5

2K 285 7
                                    

"Sial! Apa kalian tak bisa melakukan hal ini! Aku tak mau tahu kalian harus menemukan Huang Renjun segera. Jika sampai kalian tak bisa mendapatkannya maka aku akan menghabisi kalian satu persatu." Marahnya dan anak buahnya langsung membungkuk mengerti lalu pergi dari ruangan itu.

"Nakamoto Renjun, aku akan mendapatkanmu. Tak akan aku biarkan kau bebas, kau hanya milikku dan kau hanya untukku. Aku sudah melakukan hal sejauh ini, aku pastikan kau hanya boleh bersama denganku dan mati dibawah kuasa ku." Monolognya lalu diapun melemparkan semua barang diatas meja kerjanya itu.







At. Mansion nohyuck.

Haechan tengah menyiapkan makan siang untuk sang suami dan berniat untuk makan siang bersama, disaat bersamaan pembantu yang bekerja dengan mereka datang bersama dengan Jung woo dan sih kecil winter.

"Kau sedang sibuk Chan?"

"Ah Hyung, tidak juga. Aku sedanf membuatkan bekal." Ucap Haechan tersenyum lalu sih kecil itu mendekat pada haechan membuat Haechan mengangkatnya dan mendudukkannya diatas pantri.

"Wah, lucu sekali mymy." Ucapnya.

"Tentu saja. Mymy membuatnya khusus untuk jeno samvhun."

"Apa inter bisa minta dikit?"

"Tentu saja, ini untuk winter." Ucap Haechan mengambilkan di piring lalu memberikan pada winter dan winter langsung memakannya dengan senyuman cerah diwajahnya itu.

"Chan?"

"Kenapa Hyung?" Ucap Haechan melihat kakak iparnya yang duduk di kursi sembari mengelus perut besarnya itu.

"Kapan kau akan honeymoon dengan jeno? Aku yakin keluargamu ingin seorang cucu, apalagi kau anak satu-satunya bukan?"

"Aku tidak tahu hyung, jeno sangat sibuk dan lagi aku tak bisa menuntut lagian untuk memiliki anak masih terlalu cepat Hyung, aku juga masih menikmati berduaan dengan jeno." Ucap Haechan.

"Menikmati boleh saja Haechan, tapi ingat umur kita semakin bertambah. Aku takut nantinya kau kesulitan jika mengandung."

"Aku mengerti Hyung, mungkin aku dan jeno akan berusaha. Aku rasa akan sangat menyenangkan jika punya anak." Ucap Haechan.

"Tentu saja. Tapi, akan lebih baik jika tak mirip dengan jeno, karena sangat mengerikan. Aku sekarang saja bersyukur karena winter mirip denganku bukan Mark." Ucap jung woo.

"Hyung benar juga." Ucap Haechan melihat winter yang asyik makan sendiri.

"Chan, menurutmu apa jaemin tak akan menikah seumur hidupnya?"

"Kurasa memang begitu Hyung, lagian aku tak pernah melihat dia berkencan selama aku mengenal jeno."

"Kau benar juga, aku bahkan tak melihatnya sama skali. Tapi, aku sangat yakin jaemin pasti kesepian. Akan lebih baik dia menikah bukan?" Ucap Jung woo.

"Memang benar Hyung, tapi aku akan kasihan pada calonnya, karena jaemin benar-benar seperti robot " Ucap Haechan lalu diapun menutup tempat bekal itu.

"Kau benar juga, tapi aku yakin jaemin akan berubah hanya dengan pasangannya saja."

"Semoga saja, lagian aku sangat yakin kalau mommy ingin cucu dari anak kandungnya."

"Kau benar. Keturunan Na ada ditangannya." Ucap Jung woo.

"Tanggung jawabnya sudah besar sejak terlahir ke dunia" Ucap Haechan dan Jung woo hanya menganggukkan kepalanya saja.












At. Mansion utama Na.

Jaemin masih betah berada di dalam kamarnya dan menatap renjun yang belum sadar, bahkan beberapa menit yang lalu dia melihat renjun menangis dalam tidurnya. Membuat perasaan aneh menyeruak didalam hatinya.

Ordinary (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang