12

14 5 1
                                    

Setelah selesai zefanya langsung bergegas pergi ke depan gerbang sekolah, disana sudah ada zefano yang menunggu lengkap dengan jas mahal nya ia menunggu zefanya sambil menyender ke tembok sambil memasang wajah jutek nya.

"Hai" sapa zefanya.

Hanya di balas senyuman tipis oleh zefano "mau langsung pulang?" Tanya zefano.

Zefanya menganguk sambil tersenyum, ia tidak berani menatap zefano yang sedang memasang wajah jutek padanya.
Mereka berdua akhirnya pergi menuju stasiun dan akhirnya masuk ke dalam kereta, kondisi kereta pada saat itu ramai tetapi tidak terlalu ramai.

Zefanya segera menarik lengan zefano untuk duduk karena kalau tidak mereka tidak akan kebagian tempat duduk, hanya ada keheningan antara mereka berdua zefano yang lebih menikmati suasana kereta dan zefanya yang berusaha untuk mengajak zefano mengobrol.

"Fano maafin aku soal tadi ya?" Ucap zefanya.

"Iya"balas nya dengan singkat.

"Kamu marah ya?" Tanya zefanya dengan frustasi.

"Saya engga berhak marah, itu kan hak kamu" jawab nya dengan wajah datar.

Zefanya membuang nafas kasar dan tidak membalas lagi perkataan zefano, ia lebih memilih diam. Tiba-tiba saja seorang bapak-bapak berdiri di depan zefanya dan memajukan sedikit badan nya zefano yang menyadari itu segera menarik zefanya ke dalam pelukan nya, dan menatap sinis ke pria tersebut.

"Fano dia ngapain?" Tanya zefanya dengan ketakutan sambil mengeratkan pelukan nya pada zefano.

"Kamu tenang ya, ada saya disini" balas zefano yang mengelus punggung zefanya untuk menenangkan nya.

Zefanya kembali menatap pria tersebut dengan tatapan tajam "MAKSUD ANDA APA?! KENAPA ANDA MENDEKATKAN TUBUH ANDA KE PEREMPUAN SAYA?!" Teriak zefano.

Sontak hal itu menjadi tontonan semua orang yang ada di dalam kereta. "saya engga ngapa-ngapain jangan fitnah kamu! " balas nya.

Zefano yang melihat tingkah pria itu segera bangun dari duduk nya dan menonjok wajah pria itu.

"FANO!! UDAH FANO GAUSAH DI LADENIN AKU BAIK BAIK AJA" Teriak zefanya yang langsung menarik lengan zefano.

"gausah di ladenin ya please aku mohon" ucap zefanya.

Zefano menatap dalam mata zefanya ia langsung menghentikan perkelahian karena ia tidak mau zefanya marah padanya, bukan karena kasian pada pria tersebut.

tapi keburu datang petugas keamanan dan langsung mengamankan sang pelaku.

"Fanya ayo kita turun" ucap zefano dengan nafas yang masih tidak beraturan ia mengandeng zefanya sambil merangkul nya.

"Maafin saya, tadi saya udah ketus sama kamu, saya engga harus nya bersikap kaya gitu" ucap zefano sambil menggenggam tangan zefanya yang dingin.

Zefanya menganguk pelan "biasanya kalo aku pulang sendiri padahal engga ada kaya gitu-gitu loh " jawab zefanya.

"Kalo gitu pulang nya sama saya terus aja ya" ucap zefano.

"Aku engga mau ngerepotin kamu terus" balas zefanya sambil menggeleng.

"Kamu engga pernah ngerepotin saya fanya, sama sekali enggak tapi kalo emang kamu engga mau tidak apa-apa, saya engga akan maksa kamu" ucap zefano sambil mengelus kembali rambut zefanya.

Saat mereka sedang duduk menunggu di stasiun akhirnya supir zefano datang. "Permisi pak fano ini mobil nya sudah saya parkir" ucap nya sambil memberikan kunci kepada zefano.

Zefano mengambil kunci yang di berikan "terimakasih ya pak, oh iya pak asep pulang naik grab car aja gapapa kan? Nanti biar saya yang bayar" ucap zefano.

Pak asep menganguk paham "oh iya pak siap, aman itu pak" balas nya sambil tersenyum.

"Loh kenapa pak asep engga bareng kita aja pulang nya?" Tanya zefanya.

"Soalnya saya mau berduaan aja sama kamu" balas zefano.

Zefano segera menggandeng lengan zefanya, hari itu turun hujan dan sangat dingin di stasiun jadi zefano memakaikan jas nya kepada zefanya dan mereka berdua menuju ke parkiran mobil.

Zefano menatap zefanya sambil tersenyum. "Kenapa ngeliatin aku sambil senyum-senyum?" Tanya zefanya heran.

"Cantik" balas zefano.

Zefanya tertawa yang mendengar balasan zefano, sambil menutupi pipi merah nya. Tiba-tiba saja ada telfon masuk ke phonsel zefano rupanya telfon dari pak Agung kepala sekolah SMA Unggulan.

"Siapa fan?" Tanya zefanya.

"Sebentar ya saya angkat telfon dulu, dari pak Agung" balas nya sambil merogoh kantong nya untuk mengambil handphone nya.

"Iya pak ada apa?"

"Iya saya setuju, besok kita bicarakan lagi "

Setelah selesai bertelfonan zefano langsung segera menaru kembali handphone nya. "Oh iya besok akan ada kejutan untuk kamu dan semua guru sma unggulan" ucap zefano.

"Kejutan apa?" Tanya zefanya yang sedang melepas sabuk pengaman nya karena sudah di sampai di rumah.

"Nama nya kejutan pastinya rahasia dong" balas zefano sambil tersenyum.

" ih fano kasih tau aku penasaran, nanti aku gabisa tidur tau kalo penasaran" jawab nya.

Zefano tertawa melihat tingkah zefanya yang seperti anak kecil "iya sayang besok kamu juga tau maaf ya aku gabisa kasih tau sekarang" ucap nya sambil mengelus-ngelus rambut zefanya yang halus.

"heum rahasia banget ya, yaudah deh gapapa besok aja" ucap zefanya sambil memasang wajah kecewa.

"Kamu mau turun dari mobil?" Tanya zefano.

"Iya kan udah sampe masa engga turun" balas zefanya sambil mengangguk.

"Padahal saya masih mau Nge habisin waktu berdua sama kamu, tadi kan naura udah ngambil waktu saya sama kamu" ucap nya dengan wajah frustasi.

"Ih kan setiap hari juga ketemu sayang" balas nya sambil mencubit pipi zefano dengan gemas.

"Apa tadi barusan engga denger?" Ledek zefano.

"SAYANG!" Teriak zefanya sambil tertawa.

"Saya juga sayang sama kamu" balas zefano sambil tersenyum.

"Yaudah kalo mau turun gapapa, pasti kamu capek banget ya hari ini?" Tanya nya dengan wajah khawatir.

"Iya lumayan tapi gapapa aku seneng nge habisin waktu sama kamu" balas nya.

"Yaudah aku turun ya, kamu hati-hati pulang nya" ucap zefanya.

Zefano menganguk sambil tersenyum ke zefanya "selamat istirahat zefanya" ucap nya dari dalam mobil.

———————- BERSAMBUNG———————-

🎀Zefanya Zefano🎀

Dear ExTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang