15. Protect The Queen

38 5 3
                                    

-- Sebuah kerajaan --

Chorong duduk terdiam di kursi yang biasa ditempati oleh Suho. Dia hanya bisa mendengarkan dengan baik mengenai pembicaraan yang sedang dilakukan oleh sang Raja dengan para anak buahnya di sana. 

"Lay bisa membantu memulihkan ingatan Ratu, Yang Mulia. Untuk itu aku membawanya ke sini tadi" Ucap Kris dengan tenang. 

"Dia merencanakan semuanya sendirian, Yang Mulia. Dan kurasa strateginya sangat baik karena bisa melawan para pengkhianat sendirian tadi" Tao ikut mengungkapkan pendapat. 

"Kau harus membiarkan Lay mengobati Ratu, Yang Mulia. Dengan begitu, kita bisa menyerang kerajaan X dengan mudah nantinya" Luhan juga ikut bicara. 

Suho tampak berpikir keras di sana. Tidak ada satupun dari mereka yang bisa membaca pikirannya, termasuk Chorong. Wanita itu mendapat tatapan penuh arti dari Kris selagi menunggu tanggapan dari sang Raja. 

"Bawa Lay kehadapanku sekarang. Aku ingin melihat proses pengobatan pada Ratu secara langsung"

"Dengan senang hati, Yang Mulia" Tao beranjak keluar ruangan. 

"Ceritakan bagaimana saat kau membawa pasukan melalui udara, Kris. Aku tidak tahu kalau kau mempunyai kekuatan seperti itu"

Kris tersenyum kecil ke arah Raja. 
"Aku masih belum menunjukkan semua kekuatanku padamu, Yang Mulia. Kalau perlu, akan ku hujani istana para pengkhianat itu dengan pasukan yang lebih banyak lagi. Hanya perlu sedikit trik dan rencana untuk bisa melakukannya. Kau harus mempercayakan semua itu padaku, Yang Mulia. Dengan begitu, aku pasti akan membawa potongan kepala para pengkhianat ke hadapanmu nanti"

Entah kenapa Suho merasa tidak senang dengan cara bicara Kris sekarang. Dia bahkan tidak menanggapi lagi dan sesekali menatap Chorong yang masih duduk terdiam di sana. 

Tidak berapa lama kemudian, Tao datang dengan menyeret Lay yang tubuhnya dalam keadaan terikat rantai. Chorong hampir berdiri dari duduknya saat dilihat Lay dilempar begitu saja ke depan Suho. 

"Ya-yang Mulia......." Lay tampak berkeringat dan langsung berlutut di hadapan sang Raja. 

"Sembuhkan lupa ingatan pada Ratu sekarang"

"A-apa, Yang Mulia?"

"Kau mempunyai kekuatan penyembuh. Jadi aku ingin ingatan Ratu yang menghilang, kembali lagi hari ini"

Lay sedikit melirik ke arah Chorong dan langsung menundukkan kepala. 
"De-dengan segala hormat, aku tidak yakin bisa melakukannya, Yang Mulia"

"Kenapa?"

"Aku masih dalam proses menyembuhkan luka anak panah pada tubuhku sendiri. Jadi kekuatanku belum sepenuhnya kembali sekarang"

"Dia terlalu banyak memberikan alasan. Dia bisa melakukannya sekarang juga" Kris menarik kerah leher Lay dan membuat pria itu berdiri dari posisi berlututnya. 

Kris juga langsung menyeret Lay ke depan Chorong. 
"Sembuhkan Ratu atau ku buat kau mati hari ini juga"

Lay terlihat cemas. Dia dan Chorong sempat melakukan kontak mata sejenak. 

"Tidak apa. Lakukanlah" Wanita itu berbicara di dalam pikirannya. 

Lay harus meminta persetujuan terlebih dulu dari sang Raja. Suho pun mengizinkannya tanpa menanggapi lebih jauh. 

"Izinkan aku memegang tanganmu, Yang Mulia Ratu"

Chorong sudah berdiri dari duduknya. Dia juga memberikan tangannya kepada Lay sampai bisa dijabat dengan erat. 

The Cruel King and The Beautiful WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang