Bagaimana jadinya? jika Winter, si brandalan sekolah yang dulu jatuh cinta pandangan pertama pada Karina sang sekertaris OSIS Stars High School, namun terpaksa Winter harus menghilangkan perasaannya ketika sang pujaan hati meminta untuk tak lagi men...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Isa sedikit terkejut dengan hal ini "Kak, saya juga inginnya seperti itu, tapi-,"
"Tapi kenapa?"
Isa menghela nafas, apa ini waktu yang tepat untuk memberi tahu rahasia yang ia jaga. Bahkan Winter pun tidak mengetahuinya
"Ada seorang anak kecil yang butuh figur seorang Papa dari Winter"
Deg
"M-maksud ka-kamu? kamu hamil Chae?" ucap Karina terbata-bata, fakta pahit yang dirasakan kali ini berbeda! bagaimana bisa suaminya memiliki anak dari wanita lain. Bukan darinya
"Hmm, tapi 7 tahun yang lalu Kak, Winter sama sekali belum tahu hal ini"
"7 tahun yang lalu? setelah kalian lulus SMA?"
Isa mengangguk "Iyaa, Kita nggak sengaja ngelakuin itu karena sama-sama mabuk dan beberapa minggu kemudian aku dinyatakan hamil. Tapi sayangnya orangtuaku dan orangtua Winter tidak pernah merestui hubungan kita, bahkan dengan teganya Papi sama Mami nyuruh anaknya yang baru umur 19 tahun untuk mengaborsi kandungannya sendiri—"
Karina membeku, membayangkan bagaimana perasaan Isa waktu itu. Pasti sangat hancur
"—Papi nyuruh aku pergi ke Jepang buat melahirkan disana. Setelah dia lahir, dia dibesarkan oleh baby sitter di rumah Papi Mami. Tapi orangtua aku nggak suka sama dia Kak" Isa meneteskan air mata yang terbendung
"aku hikss aku selalu ngerasa kasian setiap Papi dan Mami dengan teganya membentak dia, yang notabenenya adalah cucu mereka sendiri"
Karina yang tak tega, memeluk Isa. Membiarkan gadis dengan banyak beban dipundaknya itu menangis di bahunya, sesekali dirinya juga menepuk-nepuk punggung Isa
"Apa aku harus berpisah dari Winter? supaya anak kalian bisa mendapatkan kasih sayang yang lengkap dari kedua orangtuanya?" tanya Karina
"Enggak!" Isa melepas pelukannya dari Karina. Ia menggenggam kedua tangan Karina "Kak aku mohon jangan pisah dari Winter"
"—Aku mohon Kakak harus mempertahankan pernikahan Kakak"
