1. How They Meet Each Other

69 5 4
                                    

Sebuah tempat yang tadinya merupakan sebuah kerajaan mewah, berubah menjadi tempat yang penuh dengan reruntuhan bangunan akibat serangan yang tidak terduga hari ini.

Sebuah tempat yang tadinya merupakan sebuah kerajaan mewah, berubah menjadi tempat yang penuh dengan reruntuhan bangunan akibat serangan yang tidak terduga hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanya dalam hitungan jam saja, banyak orang yang tertimpa bangunan karena tidak sempat menyelamatkan diri. Sementara para anggota kerajaan pun sudah kelelahan untuk mempertahankan wilayahnya namun masih berani berdiri saling berhadapan dengan musuh mereka. 

"Menyerahlah, penyihir. Kau tidak akan bisa memenangkan pertarungan ini" Seorang pria bersenjatakan pedang tajam masih berdiri gagah di sana. 

"Tidak" Jawab singkat salah satu wanita di hadapannya. 

"Kalau begitu, aku tidak mempunyai pilihan selain mengakhiri semuanya" Pria itu membuang pedangnya ke lantai dan menggerakkan tangannya seperti sedang menggunakan kekuatannya yang lain. 

Tidak berapa lama kemudian, muncul air dari bawah tanah yang sudah sedikit retak dan membasahi kedua kaki mereka di sana. Para penyihir yang terdiri dari 7 wanita itu pun langsung melayang di udara untuk menghindari hal tersebut. Namun serangan justru datang dari arah lain sampai membuat satu per satu dari mereka tumbang dan jatuh begitu saja ke dalam air yang semakin meninggi. 

"Tidak!" Salah satu yang masih selamat harus melihat beberapa lainnya terluka. 

"Chorong... Ini akan menjadi sederhana kalau kau menuruti ucapanku dengan baik" Pria yang membuat adanya air di sana kembali berbicara.

Sementara itu muncul tiga pria lain dan mulai mengelilingi para penyihir yang terjatuh tadi. 

"Selangkah lagi kalian mendekat, akan ku bunuh kalian sekarang juga" Ucap Chorong yang masih melayang di udara. 

"Coba saja" Seorang pria di dekat para penyihir berbicara dengan santai. Pria lainnya langsung mengangkat tubuh dua penyihir di sana dan menusukkan pedang ke tubuh mereka. 

"Tidak!" Chorong terlambat menghentikan tindakan itu. Namun dia tetap menyerang dua pria tadi yang langsung menghindar dengan melayang di udara juga. 

Wanita itu terlihat sangat kesal saat dilihatnya dari dekat dua saudarinya sudah tergeletak bersimbah darah.

"Yookyung...... Naeun......" Ucapnya lirih dan tangannya pun ikut gemetar saat menyentuh pelan wajah keduanya. 

"Hanya ada satu permintaan yang harus kau penuhi. Kenapa kau harus sampai mengulur waktu dan mempersulit keadaan?" 

Chorong merasa terganggu setiap pria itu membuka suaranya. Dia pun segera berlari ke sana dan sudah merubah tongkat sihir di tangannya menjadi sebuah pedang yang sangat tajam. Pria tadi menggunakan pedangnya juga untuk mempertahankan diri, tapi tangan satunya mulai bergerak lagi sampai kedua kaki Chorong terseret menjauh oleh air yang masih berada di bawahnya. 

Pria itu memanfaatkan kesempatan dengan membawa para penyihir lain yang sudah tidak sadarkan diri ke dalam pusaran air yang dibuatnya. 

"Ti-tidak... Tidak!" Chorong berusaha menyelamatkan mereka namun gagal karena kedua kakinya tertahan sesuatu yang sangat berat, padahal hanya terendam sebatas mata kaki dan tidak ada apapun saat diperhatikan kembali. 

The Cruel King and The Beautiful WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang