelah ruangan ini, yang bertuliskan 'ruang kelas', kita bertemu lagi di jam 9 pagi. Silahkan siapkan pertanyaan terkait materi ekstrakulikuler ini. Sampai jumpa besok."

Desmon mengakhiri pertemuan pertama mereka saat itu. Neris masih tidak mengerti, apa hubungannya berkomunikasi dengan dunia luar dan kegiatan ekstrakulikuler yang ia lakukan. Semenjak itu, perasaan Neris menjadi tidak enak mengenai ekstrakulikuler tersebut.


to be continued_

___________________________________________

Hey yo, apa kabar paw

Gimana perjalanan bacanya sampe sini. Jangan bosen-bosen yak

Buat yang suka sama part kali ini, jangan lupa vote dan komentarnyaa

Makasihh yang udah bersedia vote dan tinggalin komentar di cerita aku.

Love banyak banyakk, You've lifted my spirits!

See you buat pertemuan bab selanjutnya~~~



FATAL FOLLOWERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang