16. The News

31 4 0
                                    

Langkah kaki dua orang yang sedang berlari terburu-buru bergema di sepanjang lorong istana. Beberapa pekerja yang dilewatinya hanya bisa menundukkan pandangan seraya memberikan rasa hormatnya kepada dua orang tersebut. Luhan masih menarik lengan Chorong yang ikut berlari di belakangnya. Entah kemana mereka akan pergi namun sang Ratu akhirnya harus melepaskan diri lebih dulu dan membuat langkah keduanya perlahan terhenti. 

"Aku baik-baik saja. Kau tidak perlu melindungiku" Ucap Chorong sambil mengatur nafasnya sendiri. 

"Kris akan selalu mencoba membunuhmu, Yang Mulia. Kau telah melihat sisi lain darinya tadi"

"Dan aku juga tidak bisa mempercayaimu karena kau berada di pihaknya"

"Tidak. Aku tidak memihak siapapun sekarang"

"Apa?"

"Saat ini, aku sedang tidak ingin mendengar perintah dari siapapun termasuk darinya"

"Kalau begitu, jangan membantuku lagi. Kau mungkin akan menjadi target Kris selanjutnya nanti"

"Aku tidak perduli, Yang Mulia. Aku hanya ingin memastikan keselamatanmu"

"Kenapa kau harus melakukan itu?"

"Tidak ada alasan khusus. Tapi yang perlu kau tahu adalah Kris ingin menjauhkanmu dari istana. Tujuannya supaya dia bisa mengambil alih istana dengan mudah"

Chorong terdiam sejenak saat mendengar pernyataan itu. 
"Kenapa kau memberitahukanku hal ini?"

"Karena aku ingin membantumu mendatangkan para pengkhianat itu ke sini. Aku akan mendukung penuh rencana kalian untuk menjauhkan Kris dari Raja"

Rasa kesal Chorong kembali timbul setelah pria ini menyinggung ingatannya yang terbaca tadi. 
"Aku tidak akan pernah mempercayai siapapun di sini. Aku harus kembali ke kamar sekarang"

Sebelum Chorong melangkah lebih jauh, Luhan kembali menarik lengannya dan memojokkan wanita ini ke arah dinding. 

"Apa yang kau lakukan?!" Chorong jelas marah karena pria ini enggan melepas genggaman tangan dari lengannya. 

"Aku hanya ingin membuktikan kesetiaanku padamu, Yang Mulia. Aku benar-benar akan mendukung rencana itu"

Chorong selalu berusaha melepaskan diri namun gagal. Bahkan Luhan harus menggunakan kekuatannya supaya belakang tubuh wanita ini tetap menempel pada dinding tanpa bisa digerakkan kemanapun. 

"Menjauh dariku! Apa kau bisa melakukan hal ini kepada seorang Ratu?!"

Luhan justru tersenyum kecil di sana. Sampai akhirnya Chorong bisa memberontak dan menarik kalung di lehernya lalu merubah penampilannya menjadi penyihir. Dia harus mendorong tubuh Luhan dengan kakinya dan menggunakan sihir untuk menghempaskan lelaki itu ke lantai. 

"Jangan sekali-kali mendekatiku lagi. Itu peringatan dariku" Ucap Chorong sambil mengarahkan tongkat kecilnya ke arah Luhan yang masih terbaring. Kemudian dia beranjak pergi tanpa bisa terkejar lagi oleh pria itu. 

Langkah kaki lain terdengar mendekat ke arah Luhan. 
"Pertunjukkan yang sangat bagus"

Luhan bangkit berdiri dan menatap Kris sebentar sebelum melihat kemana Chorong pergi tadi. 

"Kau tidak perlu mengejarnya lagi. Akan sangat disayangkan membuat keributan di saat Raja sedang beristirahat malam ini"

"Jangan memberiku perintah lagi, Kris. Aku sudah memutuskan untuk tidak mematuhimu sekarang"

"Aku tidak akan marah, Luhan. Karena sepertinya kau juga mempunyai tujuan lain yang berkaitan dengan Ratu sejak awal"

Luhan terdiam sambil menghempaskan debu-debu kecil di lengannya. 

The Cruel King and The Beautiful WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang