Keesokan paginya, terlihat renjun yang terganggu dengan cahaya matahari yang mengintip dari jendela kamar, hingga dia mengusakkan kepalanya dan diapun membuka matanya secara perlahan dan yang dia lihat adalah jaemin yang tertidur dengan nyenyak sembari memeluk pinggangnya. Renjun pun mengangkat tangannya dan diapun mengelus rahang jaemin, disaat bersamaan jaemin membuka matanya dan renjun yang akan menurunkan tangannya ditahan oleh Jaemin.
"Apa sudah lebih baik?"
"Hmm, Nana pulang jam berapa tadi malam?"
"Sekitar jam 02:00, apa ada yang sakit lagi?" Renjun hanya menggelengkan kepalanya.
"Kau aman disini, kau mengerti bukan? Tak akan ada yang berani melakukan sesuatu padamu. Kau aman disini." Ucap jaemin dan renjun hanya mengangguk lalu diapun masuk kedalam pelukan jaemin. Membuat Jaemin dengan senang hati memeluk erat renjun sembari mengecupi kepalanya. Setelah ini jaemin benar-benar berjanji pada dirinya sendiri kalau dia akan membuat Renjun bahagia setiap saat sampai keduanya menutup mata untuk selamanya.
At. Mansion markwoo.
Terlihat Mark, Jung woo dan sih kecil winter yang sarapan bersama.
"Anak Daddy harus makan yang banyak, mengerti?"
"Ne dydy." Ucap winter tersenyum manis sekali. Membuat Mark juga Jung woo tersenyum melihat Puteri kecil mereka, membuat keduanya tak sabar untuk kehadiran anak kedua mereka yang jenis kelaminnya adalah laki-laki.
"Mommy? Dydy? Apa wintel tidak bisa ikut melihat dedek?" Ucap winter melihat orangtuanya.
"Bukannya tidak boleh sayang. Tapi kau sedang tidak sehat, nanti kau jadi sakit, Daddy dan mommy tidak mau kalau winter jadi sakit." Ucap Mark mengelus kepala anaknya itu.
"Winter tenang saja, sampai di rumah sakit nanti, mommy akan melakukan panggilan video ke ponsel halmonie, oke?" Ucap Jung woo tersenyum dan winter hanya menganggukkan kepalanya saja.
Drrtt....Drrtt....drrttt...
Mark melihat ponselnya dan tertera panggilan dari taeyong membuatnya langsung mengangkat seketika.
"Hallo mom ada apa?"
"...."
"Tidak masalah mom, kalau begitu aku akan meminta bantuan pada jeno dan Haechan."
"...."
"Iya mom, tak masalah. Lagian mommy kan juga lupa. Sudah tak apa."
"...."
"Iya mom, hati-hati." Jung woo melihat kearah suaminya dengan tatapan bertanya.
"Kita tidak bisa menitipkan winter pada mommy, karena mommy lupa kalau dia ada janji temu dengan dokter."
"Lalu bagaimana sayang?"
"Aku akan coba menitipkan pada jeno dan haechan."
"Tidak mungkin sayang, karena kemarin Haechan mengatakan kalau dia dan jeno akan pergi ke rumah orangtua haechan karena ada acara."
"Tidak mungkin kita titipkan pasa sungchan, anak itu sangat tidak tahu cara merawat anak." Ucap Mark.
"Ba—bagaimana jika jaemin? Apa tidak mungkin sayang?"
"Baiklah. Aku hubungi jaemin dulu." Ucap Mark lalu diapun pergi sedikit menjauh dari meja makan.
Kembali lagi ke mansion jaemin. Terlihat keduanya belum ada niat untuk bangun dari tempat tidur terbukti dari keduanya yang asyik saling berpelukan.
Drrtt...Drrtt...Drrtt...
Jaemin terpaksa melepaskan pelukannya pada renjun dan mengambil ponselnya yang berada di nakas sebelah tempat tidur dan melihat nama Mark yang tertera sedangkan renjun hanya menatap polos padanya.
"Iya Hyung?"
"...."
"Tak masalah Hyung, aku juga sedang santai. Ada apa?"
"....."
"Baiklah, kau bisa antarkan kemari."
"...."
"Hmm, aku mengerti." Lalu panggilan berakhir dan jaemin pun melihat kearah renjun yang menatapnya sangat penasaran. Jaemin tersenyum lalu diapun mengelus kepala renjun.
"Nanti keponakanku akan datang dan dia akan main disini karena hyungku harus pergi ke rumah sakit bersama istrinya untuk mengecek kandungan istrinya. Apa tidak masalah?"
"Hmm, aku senang dengan anak kecil. Namanya siapa?"
"Nanti saat datang kau tanya sendiri saja. Hmm?" Dan renjun hanya menganggukkan kepalanya membuat Jaemin gemas padanya dan mengecup kedua belah pipi chubby itu, sedangkan sang empu sudah memerah seperti tomat saat ini.
🍁🍁🍁

KAMU SEDANG MEMBACA
Ordinary (jaemren)
FanfictionLangsung baca aja ya😁 ini book pertama untuk mengawali tahun 2024😁