🌹#7 Tukang Antar Paket

14 4 0
                                    


Hai 
Hallo guys
Assalamualaikum

~Jangan lupa Voment~

Ingat, tolong tandain kalau ada typo

Enjoyyyy

~ Pertemuan selalu di pasangkan dengan perpisahan. Siap bertemu berarti harus siap berpisah ~

People come and people go

............

Rabu, 9 November 2016

Hari itu sekolah kami di liburkan karna guru guru sedang rapat di sekolah

Papa, ibu, dan Kak Arsel... Mereka hari ini sangat sibuk bekerja di kantor

Sedangkan adikku Naurel dia tidak masuk ke sekolah, katanya sih sakit tapi pagi itu baru saja aku melihat nya memanjat pohon mangga tetangga yang berada di samping rumah ku

"WOII, CIL TURUN LU, KU ADUIN PAPA YA!" Teriak ku dengan menarik ujung celana pendek nya, sedang kan ia sudah menaruh 3 buah mangga di bajunya

"Nanggung ini, banyak banget loh kak mangga nya, yakin kakak nggak mau? " tawarnya dengan nada mengejek

Aku terdiam sejenak, memang aku sudah lama ingin makan mangga apa lagi yang sudah matang, tapi mengambil hak orang lain tanpa izin itu bukanlah hal yang baik

"Nggak mau nih, kak?" tawar nya lagi

"Mau sih, tapi kan nggak baik kalau kita curi, dari tadi tuh kamu seharusnya minta sama pemiliknya" Ucap ku

"HEHH, NGAPAIN KALIAN" Teriak seseorang dari jendela rumah tersebut

"Tuh kan, gue bilang apa anj**g" ucap ku frustrasi, dengan cepat aku menarik kaki Naurel hingga membuat nya hampir terjatuh dari pohon, tapi untung saja ia bisa menyeimbangkan tubuh nya

"Ayo cepetan lari" ajak ku yang lari terlebih dahulu meninggalkan Naurel yang juga berlari di belakang ku

~~~~

Sore hari nya.....

"Permisiiiii... Pakeeeettt.."

Suara yang terdengar bernada, seperti nada tukang paket, tapi yang membuat nya berbeda tukang paket ini seperti sedang pilek

Aku berjalan menuju pintu utama rumah ku

Saat baru saja membuka pintu mata ku tertuju pada seseorang yang berdiri di balik pagar, ia mengenakan jaket kulit berwarna hitam dan celana yang juga berwarna hitam

Aku lalu berjalan menghampiri nya dengan kedua tangan yang ku silangkan di depan dada

"Ada apa?" tanya ku

"Apa benar ini rumah Arieana Istri dari tuan Jarrel?" tanya nya dengan menenteng sebuah kotak yang di bungkus dengan plastik berwarna bening

Beberapa hari ini, memang Jarrel sering ke rumah entah itu untuk belajar bersama, main sama Naurel, ngopi sama Papa atau hanya datang membawa makanan

"Maaf ya pak, tapi kayaknya salah rumah deh, rumah bu Arieana bukan di sini" jawab ku mengikuti alur nya

"Ohhh, maaf yah bu, tapi apa ibu tau di mana rumah bu Arieana?" tanya nya lagi yang membuat emosi ku semakin memuncak

"bapak lurus aja terus lewat sana, lalu belok kiri, nah... di sana lah pak rumah nya bu Arieana istri pak Jarrel" ucap ku dengan nada sedikit tinggi

"Heheheh" ia terkekeh mendengar ucapan ku, "Masa gue di usir sih, padahal gue udah bawa martabak kesini" ucap nya sambil menggoyangkan goyang kan bungkusan yang ia bawa

"Ya, udah masuk, sapa suruh bercanda mulu"

"Cieee, udah mau di serusin yah ama gue, tapi kita belum lulus SMA, sabar yah" sahut nya yang berjalan di belakang ku, dan membuat diri ku yang ingin menendang nya semakin tinggi

"iiihhhhk Najiss" ucap ku lalu berbalik dan menendang kakinya

"Ahhrrgg" rintih nya sambil mengusap kakinya lebih tepatnya tulang kering nya

"Siapa suruh ngomong sembarangan" ucap ku

"Heheheh" kekeh nya

"Heheheh" ejek ku

Σ(O_O;)

"Sendirian di rumah?" tanya nya setelah duduk di sofa ruang tamu

"Nggak kok, sama Naurel tuh di belakang, lagi ngasih makan ikan tiri papa" sahut ku dari arah dapur menyiapkan minuman, dan menata martabak yang di bawa nya di piring

Papa baru baru ini membeli ikan Lele, katanya sih mau buat koleksi ikan ikan nya, tapi kan ini pertama kalinya Papa memelihara Ikan, dan juga di mana mana orang pakai nya ikan hias bukan ikan Lele, dan karena Papa yang selalu memanjakan ikan itu membuat aku, dan Kak Arsel serta Jarrel menyebut nya ikan tiri, dan hanya Ibu dan Naurel yang menerima ikan Lele itu di rumah

"Wah, lama lama ikan tiri Papa, ngambil hati semua keluarga lo tuh" ucap nya, dengan menonton tv yang ada di ruang tamu

"Tau tuh ikan, nggak tau diri banget mau rebut keluarga orang" sahut ku

"Tapi dia nggak bisa ambil hati gue" sambung ku lagi

"iya, itu karna hati loh udah di ambil sama gue" ujarnya sambil terkekeh

"Heh, gue masukin yah ini gelas ke mulut lo" ucap ku kesal sambil memegang sebuah gelas yang siap untuk ku lempar ke mulut nya, jika ia kembali berbicara yang nggak masuk akal

Catatan Arieana 7,
Kisah untuk Jarrel
~~~

105 Days With JARREL [Complete] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang