31

20.5K 1.3K 25
                                    

"kak ziel"

Aziel menoleh kepada Zia yang kini duduk di sebelahnya. Mengangkat alisnya sebagai tanpa jawaban.

"Terlalu banyak orang jahat yang mengusik keluarga ku. Menyebabkan semua masalah di keluarga ini. Jika seandainya aku membunuh orang itu. Apa kau akan membenci ku?" Tanyanya dengan tatapan dalam

Keduanya saling menatap, mencoba mencari tau apa yang ada di pikiran sang lawan.

Ketiga saudaranya yang lain hanya diam saling menatap dan mendengarkan percakapan kedua orang itu.

Ya, kini mereka berada di ruang bermain mereka. Mungkin ruang bermain yang di maksud tidak seperti ruang bermain anak-anak pada umumnya. 

Karna, ruangan itu sangat besar lengkap dengan seluruh perabotan hingga play station dan sebagainya.

Ketiganya hanya mendengarkan, karna mereka juga tau apa yang sedang di bahas saat ini. Tak ada yang ingin mengganggu ataupun menyela ketika Zia sedang berada di mode serius seperti ini.

"Em. Lakukanlah" lirihnya

"Sungguh? Kau tak akan membenciku?" Ulangnya

"Em" gumamnya

"Meskipun itu ibu kandung mu sendiri?" Perjelasnya

"Ya! Jika butuh bantuanku, katakan saja. Aku akan membantu mu" ucapnya sambil mengelus sayang kepala Ziana.

Zia tersenyum mendengar ucapan Aziel. Setelah memastikan tidak ada kebohongan di matanya ia dapat menghela nafas lega untuk melanjutkan rencananya.

Zia ingin memastikan apakah Aziel akan merasa berat, jika iya. Maka Zia hanya akan membuat ibu Aziel itu menderita. Mungkin akan membiarkannya hidup, namun ia tak menjamin kehidupannya akan baik nantinya.

Namun rupanya memang tak ada sedikitpun kasih sayang yang tersisa di diri Aziel untuk ibunya.

Mungkin kejam! Namun Ziana yang sekarang bukan lagi seorang gadis dewasa yang pendiam dan di sibukkan hanya untuk bekerja dan membayar hutang.

Menyadari kehidupannya yang sia-sia dulu menyadarkannnya, hidup ini harus kita jalani sebaik mungkin.

Belum lagi, kini ia bukanlah gadis dari kalangan biasa seperti dulu. Zia menyadari betapa kejamnya dunia tempat ia tinggal saat ini. Mungkin sekarang masih belum terlihat, namun siapa yang menjamin kehidupannya hanya akan seperti tuan putri kerajaan?

Bahkan seorang putri raja pun akan tetap terancam keselamatannya di dalam istananya sendiri.

Jika ia tetap menerapkan pemikiran baik hati dan lemah, tak ada yang menjamin itu merupakan hal yang baik dalam kehidupannya saat ini.

Yang terpenting, ia hanya perlu membalas orang-orang yang melakukan kejahatan, selagi ia tak mengusik orang tak bersalah, menurutnya itu Sudah bagus.

Lagipula saat ini, tidak ada yang lebih penting daripada melindungi keluarganya yang sekarang. Mereka adalah satu-satunya yang ia miliki, yang menyayanginya dan memberikan kasih sayang. Entah mereka menganggapnya baby ana atau pun Ziana, baginya itu Sama saja, karna saat ini tubuh ini juga telah melebur menjadi satu dengan jiwanya.

Bahkan jika harus mengorbankan nyawanya, ia rela untuk melindungi keluarganya. Namun alangkah lebih baiknya jika nyawanya tetap aman, ia tak mampu membayangkan sedepresi apa Daddynya nanti.

Bisa-bisa tanpa berpikir panjang, Daddynya itu akan menyusulnya ke alam baka.

Ada dua nenek dan dua kakek yang harus ia lindungi juga, namun keempat orang tua itu saat ini tidak berada di italy. Ya, walaupun mereka tetap ingin Disini bersama cucu mereka, namun sayang sekali perusahaan mereka memang sangat besar hingga tak mampu untuk di tinggalkan. Terutama, Oma dan Opanya, mereka harus kembali ke Thailand karna memang ada beberapa kepentingan yang tak bisa di wakilkan.

Grandma dan grandpa pun harus menyelesaikan urusan mereka terlebih dahulu di Amerika.

Namun setidaknya Zia dapat merasa lega, karna pastinya keempat kakek neneknya akan baik-baik saja di negara yang berbeda.

"Jadi, ada yang bisa kami bantu?" Tanya Jordan

Zia tersenyum misterius kepada mereka semua.

TBC~
👇Jangan lupa vote dan komennya yaww!!

MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN 🙏🙏 

Jika snow ada salah mohon di maafkan yaaa!!! Yang kelebihan thr bisa lahhhh bagi ke snow kiw kiw xixixixixi :3

Ziana Second Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang