105 Days With JARREL [Complete] ✔️

#10 Dia dan Keluarga ku 🌹

Hai
Hallo guys
Assalamualaikum

~Jangan lupa Voment~

Ingat, tolong tandain kalau ada typo

Enjoyyyy

~ Percayalah, masalah keluarga dapat membunuh semua kebahagiaan mu ~

~ Aku juga ingin hidup seperti remaja lainnya, yaitu tanpa memikirkan masalah keluarga ~

@Author

...............

Kamis, 22 Desember 2016

~~~
Room Chat

Jar-relkereta

| Halloooo
14 : 47

| Assalamualaikum
14 : 47

| Tok...
14 : 48

| Tok...
14 : 48

| Tok
14 : 48

| Apakah ada orang?
14 : 48

Anda | 
Waalaikumsalam 
Lu napa?
14 : 59

| Haii My mine
14 : 59

Anda |
Sejak kapan gue jadi milik lo
15 : 01

| Sejak di hari kita menandatangani surat pernyataan yang kita buaaatt..
15 : 01

Anda |
Kita kita lo aja kali
15 : 04

Eh, Btw bentar temanin gue beli kado buat | ibu yak, hari ini hari ibu soalnya
15 : 04

| Dengan senang hati ya Ratu
15 : 04

Anda |
Ok gue tunggu di rumah
15 : 05

| Siap Ratu
15 : 05

~~~

16 : 35

Sore itu aku dan Jarrel pergi berbelanja untuk merayakan hari ibu, kami pergi ke toko pakaian untuk membeli kado dan ke swalayan untuk membeli bahan bahan membuat spagheti kesukaan ibu ku, jadi pada tanggal 13 desember, Jarrel langsung bergegas untuk pulang aku tidak tahu pasti mengapa ia bisa mimisan hari itu, dia hanya bilang kalau dia dari hari kemarin sudah tidak enak badan dan saat itu kepalanya sakit, dia selalu berkata bahwa dia baik baik saja setelah aku menanyakan hal itu, padahal wajahnya benar benar terlihat sangat pucat

"Mau beli apa lagi?" tanya Jarrel yang sedang berjalan di belakang ku sambil memegang 4 tas belanjaan yang telah kami beli

"Kadonya udah, daging sapi udah, pasta udah, saus nya juga udah, sayur udah, buah udah, eeemm beli apa lagi yah?" ucap ku sambil mengetuk ngetukkan jari telunjuk ku di dagu "oohh iyaa, kuenya" ucap ku melihat ke arah Jarrel

"Yaudah ayo" ucap nya lalu berjalan di belakang ku lagi

"Gue mau beli kue yang rasa stroberi, karena ibu suka buah Stroberi" ucap ku setelah naik ke atas motor

"Kalau Aku suka nya kamu"

~~~

"Mau singgah ke taman dulu nggak?" tanyanya saat motor yang kami kendarai hampir melewati taman yang pernah kami datangi dulu