Zefanya berjalan ke arah dapur dan mulai membuat salad buah permintaan zefano, "dasar fano jelek untung aja yang punya sekolah,kalo bukan udah gua cabik-cabik nih kaya ini mangga " ucap zefanya sambil menekan nekan buah mangga dengan kesal.
Selesai membuat salad zefanya berjalan menghampiri zefano yang sedang asik dengan laptop nya, zefanya meletakan di meja depan zefano. "Ini salad nya." Ucap nya dan bergegas mengambil tas lalu menuju ke luar ruangan, sontak menjadi pertanyaan buat zefano.
"Saya belum suruh kamu buat keluar, kenapa kamu malah udah ambil tas" ucap zefano yang sedang memakan salad buah nya
Zefanya memutar balikan badan nya, sambil menatap zefano dengan wajah kesal dan lelah "terus saya disini sampai kapan?" Ucap nya dengan wajah kesal
"Tungguin saya makan." Ucap nya, zefano sangat menikmati salad buah buatan zefanya "fanya rasanya masih enak, masih sama kaya dulu, makasih ya" ucap zefano
Zefanya yang mendengar itu sontak kaget dengan perkataan zefano, "tadi marah marahin gue, sekarang sok sok baikin gue" ucap nya dalam hati. Zefanya hanya diam tidak merespon perkataan zefano.
"Dulu kamu suka banget buatin ini-" belum selesai zefano bicara zefanya langsung memotong omongan nya.
"Jangan bahas-bahas masa lalu, aku udah lupain masa lalu kita fan gaada yang perlu di kenang" ucap zefanya dengan wajah datar penuh kekecewaan.
Zefano menaru mangkuk kecil yang ia pegang dan menghampiri zefanya yang sedang mengelap air mata nya. "Maaf, maafin saya fanya" ucap zefano yang berusaha mendekati fanya.
Fanya langsung beranjak dari duduk nya dan mengambil tas milik nya, "aku rasa udah cukup fan hukuman nya, aku mau ngajar." Ucap zefanya bergegas keluar dari ruangan.
Zefano tidak bisa menahan kepergian zefanya lagi, ia biarkan gadis itu pergi, zefanya bergegas pergi menuju ruang guru untuk mengambil buku-buku dan beristirahat sebentar, dering handphone masuk ada notif WhatsApp dari sahabat nya sejak sma.
Zefanya bergegas mengambil handphone nya yang ada di dalam tas, dan membuka notif pesan "ck naura ngajak ketemu lagi" ucap nya sambil membuang nafas kasar, "gua tau pasti dia mau nanya soal gua sama zefano, males banget tapi kalo gua engga temuin nanti dia pasti ngambek"ucap nya sambil memandangi layar handphone nya dengan wajah frustasi.
Zefanya melipat kedua tangan nya dan memasukan wajah nya ke dalam sana "yaudah lah gua iyain aja" ucap nya sambil memainkan handphone.
Bel istirahat berbunyi, semua guru kembali ke ruang guru di sana ada zefanya yang sedang tertidur pulas di atas meja nya dengan celana yang tergulung karena bekas luka nya yang jatuh tadi pagi, sontak hal itu menjadi pusat perhatian guru-guru apalagi tadi pagi zefanya sempat beradu dengan zefano di depan gerbang.
Semua guru melihat ke arah zefanya, untuk memastikan ia baik-baik saja
Bu Dona mendekati zefanya dan mengusap pelan kepala zefanya "aduh kumaha atuh ini, Bu zefanya itu lukanya nanti infeksi" ucap Bu Dona cemas."Mendingan Bu zefanya di pulangin aja gausah ngajar, saya kasian liat luka nya mana lagi tadi pagi abis di marahin sama pak zefano" ucap Bu tari dari meja nya yang bersebrangan dengan zefanya.
"Ada apa ini?" Sontak semua yang ada di ruangan langsung menghadap ke arah suara yang tidak lain dan tidak bukan adalah zefano, ia sedari tadi memperhatikan para guru yang sedang membicarakan zefanya.
"Eh pak zefano, eh-a-anu pak Bu zefanya teh kaki nya berdarah darah udah gitu juga dia tidur belum bangun bangun, kita teh jadi takut Bu zefanya kenapa kenapa" ucap Bu Dona.
Zefano mendengar penjelasan Bu Dona,langsung bergegas mendekati zefanya dan menepuk-nepuk pundak zefanya "bangun fanya,fanya" ucap nya berulang-Ulang sambil menepuk nepuk pundak zefanya.
Zefanya terbangun karena suara zefano, ia mengucek-ucek matanya karena masih sangat mengantuk "ngapain lagi sih? Kamu mau nge hukum aku lagi?" Ucap zefanya dengan tatapan kesal.
Sontak ucapan zefanya membuat semua guru terdiam melihat ke arah zefano "di hukum ternyata Bu zefanya" ucap Bu tari sambil berbisik bisik ke bu Dona, "kasian ya Bu zefanya" ucap salah satu guru sambil berbisik.
Zefano dan zefanya menyadari mereka sedang di omongin oleh satu ruangan, zefano menatap zefanya dengan wajah marah, zefanya yang menyadari omongan nya langsung memasang wajah datar terlebih lagi ia tahu bahwa zefano sudah sangat marah. Tepat di depan nya.
"Kamu saya anter pulang, katanya kamu sakit makanya saya ke sini" ucap zefano dengan wajah datar sambil mengambil tas zefanya yang ada di atas meja.
Zefanya dengan wajah melongo mentap zefano "hah engga, apaan orang aku engga kenapa-kenapa aku tadi tidur doang karena siap siap mau ngajar" ucap zefanya.
"Ayo pulang, saya tunggu di parkiran" ucap zefano sambil membawa tas dan laptop milik zefanya, ia bergegas pergi meninggalkan ruangan tanpa mendengarkan ocehan zefanya.
"Fano, ih fano kamu apa-apaansi aku mau ngajar fano ih fano dengerin dulu" ucap zefanya yang berlari dengan kaki setengah pincang karena menahan sakit luka nya.
Semua guru tertawa sambil menggelengkan kepala melihat sikap zefanya dan zefano yang seperti anak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Ex
RomanceBagaimana jika seseorang dari masa lalu mu datang, sebagai masa depan mu? Bagaimana perasaan zefano saat tau mantan satu satunya menjadi guru di sekolah unggulan milik nya, dan bagaimana perasaan zefanya saat mengetahui bahwa mantan nya yang memilik...