9

13 4 1
                                    

Zefano membawa zefanya ke depan mobil nya, ia menatap gadis itu dalam tetapi zefanya hanya menunduk terdiam "fanya" ucap zefano lembut.

"Hm?" Balas nya sambil menatap zefano.

Zefano membuang nafas kasar, tidak percaya dengan kejadian ini akan terjadi "saya harap kamu engga benci sama saya lagi, karena masalah ini" ucap zefano.

"Dia udah permaluin gue di depan orang banyak fan" ucap zefanya menangis.

Zefano mengurutkan kening nya "AKH RACHEL" Ucap nya sambil mengepal tangan nya.

Naura yang berlarian dari dalam menghampiri mereka berdua, dengan nafas ngos-ngosan naura bicara.

"Fanya lo gapapa kan?" Ucap nya sambil mengatur nafas.

Fanya menganguk "fanya pulang sama saya, lo panitia kan nau pasti pulang nya sampe acara abis" ucap zefano.

Naura menganguk "iya gue titip zefanya ya, anterin dia pulang"

"Gausah fan, ngerepotin arah rumah lo sama gue kan jauh" ucap nya.

Zefano tersenyum "fanya saya sering dulu anter jemput kamu, tapi saya engga pernah ngeluh kan" ucap nya.

"Ekhem" Sindir naura.

Zefanya dan zefano sontak melirik ke arah naura sambil tersenyum. "Udah sana pulang kenapa jadi pada liatin gue" Ucap naura.

"Lo hati-hati ya kalo si Rachel macem macem gausa di dengerin" ucap zefanya memeluk naura.

Zefano pun bergegas menarik lengan zefanya untuk masuk ke dalam mobil, di perjalanan hanya ada keheningan zefano mengerti perasaan zefanya saat itu sedang tidak baik baik saja maka dari itu ia memilih untuk diam saja.

Sampai di rumah zefanya "saya langsung pulang gapapa ya? Salam untuk ibu dan ayah kamu" ucap zefano.

Zefanya mengangguk sambil tersenyum tipis "makanya fano, makasih udah tetep baik sama aku" ucap zefanya.

Zefano tersenyum "sama sama fanya" ucap nya.

Zefanya pun turun dari mobil fano dan melambaikan tangan kepada nya, zefanya mengetuk pintu rumah yang sudah ada ibu nya menunggu di ruang tamu.

"Pulang sama fano lagi?"ucap nya.

zefanya mengangguk. "Kamu tuh sebenarnya ada hubungan apa sama fano?"ucap nya.

Zefanya yang sedang meminum air seketika menghentikan aktivitas nya, "cuma temen engga lebih Bu"ucap zefanya datar.

"Kamu kenapa kok muka mu murung gitu?"ucap ibu mengelus wajah zefanya.

Zefanya menggeleng "aku enggapapa bu, cuma capek aja yaudah aku ke kamar ya Bu besok kan aku harus ngajar" ucap zefanya sambil menaru gelas di atas meja.

Ibu pun mengangguk, kini zefanya bergegas untuk masuk ke dalam kamar nya dan bersih bersih lalu bergegas tidur.
Pagi harinya zefanya bangun lalu bergegas membuka handphone karena semalam ia tidak sempat untuk membuka handphone ia langsung membuka pesan chat yang masuk, ada pesan dari naura yang menanyakan kondisi nya, dan ada pesan zefano yang mengizinkan ia untuk datang terlambat.

Zefanya tidak membalas pesan dari keduanya, ia bergegas beranjak dan bersiap-siap untuk mengajar setelah sarapan seperti biasa ia di antar oleh ayah untuk ke stasiun kereta.

Pagi itu terasa biasa saja, zefanya menuju ke sekolah berjalan kaki dari stasiun sambil mendengarkan musik menggunakan earphone, sesampai di sekolah ia langsung melepas earphone di depan gerbang dan menyapa para murid yang baru saja datang.

Zefanya berjalan memasuki sekolah ia duduk di bangku sambil menyalakan laptop, sambil menyiapkan materi yang akan ia ajar pagi ini di kelas, bel pun berbunyi zefanya bergegas menuju kelas untuk mengajar.

Setelah mengajar ia kembali ke ruang guru untuk meletakan laptop dan buku buku, tetapi saat hendak ingin duduk tiba tiba saja ia di kejutkan dengan kehadiran pak Agung kepala sekolah sma unggulan

"Ada apa pak kenapa panik gitu mukanya?" Tegur pak putra.

Wajah pak Agung semakin pucat sambil mengatur nafas ia mencoba menjelaskan "i-itu pak-pak zefano-"ucap pak Agung gelagapan.

Sontak zefanya langsung memotong pembicaraan pak Agung saat ia menyebutkan nama zefano "zefano kenapa pak Agung?" Ucap zefanya cemas.

Zefanya langsung berdiri dari duduk nya dan bergegas keluar dari ruang guru sambil berlari, dan di ikuti oleh semua guru.

Rupanya di ruang zefano sudah ada 3 polisi sedang menginterogasi zefano, dan hendak di bawa, zefanya bergegas berlari ke arah zefano.

"FANO!" Teriak zefanya.

Zefano sontak langsung berbalik ke arah zefanya dan tersenyum, "fano ada apa? Kamu ngelakuin apa sampe ada polisi?" Ucap nya cemas.

Zefano menatap zefanya dalam "Kamu tenang aja saya engga akan kenapa-kenapa, saya bakalan selesain masalah ini dan kembali ke sini " ucap nya sambil mengelus lembut rambut zefanya.

Zefanya memegang lengan zefano "Rachel?" Ucap nya dengan mata berkaca-kaca.

Zefano menganguk "ini masalah kecil fanya, saya bisa selesain ini okey?" Ucap nya.

Zefano pun pergi dengan di dampingi ke 3 polisi, zefanya hanya bisa meratapi itu ia tidak tahu harus bertindak apa, ia segera menghubungi naura teman nya.

"Ra angkat dong" ucap nya frustasi.

Tetapi naura tidak kunjung menjawab telfon dari zefanya, bel sudah berbunyi zefanya ingin sekali pergi menyusul zefano tetapi ada tugas yang jauh lebih penting, akhirnya ia lebih memilih untuk menunggu zefano kembali.

Dear ExTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang