....
~ Jika boleh memilih, aku lebih memilih untuk tidak pernah mengenal mu, dari pada harus melupakan mu, apalagi menghapus rasa itu. ~
@ Arieana Kalinda Queensha
Senin, 23 Januari 2017
Di pengadilan
"Saya Melihat sendiri, Saudara Theo mengendarai mobil dalam keadaan mabuk, awalnya saya berniat menunggu, teman saya Awal, Galen dan Almarhum Jarrel, yang ingin menjemput saya untuk Sholat subuh di masjid"
"Tapi ketika melihat mobil Saudara Theo yang di Kendarai secara cepat, saya memutuskan untuk mengikuti nya menggunakan motor, Saya takut akan terjadi kecelakaan karenanya, tapi saya terkejut saat mobil yang di kendarai saudara Theo berhenti beberapa menit, sebelum akhirnya berbelok dan menabrak mobil yang terparkir di pinggir jalan, di depan bangunan yang sudah tidak terpakai" Sahut Leo dengan lantang
Kejadian pagi itu terngiang ngiang di kepala Galen, pagi itu sekitar jam 10, mereka semua anggota inti AViOS, Mama Jarrel dan Suaminya, dan Juga Ayah Jarrel dan istri serta kakak Jarrel, Dzaka dan Dzafri, serta Arsel datang ke pengadilan untuk mengurus kasus kecelakaan yang menewaskan Jarrel
Hal yang membuat Galen terkejut, saat dia tahu bahwa orang yang 'Sengaja' menabrak mobil Awal yang terparkir itu adalah Theo, anak dari guru kyler di sekolah mereka
Tapi saat ini, Theo belum bisa ditahan karena kondisi nya yang masih harus di rawat di rumah sakit, akibat kecelakaan itu yang membuat beberapa anggota tubuh nya cedera
Sepulang dari sana, Galen membersihkan kamar kos nya, yang selama hampir sebulan dia tinggalkan, Setelah kematian Jarrel, Galen memutuskan untuk tinggal sementara di markas anak AViOS, terlalu sakit untuk nya kembali ke kos kosan yang ia tinggali bersama Jarrel, apalagi saat di rumah sakit, lebih tepatnya ruang rawat Jarrel, yang dia harus bersihkan sendiri dan membawa semua barang milik Jarrel yang berada di sana
Mata Galen tak sengaja menangkap kalender yang terpasang di samping kasur tingkat mereka, kalender tersebut belum di ganti, kalender tahun 2016, dan tanggal terakhir yang tercoret adalah 25 Desember, hari terakhir mereka tinggal di kos kosan ini, sebelum akhirnya Galen kembali lagi tapi sendirian
"Gue akan simpan ini" Sahut nya lalu mengambil kalender itu dan menaruh nya di atas meja belajar milik nya
Sambil melipat baju milik Jarrel yang masih tersimpan di dalam lemari membuat Galen, merasakan kehadiran nya
~
"Rel, Semp*k lo yang mana nih?" tanya Galen yang baru saja selesai mengambil pakaian nya dari jemuran
"Yang ada gambar Spiderman nya" Sahut Jarrel dari arah kamar mandi
"Semp*k gue juga ada Spiderman nya, B*bi" ucap Galen kesal
"Siapa suruh beli semp*k couplean, jadi ketukar kan" Sahut Jarrel lagi yang baru saja keluar dari kamar mandi, dan hanya menggunakan handuk kecil yang melingkar di pinggangnya
"Elo, ngapain pakai jemuran gue" balas Galen sambil melipat pakaian nya
"Heheheh, Cucian gue numpuk, jadi gue pakai jemuran lo juga, Sorry heheheh" sahut nya sambil terkekeh, dan menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal
~
"Lon, lu mau nyuci seprai?" tanya Jarrel yang melihat Galen yang masih sibuk melepas seprai nya
"Hmm" jawab Galen singkat
"Heheh, Cuciin punya gue juga dong" pinta Jarrel sambil tersenyum sumringah
"Malas banget sih lo, kapan sih lo rajin nya?" tanya Galen
"Yah, kalau gue rajin trus lo juga rajin kan gak epik, jadi lo rajin gue malas lah, ngapain rajin, kan ada lo, Hahahah" ucap nya lalu berlari pergi meninggalkan Galen yang menatap nya sinis
~
"Semoga lo bahagia di sana rel, tenang aja sesuai dengan apa yang pernah lo bilang, gue janji bakal jagain Arin" gumam Galen lalu mengambil sapu untuk menyapu lantai yang kotor karna sudah di tinggal lama
Sementara di sisi lain, Arin terduduk diam di lantai samping kasur nya, tidak menggunakan alat pendengar nya, sudah tiga hari setelah pemakaman Jarrel, dan saat ini gadis itu masih berkabung
Dia mulai sakit sakitan, Waktu tidurnya terganggu, sehingga mengharuskan nya meminum obat tidur
"Rel, aku kangen" sahutnya, setelah itu air mata kembali mengalir dari mata sembab itu membasahi pipinya
~~~
"Iya istri ku" sahut Jarrel mengiyakan perkataan Arin, Saat itu mereka Papa, Ibu, Kak Arsel, Naurel, Arin dan Jarrel, berkumpul bersama setelah merayakan hari ibu
'PLETAK'
"Istri, Istri, nikah aja belum lo" Sahut Kak Arsel setelah menggeplak kepala Jarrel yang duduk tepat di sofa Samping nya
"Yah, doain gitu bang, Aamiinin" Sahut Jarrel menatap sinis Arsel
"Kalau kak Arsel nggak mau biar Papa sama Ibu yang Aamiinin" Ucap Papa, menglerai perdebatan kecil Jarrel dan Arsel
"Semoga Arin Jarrel beneran nikah" ucap Ibu sambil meletakkan sepiring kue kering yang baru dia buat dengan Arin
"Aamiin" - Papa, Ibu, Naurel, Jarrel
"Nggak, Aamiin" - Arsel, Arin
~~~
"Kenapa harus kamu rel"
"Kenapa?"
"Salah aku apa sama kamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
105 Days With JARREL [Complete] ✔️
Ficção Adolescente" Rel, Apa tujuan mu menolong ku? " [REVISI] ~Jarrel Bintang Bratadikara adalah seorang lelaki humoris, yang menjabat sebagai Ketua geng AViOS, karna memiliki riwayat penyakit, kehidupan nya yang hanya tersisa Selama 105 hari, waktu yang sedikit itu...