6

1.7K 246 12
                                    

Haechan sampai di perusahaan dan diapun langsung menuju lantai paling atas dimana ruangan sang suami berada.

Ting!

"Selamat siang nyonya."

"Apa jeno ada didalam?" Ucap Haechan pada asisten jeno.

"Ne nyonya." Dan haechan langsung melenggang menuju ruangan suaminya itu.

Ceklek.

Haechan menyembulkan kepalanya dan otu membuat jeno tersenyum bahkan sampai matanya juga ikut tersenyum.

"Masuklah sayang." Haechan lantas tersenyum lalu masuk kedalam ruangan semuanya itu dan menutup pintu hingga semua ruangan jeno yang memang dilapisi kaca itu memburam.

"Kau memasak apa saja?" Ucap jeno sembari mendekat dan mengecup bibir itu singkat.

"Banyak hal." Ucap Haechan lalu mereka duduk di sofa.

"Wah, aku sangat rak sabar." Ucap jeno mengambil sumpit juga sendok yang diberikan Haechan. Dan Haechan yang tengah membuka satu persatu makanan yang dia bawa.

"Makan yang banyak."

"Kau juga sayang." Ucap jeno lalu diapun mulai makan begitu juga dengan Haechan.

"Oh iya sayang, tadi jaemin kemari"

"Untuk apa? Apa dia membuatmu kesal?"

"Anio, dia bahkan membuatku kaget."

"Maksudnya?" Ucap Haechan menatap bingung suaminya itu.

"Ternyata jaemin selama 10 tahun ini telah berkencan dengan seseorang dan dia menyembunyikannya."

"Ne?!" Kagetnya lalu menghentikan acara makannya.

"Aku juga bereaksi sepertimu tadi sayang. Aku sih tak percaya tapi kalau memang benar, aku harap dia segera membawanya dan menikahinya."

"Aku takut dia berbohong."

"Melihatnya tadi, aku merasa dia tak berbohong sayang, lagian jaemin tak suka berbohong "

"Bagaimana jika setelah ini kita ke mansionnya. Untuk membuktikan dia berbohong atau tidak, kalau dia hanya berbohong padamu tak masalah, tapi kalau sampai mommy dan Daddy juga gimana? Kau kan tahu kalau mommy sangat ingin jaemin segera menikah, aku tak mau mommy kecewa"

"Kau benar sih. Tapi, kita tetap harus mengabarinya sebelum datang sayang."

"Tak perlu, lagian aku yakin para pekerjanya akan tetap mengijinkan mu masuk, kau kan saudaranya dan aku istrimu."

"Baiklah. Aku juga takut dia berbohong, kasihan mommy."

"Hmm." Angguk haechan karena ntah kenapa hatinya menyuruhnya untuk mencaritahu. Sangat aneh, padahal dia tak ingin berhubungan dengan iparnya yang itu.










At. Jung corp cabang utama.

Jung woo datang dengan winter yang menggandeng tangannya karena memang Mark berjanji akan makan siang bersama mereka membuat sih kecil sangat bahagia.

"Selamat siang nyonya, nona." Ucap karyawan yang menyapa mereka dan Jung woo hanya tersenyum sedangkan sih kecil hanya melambai saja.

Ting!

"Siang nyonya, nona kecil." Ucap sang asisten suami.

"Siang, apa Mark ada?"

"Ne, Presdir sudah menunggu nyonya didalam." Jung woo lantas tersenyum lalu melenggang ke ruangan suaminya bersama anaknya.

Ceklek.

Mark tersenyum dan winter langsung berlari kearah ayahnya itu dan Mark langsung menggenfong Puteri kecilnya dan merangkul pinggang istrinya.

"Bagaimana? Apa jagoanku menyusahkanmu?"

"Tidak sayang." Ucap Jung woo lalu diapun duduk bersama dengan Mark dan juga winter.

"Ini untuk inter dydy?"

"Hmm, untuk Puteri Daddy." Ucap Mark tersenyum lalu membukakan makanan untuk winter. Dan winter langsung melahapnya padahal dia baru saja makan dari tempat Haechan tadi, sungguh nafsu makan anak markwoo itu sangat tinggi.

"Kapan kau akan ke dokter lagi?"

"Minggu depan, tapi aku bingung kita akan menitipkan winter pada siapa, sementara yang aku tahu Haechan ada acara dengan keluarganya Minggu depan."

"Kita titipkan pada mommy dan Daddy, kau tak perlu cemas sayang."

"Hmm." Angguk Jung woo.

"Ayo makan, kau dan jagoan kita pasti lapar." Ucap Mark lalu diapun membukakan makanan untuk istrinya itu.

"Makasih sayang."

"Anything for you babe." Ucap Mark tersenyum..

Kembali ke mansion utama keluarga Na. Terlihat nohyuck yang datang lalu jenopun membuka kaca mobilnya dan satpam mansion itu membungkuk.

"Jaemin ada di dalam bukan?"

"Ne tuan Jung."

"Katakan padanya aku datang."

"Ne." Ucap satpam itu lalu mengkode rekannya untuk mengatakan pada jaemin.

Lalu pintu pagar tinggi itu terbuka dan jenopun langsung menaikkan kaca mobilnya lalu melajukan mobilnya.

"Aku bingung ntah apa gunanya jaemin membuat mansionnya sangat aman seperti ini."

"Ini salah satu hal baik sayang, lagian jaemin lebih memiliki banyak musuh dari pada kami." Ucap jeno.

"Yayaya, kau sudah memberitahunya." Dan jeno hanya tersenyum lalu diapun menghentikan mobilnya dan keluar bersama dengan Haechan lalu melempar kuncinya pada salah satu bodyguard.

"Parkiran di dalam garasi. Saya akan lama." Ucap jeno dan bodyguard itu mengangguk tanda mengerti.

Ceklek.

"Selamat datang tuan Jung, nyonya Jung."

"Makasih bi, dimana jaemin?" Dan seketika jeno juga Haechan melihat jaemin yang menatap datar keduanya. Jeno sangat tahu kalau jaemin pasti menahan amarahnya saat ini, karena dia tak mengabari akan datang.

Bibi kwon lantas membungkuk dan meninggalkan ketiganya.

"Kenapa kau datang kemari?" Datarnya.

"Kami hanya ingin membuktikan apa kau benar-benar mempunyai kekasih atau tidak, lagian Na Jaemin kalau ini candaan sangat tidak lucu, apalagi mommymu ingin kau menikah." Ucap Haechan berani.

"Dia tak bisa di ganggu."

"Wah. Berarti dia disini bukan? Kenapa tak bisa di ganggu? Apa ini salah satu kebohongan mu yang lainnya?' curiga Haechan.

"Jeno tolong kontrol istrimu. Kau tahu aku sangat tak suka kalau urusan pribadiku di ganggu." Datar jaemin.

"Sayang?" Ucap jeno melihat istrinya.

"Tidak, aku tak akan menurut. Dia bisa saja berbohong." Ucap Haechan kekeh.

"Baik, kalian bisa ikut denganku. Tapi pastikan istrimu tak membuat keributan." Ucap jaemin lalu berjalan lebih dulu tanpa menunggu jawaban jeno, sedangkan nohyuck langsung mengikuti.

Ting!

Haechan menatap takjub lantai lima mansion ini, dan juga ini kali pertama dia masuk ke kamar jaemin.  Jaemin menempelkan jarinya lalu pintu kaca itu terbuka seketika lalu masuk begitu pula dengan nohyuck.

Ceklek.

Jeno bingung karena jaemin membawa mereka kekamarnya. Apalagi jaemin sangat tak mau siapapun masuk ke kamarnya.

Hingga Nohyuck melihat renjun yang belum sadarkan diri, membuat keduanya kaget. Haechan bahkan menatap tak percaya apa yang dia lihat saat ini.

"Injunie?!"




































🍁🍁🍁🍁🍁

Ordinary (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang