16

827 152 13
                                    


~Double Update~


Disini sekarang jaemin dan renjun berada, dirumah sakit milik jaemin dan saat ini renjun berada di ruangan dokter keluarga Na.

"Bagaimana keadaan calon istri saya secara menyeluruh?" Ucap jaemin datar pada dokter bernamtage Kim Seungmin itu

"Dari semua hasil tes yang sudah dijalani oleh nyonya, kondisi tubuhnya berangsur membaik dan juga untuk beberapa luka yang ada sudah menunjukkan tanda-tanda akan sembuh juga menghilang."

"Bagaimana dengan lebam pada bagian perut?"

"Itu akan segera memudar dan sembuh tuan."

"Bagaimana rahim milik calon istri saya?" Datarnya sedangkan renjun hanya diam saja, karena sudah setahun di kurung oleh Guan Lin membuat dia takut berada diluar dan bertemu orang baru. Dia sedari tadi hanya menunduk dengan menggenggam erat tangan jaemin.

"Saya sudah mengajukan untuk pemeriksaan rahim nyonya pada dokter Jeon somi."

"Baiklah, kami akan kesana."

"Baik tuan." Ucap Seungmin berdiri dan jaemren langsung keluar begitu saja.

Di ruangan dokter kandungan.

Jaemren masuk dan seketika membuat dokter bernamtage Jeon Somi itu langsung membungkuk dan diapun langsung mempersilahkan renjun tiduran di bangsal, renjun juga melakukannya dengan jaemin disisinya dan tak melepaskan tangannya sama sekali.

"Saya izin mengecek dan melakukan USG ya tuan pada nyonya." Jaemin hanya mengangguk dengan wajah datarnya lalu somi pun menaikkan baju renjun dan mengoleskan gel hingga terasa dingin pada renjun lalu mulai melakukan usg dan melihat layar usg begitu pula dengan jaemin dan renjun sendiri walaupun dia takut dengan hasilnya.

"Bagaimana?"

"Keaadan rahim nyonya sangat baik tuan, tak ada hal yang perlu dicemaskan. Rahim nyonya sangat subur dan siap dibuahi tuan. Senuanya terlihat sangat bagus."

"Tapi, saya sering terkena tendangan di perut saya dulu." Ucap renjun pelan sedangkan jaemin hanya berusaha menenangkan sang tunangan sembari mengelus tangan renjun.

"Syukurnya semuanya baik-baik saja nyonya. Tuhan sepertinya melindungimu. Tak ada hal buruk yang terjadi pada rahim mu sama sekali." Ucap somi. Dan renjun merasa sangat lega sekali.

Setelah selesai dari ruangan dokter kandungan itu, jaemin dan renjun sedang menunggu obat di apotek rumah sakit, karena walaupun jaemin pemiliknya tetap saja jaemin tak akan semena-mena karena antri itu penting dan akan menjadi sikap yang baik dan bagus untuk di contoh.

"Tuan Nakamoto Renjun."

"Biar aku mengambil obat dulu, injunie tunggu disini mengerti?" Ucap jaemin dan renjun hanya menganggukkan kepalanya lalu jaemin pun pergi mengambil obat.

Disaat bersamaan televisi yang memang ada di tempat tunggu itu menyala dan menampilkan salah satu berita gempar.

Breaking news!

Keluarga Lai melaporkan kalau anak sematawayang dari pimpinan Lai menghilang tanpa jejak sejak dua hari yang lalu, pimpinan Lai meminta pada banyak jajaran hukum untuk membantu mencari anaknya. Terakhir kali Lai Guan Lin membuat kacau acara setiap 5 tahun sekali para pengusaha, juga ada beberapa data dari sumber tersembunyi yang membongkar semua kebusukan Lai Guan Lin, hingga membuat keluarga Lai mendapatkan serangan dari berbagai pihak yang mengecam anaknya. Juga saham perusahaan yang menurun secara drastis.

Renjun mendengar berita itu lantas menaikkan kakinya dan memeluk kakinya menyembunyikan kepalanya dan menangis.

"Tidak hiksss... Jangan melakukannya padaku hiksss... Aku tidak mau menjadi jalang hiksss..." Ucapnya pelan sembari menangis. Jaemin yang baru selesai mengambil obat langsung kaget melihat renjun yang ketakutan dan berlari kearahnya lalu memegang bahunya.

"Jangan sentuh aku hiksss...." Teriak renjun sembari menatap jaemin takut.

"Renjun, tenanglah. Semuanya akan baik-baik saja, kau aman, ini aku jaemin." Ucap jaemin.

"Tolong jangan sentuh aku " Ucap renjun yang semakin ketakutan. Jaemin benar-benar sangat terluka melihat trauma renjun yang sangat besar akibat sih brengsek Guan Lin yang saat ini  kepalanya ada di dalam markasnya. Jaemin lantas memeluk renjun erat dan membisikkan kata-kata penenang.

"Gwanchana renjun-ah, kau aman disini, Nana akan selalu bersamamu." Renjun lantas membalas pelukan jaemin dan memeluknya erat sembari terus menangis.

"Nana hiksss... Jangan tinggalkan injunie hikss... Injunie takut hiksss.. "

"Tidak akan sayang, Nana tidak akan meninggalkanmu." Ucap jaemin sembari terus menenangkan renjun.






Kembali lagi ke mansion utama keluarga Jung, terlihat taeyong yang sedang memantau para maid yang sedang menyiapkan makanan karena biar bagaimanapun yang datang adalah tamu penting dan akan menjadi besan dia dan suaminya.  Dia juga melihat para bodyguard yang mengatur ruang tengah juga ruang tamu bahkan semua pekerja mansion itu sibuk dengan pekerjaan tiba-tiba dari nyonya rumah itu.

Sion yang baru saja bangun dan turun dari lantai dua menatap bingung semua hal yang tengah terjadi di mansion itu. Lalu diapun melihat salah satu maid dan memanggilnya.

"Iya tuan muda."

"Apa akan ada acara?" Ucap sion masih setengah mengantuk, tapi biarpun begitu dia masih terlihat sangat tampan.

"Kata nyonya akan ada tamu penting yang datang. Tuan muda."

"Aaa."

Drrtt...Drrtt....Drrtt....

"Kau bisa pergi." Ucap sion lalu maid itupun membungkuk dan pergi dari hadapan sion. Sion lantas melihat ponselnya dan tertera nama sang kakak satu ibu beda ayahnya itu.

"Iya Hyung, kenapa?"

" ..."

"Aaa aku mengerti, Hyung tenang saja aku akan beritahu pada mommy."

"...."

"Hmm, apa semuanya baik Hyung?"

"....."

"Aaa akan aku lihat sendiri. Oke Hyung." Lalu panggilan berakhir dan sion pun kembali kekamarnya untuk bersih-bersih baru mengatakan pada Taeyong kalau jaemin tak bisa ikut hadir.

























🍁🍁🍁

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 14, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ordinary (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang