"Na Jaemin kalau ini candaan, ini sangat keterlaluan sekali." Ucap jeno tak habis pikir karena bisa-bisanya saudaranya ini memberikan candaan semacam ini. Apalagi ini keinginan ibu mereka untuk pernikahan Na Jaemin.
"Aku tidak akan bercanda soal ini sama sekali Jung jeno. Tapi, aku mengatakan kebenaran saat ini." Ucap jaemin datar.
"Tapi bagaimana mungkin? Kalau memang itu semua benar, berarti kau sudah 10 tahun menjalin hubungan dengannya bukan?" Ucap jeno tak habis pikir.
"Ne." Angguknya datar.
"Siapa dia?"
"Kau tak perlu tahu, lagian kau akan tahu jika acara itu terjadi."
"Aku harap kau sedang tak bercanda denganku Na Jaemin, karena kalau sampai ini candaan, ini benar-benar tak lucu dan tak bisa di maklumi sama sekali."
"Aku mengerti."
"Aku bahagia jika memang begitu pada akhirnya." Ucap jeno dan jaemin hanya menganggukkan kepalanya saja.
Setelah selesai, jaemin langsung pergi untuk kembali ke mansion pribadinya itu. Saat sampai diapun melihat bibi kwon menghampiri nya.
"Ada apa?" Datarnya.
"Tadi nyonya sempat sadar tapi kembali menutup matanya, dan saat saya bertanya mengenai kondisi itu sama dokter Lee, dia mengatakan kalau itu hal yang wajar tuan."
"Apa yang dikatakan dokter Lee?"
"Untuk tidak mengganggunya saat beristirahat. Kemungkinan besar apa yang dialami nyonya menimbulkan trauma padanya secara pribadi." Ucap bibi kwon.
"Baiklah, kau bisa pergi." Ucap jaemin lalu diapun masuk kedalam lift untuk menuju lantai dimana kamarnya berada.
Ting!
Jaemin masuk kedalam kamarnya yang memang menggunakan sidik jari untuk masuk dari pintu kaca itu.
Ceklek.
Jaemin mendekat pada renjun yang masih belum sadar itu, lalu diapun duduk dipinggir tempat tidur dan mengeluarkan cincin yang dia beli tadi.
"Aku tahu ini berlebihan, tapi ini yang terbaik. Setidaknya kau harus aman dari Lai Guan Lin, aku sangat bingung kenapa kau bisa mengambil atensi ku sepenuhnya? Padahal aku sangat yakin kita tak pernah bertemu sebelumnya." Ucap jaemin sendiri lalu diapun mengambil tangan kanan renjun dan menyematkan cincin itu pada jari manisnya. Dan menyematkan cincinnya sendiri pada jari manisnya.
"Aku akan pastikan kau aman dan tak akan berurusan dengan nya lagi." Datarnya.
At. Mansion utama keluarga Jung.
Taeyong menatap kedua anaknya yang tengah sarapan dengan santainya.
"Ayo katakan pada mommy, apa jaemin benar-benar sampai acara selesai tadi malam?"
"Tidak mom, lagian acaranya tak berjalan lancar dan jaemin Hyung pulang lebih dulu." Ucap sion.
"Apa yang terjadi?" Bingung jaehyun.
"Lai Guan Lin membuat keributan karena calon istrinya kabur, padahal kami tak tahu sama sekali." Ucap sungchan.
"Semua keluarga Lai memang suka membuat onar." Ucap jaehyun datar
"Daddy benar, aku sangat kesal karena hal itu, bahkan tadi malam Mark Hyung sangat mengerikan karena acara itu gagal, apalagi dia harus membawa winter dan Jung woo Hyung tengah hamil tapi malah mendapatkan hal itu." Ucap Sungchan.
"Tapi kalian semua baik-baik saja bukan?" Ucap taeyong
"Ne mom." Ucap keduanya.
"Jae, aku rasa aku harus bertemu jaemin."

KAMU SEDANG MEMBACA
Ordinary (jaemren)
Fiksi PenggemarLangsung baca aja ya😁 ini book pertama untuk mengawali tahun 2024😁