Shoping for fun

4 1 0
                                        

.
.
.
____________

Foto sampul oleh:
IG: indahlwr

Foto ilustrasi oleh:
IG:

Sumber cerita:
Inspirasi dari kawan dan google

----------
.
.
.
.
.

Supermarket Ponorogo. Gedung besar lengkap dengan wahana hiburannya. Anak perempuan bergandengan tangan dengan ibunya. Mereka memasuki toko parfum. Para pelayan toko memberikan sapaan selamat datang. Ibu itu mengambil satu keranjang belanja. Ibu dan anak itu terus menuju ke bagian tengah. Sampai ada logo Pure Heart di bagian atas lemarinya. Berhenti lalu melihat-lihat.

"Ini merek baru sayang," kata Ibu itu sambil memperlihatkannya.

Anaknya mengambil taster lalu mencium aroma ujung kepala parfum itu.

"Hmm, wangi melati, enak Mah."

"Nah, kamu butuh yang ringan-ringan wanginya sayang. Pas masuk remaja. Bau keringat akan semakin menyengat. Apalagi bau pas datang bulan. Selain dibersihkan rutin. Kamu bisa pakai parfum untuk menutupi."

"Ohhh. Mah, kenapa harus bau ringan?"

"Bau yang terlalu mencolok itu tidak baik. Bau tertentu malah memancing pikiran negative lawan jenis. Apalagi kan lawan jenis kamu juga sama-sama masuk tahap remaja. Indra penciuman mereka akan semakin sensitive."

Anaknya terlihat tidak mengerti. Tapi Ibunya terus memasukan beberapa varian parfum. Tentu yang beraroma ringan. Lalu mereka pergi ke kasir untuk membayarnya. Setelah itu mereka berdua berjalan lagi.

"Mau ke mana lagi Mah?"

"Kita ke tempat pakaian."

Sebuah toko pakaian bermerek. Mereka masuk ke dalam lalu mulai memilih baju. Anak itu tidak mengerti. Biasanya hanya belanja baju di tahun baru.

"Coba raba ini sayang."

Anak itu meraba pakaian berbahan lembut. Lalu dia tersenyum.

"Lembut kan, sayang? Nah, bahan kayak begini bisa menyerap keringat."

Mereka lanjut ke bagian belakang. Ibunya mengambil beberapa pakaian dalaman.

"Mah? Kutang?"

"Iya, ini untuk menutupi tonjolan. Kamu sudah harus pakai."

Anak itu melihat beberapa pakaian dalam tipis dan tebal.

"Nah, kalau ini sayang. Ini bagus untuk masa menstruasi. Jadi kalau kena sedikit. Bisa diserap dan mudah dicuci. Tidak berbau."

Anak itu membaca mereknya. Lecture tapi beberapa merek lain.

Mereka pergi ke kasir. Membayarnya lalu jalan lagi. Sekarang mereka pergi ke toko biasa. Toko serba ada. Berjalan sampai ke bagian rak khusus pembalut wanita. Mamanya menunjukan bagi anaknya.

"Nah, ini yang hanya tempel di bagian luar."

Anaknya melihat satu pack pembalut itu.

"Ma, emang ada yang lain?"

"Ada sayang. Ada yang disumbat di bagian luar. Nanti dibuka pas sudah di toilet. Tapi untuk Nara, masih anak gadis. Pakai yang ini saja. Ada mode malamnya, ada yang khusus untuk siang. Rutin ganti biar tidak kotor."

"Kalau darah keluar di sekolah?"

"Nah, ijin ke toilet. Kamu juga boleh bawa ini setiap hari. Simpan di tas kecil. Mulai sekarang, tas Nara tidak boleh dibuka laki-laki ya sayang."

"Iya Mah. Maluuu. Hihi."

Anak-Ibu itu berjalan terus ke kasir. Dia juga mengambil es krim di laci pendingin samping kasir. Anaknya tersenyum karna tahu itu untuk dia. Lalu membayar belanjaan. Sementara berjalan ke luar. Tiba-tiba timbul pertanyaan di dalam kelapanya. Banyak pertanyaan yang sedari mandi pagi tadi telah ada dalam pikirannya.

"Ma, kenapa harus dibeli dari sekarang?" begitu peranyaan pertamanya.

Ibu itu tersenyum. Sambil berjalan dia menjawab, "Sayang. Kita tidak tahu kapan datang bulan pertama itu tiba. Jadi persiapan dari sekarang. Coba kalau Nara tidak tahu. Lalu keluar darah. Apa yang akan Nara lakukan?"

"Takutttlah maaah."

"Nah, jadi ini persiapan."

"Mah, laki-laki tidak alami ini ya?"

"Laki-laki ada kok. Tapi tidak darah. Namanya mimpi basah."

"Mimpi basah?"

"Nah, artinya seperti menstruasi. Sel telurnya tidak dibuahi."

"Mah, Nara lupa tanyaa itu. Dibuahi artinya apa Mah?"

Mereka sampai di kursi taman depan supermarket itu. Ibunya meletakan belanjaan ke samping lalu duduk. Anak kecil itu juga duduk di samping ibunya.

"Di perempuan. Ada sel telur. Di laki-laki, ada Namanya sel sperma."

"Sperma?"

"Iya, pernah lihat kecebong?"

"Bayi kodok Mah?"

"Iya, bentuknya begitu. Kecil sekali tapi banyak. Nah, coba buka es krim itu. Kayak es krim vanilla itu bentuknya. Lebih tepatnya lendir."

"Hiii, kayak lendir ya Mah?

"Iya sayang. Nah itu yang akan membuahi sel telur. Dibuahi itu artinya kena sel telur. Di dalam kita perempuan ini ada sel telur."

"Kita kayak ayam ya Mah?"

"Hihihihi, punya kita kecil sekali. Lendir juga."

"Ohh dibuahi itu kayak lendir ketemu lendir?"

"Nah itu pinter!"

"Hihi," anak itu tersipu senang.

"Kalau kedua lendir itu bertemu. Maka jadi bayi."

"Haaa? Itu jadi bayi Mah?"

"Iya! Skarang kamu tahu kan?"

"Ohh, itu yang bikin perut mama-mama besar ya?"

"Iya. Kamu juga lahir dari perut mama kok."

"Hiii, dipotong?"

"Ada yang dipotong. Ada yang keluar lewat tempat pipis."

"Haaa? Bisa ma? Kan ade bayi besar!" ujarnya sambil meregangkan tangannya.

"Betul. Nah kalau Nara sudah besar. Pasti bisa. Sama kayak mama."

"Truss kalu sobek gimana Mah?"

"Nanti dokter jahit."

"Hiiii, kayak di puskesmas itu! Tapi di tempat pipis Mah?"

"Ssstt, itu memang seram. Tapi kita bisa lewati itu."

"Takut Mah."

"Nara sudah baca adam dan hawa dulu?"

"He-em," angguk anak itu.

"Sudah tertulis kan. Kalau perempuan akan sulit dalam melahirkan. Karna itu ada tanggungjawab. Makanya jangan dekat sama cowok sembarangan. Boleh sama-sama hanya kalau sudah nikah."

Anak itu tersenyum masam. Dia tidak lagi ingin memakan Es krimnya.

"Ada yang ganteng di sekolah?"

"Ada mah! Ada teman Nara udah ada yang pacarana lho."

"Hah? Pacaran?"

"Trus Nara mau ikutan juga?"

"Hihi," anak kecil itu tersipu malu.

"Nara belum boleh ya."

"Iyah Mahhh, Nara takut hamil."

"Hihi, Nara sayang. Bukan hanya itu bahayanya. Yaudah, ayo kita pulang. Hari senin, sepulang sekolah baru mama jelasin. Kenapa tidak boleh sembarang pacaran."

-----Bersambung-----

Info Update
Part 6: Love and problem
Jumat, 11 Februari 2024
Sebelum jam 8 Malam.

Shine Like SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang