New girl

5 0 0
                                    

.
.
.
____________

Foto sampul oleh:
IG: indahlwr

Foto ilustrasi oleh:
IG:

Sumber cerita:
Inspirasi dari kawan dan google

----------
.

.
.
.
.

Dua hari setelah Ilona pergi ke luar kota. Nara mengurung diri di kamar. Ibunya datang dengan air hangat. Pintu dibuka perlahan. Terlihat, anak gadis itu tengah tidur meringkuk memeluk bantal. Menahan perih yang tidak biasa.

"Nara? Bagaimana keadaanmu sayang?"

"Hmmm," gumam anaknya tanpa membuka mata.

Ibu itu mendekat. Duduk di samping tempat tidurnya. Lalu mulai mengusap-usap rambut anak gadisnya itu. Terlihat raut wajah gadis kecil itu berubah. Rasa sekitnya seolah-olah berkurang.

"Nyeri di perut, sayang?" tanya Ibunya lagi.

Dia pun menjawab, "Iyahh maa, perihh."

"Sabar ya sayang. Satu atau dua hari, akan selesai. Mama tadi udah ijin ke gurumu. Ketemu Ibu Nita tadi."

Nara langsung membuka mata. Masih dalam posisi memeluk bantal. Dia mengarahkan wajahnya memandang mata Ibunya. Tersenyum sambil menahan perih.

"Mama tadi ketemu sama Ibu Nita?"

"Iya sayang. Ibu Nita tanya, 'Nara sakit ya?' begitu."

"Trus-trus, mama jawab apa?"

"Mama jawab saja. Kalau Nara lagi gak enak badan."

"Ibu Nita hanya tanya itu aja ma?"

"Iya Nara. Kamu sekarang istriahat ya."

"Ini perihhh maaa,"

"Gapapa kok sayang. Tahan ya."

"Maaaaa,"

"Ada apa Nak?"

Anak itu meraih tangan Ibunya. Lalu memeluk tangan itu bersamaan dengan bantal. Ibunya pun memposisikan diri untuk tidur di belakangnya. Memeluk anaknya.

Gadis kecil bernama Nara itu terbangun. Dia memeriksa keadaan kamarnya. Mamanya sudah pergi. Melihat ke jam. Ternyata sudah sore. Dia tidur seharian tanpa makan siang. Harusnya tadi mamanya sudah berusaha bangunin. Tapi dia malah tertidur pulas.

Berusaha untuk bangun. Walaupun masih sedikit pusing. Tapi menurutnya, ini sudah lebih mendingan. Melihat air hangat tadi lalu merabanya. Ternyata air itu sudah menjadi dingin. Berdiri dan perihnya sudah berkurang.

'Atau aku yang mulai terbiasa?' tanya gadis itu dalam hati.

Saat sampai di luar, terlihat Ibunya tengah menyiram tanaman. Pot-pot bunganya yang belum juga mekar. Ibunya menyadari kalau anaknya datang. Berbalik badan lalu tersenyum.

"Hai, anak mama udah jadi gadis sekarang."

Membuka tangannya, gadis kecil itu mendekat lalu balas memeluk Ibunya. Pelukan hangat Ibu dan anak. Ibunya duduk di kursi lalu memangkunya.

"Mah, kenapa bunganya belum mekar?"

"Butuh proses sayang."

"Lama ya?"

"Iya dongg."

"Mah, langit sore ini bersih ya."

"Birunya menawan ya?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Shine Like SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang