5

12 4 0
                                    

Zefanya berjalan dengan kaki sedikit pincang, menghampiri zefano yang sedang berdiri menyender ke mobil nya, sambil menyalakan rokok milik nya.

Zefanya menatap zefano sinis "dasar kamu engga punya hati, kaki aku sakit fano kamu malah ninggalin aku gitu aja di ruang guru udah Nge bentak-bentak, Nge hukum lagi" ucap zefanya dengan wajah sangat marah sambil mengelap air mata nya, yang sedari tadi sudah ia tahan.

Zefano mendekati zefanya "nanti kita obatin luka nya, sekarang masuk dulu" ucap nya sambil membukakan pintu mobil untuk zefanya.

Zefanya masuk ke dalam mobil zefano, di susul oleh zefano entah mengapa perasaan zefanya menjadi campur aduk di dalam sana, ia mengingat dulu saat mereka masih bersama saat zefano selalu membukakan pintu mobil untuk nya, dan kini itu semua terjadi lagi. Tidak ada percakapan antara keduanya di dalam mobil mereka sama-sama diam, sampai akhirnya zefano yang memecahkan keheningan di dalam mobil.

"Masih sakit kaki nya?" Ucap nya

"Menurut lo?" Ucap zefanya dengan nada ketus

Zefano tersenyum melihat wajah zefanya yang sudah di tekuk sedari tadi, zefano memberhentikan mobil nya di depan apotik besar.

"Kamu tunggu di sini dulu ya, saya mau ke dalam beliin kamu obat buat luka kamu" ucap zefano yang bergegas turun.

Zefanya menatapi zefano dari belakang "kamu engga seharunya Nge lakuin semua ini lagi fan, Karna percuma kalo kita engga bisa sama-sama lagi" ucap zefanya sambil menangis Terisak.

Setelah beberapa menit zefano kembali, ia membuka pintu mobil zefano melihat ke arah zefanya yang sedang mengelap air mata nya dengan mata bengep nya.

"Loh kamu kenapa fanya? Kaki kamu sakit banget ya? Maafin saya ya tadi lama soalnya ngantri" ucap zefano yang bergegas membuka obat-obatan dan kapas.

Zefanya menatap zefano "fan" ucap nya.

"Hm ya kenapa?" Ucap nya sibuk menuangkan alcohol ke dalam kapas.

"Jangan kaya gini fan sama aku" ucap nya sambil menangis.

Zefano menghentikan kegiatan nya, ia menatap zefanya yang sedang menangis terisak, "maksud kamu apa?" Ucap nya.

"Aku tersiksa sama perasaan aku sendiri fan, kalo kamu kaya gini sama aku terus" ucap nya dengan wajah frustasi.

Zefano tersenyum dan menatap zefanya "fanya masa lalu kita biar jadi kenangan, kita lupain itu, saya dan kamu kita anggap dulu tidak ada apa apa" ucap nya.

"Aku engga mau kasih luka yang sama lagi ke kamu" ucap zefanya sambil menangis.

"Oke oke kalau kamu mau jaga jarak sama saya, saya terima yang penting sekarang luka kamu saya obatin dulu" ucap zefano sambil mengobati luka di kaki zefanya.

Setelah perjalanan lama ke rumah zefanya, Kini mereka berdua sampai di rumah zefanya suara mobil milik zefano sontak membuat kedua orang tua zefanya keluar.

"YAAMPUN FANO UDAH LAMA ENGGA KETEMU SAMA IBU !!" Ucap ibu zefanya yang berlari menghampiri zefano dan zefanya di depan rumah.

"Iya tante hehehe maaf ya zefano belum sempet kesini lagi, semenjak lulus sma " ucap nya sambil Salim kepada Ibu zefanya.

"Yaampun fano Ibu seneng banget liatnya kamu sama fanya bareng-bareng lagi, tante restu sekali kamu dengan fanya " ucap nya sambil tersenyum senang.

Zefanya mendengar ucapan ibunya langsung memasang wajah kaget dan kesal "ibu apasih ngomong nya ngaco deh, fanya kan sama fano cuma temen lagi pula kita bisa bareng Karna fano sekarang bos nya fanya, fano ini yang punya sekolah bu" ucap zefanya.

"Wah keren banget fano kamu keren banget top markotop" ucap ibu zefanya sambil memberikan jempol kepada zefano.

"Nah Karna Ibu sudah masak, ayok sekarang fano fanya kalian masuk dan kita makan bareng-bareng"ucap nya.

zefano dan zefanya saling bertatapan dan mematung di depan rumah, sontak ibu langsung menarik mereka berdua masuk.

"Loh kok malah diem, ayo sini masuk nak fano jangan malu-malu, ah kamu kaya baru pertama kali kesini aja sih" ucap ibu sambil menarik lengan fano.

"Nah fano ini makanan kesukaan mu kan, telor ceplok hehehe"ucap ibu zefanya sambil memberikan piring berisi telur ceplok dengan sambal.

"Heheh iya Tante masih inget aja,makanan kesukaan fano" ucap nya sambil mengambil telur ceplok yang di berikan ibu zefanya.

"Ya inget dong fano, masa makanan calon mantu engga inget" ucap nya sambil melirik ke arah zefanya.

Zefanya yang sedang makan langsung berhenti mengunyah dan menatap sinis ke arah ibu. Selesai makan zefano langsung bergegas pamit.

"Tante dan om fano izin pulang ya, karena masih banyak kerjaan yang harus di urus" ucap nya sambil pamit kepada ayah dan Ibu zefanya.

"Loh buru buru nak fano" ucap ayah zefanya, yang sedang asik meminum teh nya di teras rumah

"Iya ini om fano buru buru, nanti kalau ada waktu fano pasti main lagi"ucap nya.

"Bener ya fano main lagi" ucap ibu zefanya.

Zefano pun mengangguk sambil tersenyum, ia bergegas pergi sambil melirik ke arah zefanya yang sedang melihat ke arah nya dari dalam jendela kamar, zefanya yang menyadari itu segera menutup kordeng jendela nya, ia bergegas menaiki kasur dan membuka handphone, kini ia menghubungi sahabat nya yaitu naura untuk bertemu karena kebetulan mereka adalah seorang tetangga.

Setelah beberapa menit, zefanya keluar kamar dan izin kepada ibu untuk keluar sebentar untuk bertemu dengan naura, mereka bertemu di rumah naura karena kebetulan orang tua nya sedang ke luar kota.

"OMG SAHABAT GUE AKHIRNYA KITA MAIN LAGI YAAMPUN UDAH LAMA BANGET" ucap nya sambil memeluk erat zefanya.

Zefanya yang sesak nafas karena ulah naura pun berusaha melepaskan pelukan sahabat nya itu. "Nau udah woi gua gabisa nafas ini" ucap nya sambil batuk-batuk.

"Ih kok lo gitu sih sama gue, gatau apa kalo gue kangen banget sama lo fanya" ucap nya dengan wajah sedih.

"Ya kangen sih kangen nau tapi gak bikin gua sesek nafas juga" ucap zefanya dengan wajah sinis.

Naura pun tersenyum melihat wajah sinis zefanya "udah ah muka lo lama lama jadi kaleng tuh ke tekuk terus" ucap naura menarik lengan zefanya untuk masuk ke rumah nya.

Mereka masuk ke dalam kamar naura, zefanya langsung menaiki kasur naura kasur yang selalu ia rindukan saat pergi ke rumah naura.

Dear ExTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang