19. Safety First

26 3 0
                                    

Chorong membuka kedua matanya secara perlahan. Langit-langit gelap dan lampu penerangan minim menjadi pemandangannya sekarang. Dia langsung bangkit duduk dan menemukan keberadaan dirinya di dalam sebuah sel tahanan. 

"A-apa-apaan ini? Kenapa aku bisa ada di sini?" Dia bahkan segera ke arah pintu sel yang terkunci oleh gembok. 

"Kenapa aku harus ditahan di sini?" Ingatan terakhirnya tertuju pada kebersamaannya dengan Suho. Tapi dia tidak tahu bagaimana bisa tertidur dan berakhir di sana sekarang. 

"Aish. Bagaimana bisa ini terjadi?" Chorong langsung menarik kalung di lehernya dan berusaha merusak gembok dengan sihirnya. Hal itu tidak pernah berhasil meskipun telah dilakukan selama berulang kali. 

Lalu muncul suara langkah kaki terburu-buru dan pintu masuk ruangan tahanan yang terbuka oleh seseorang. 

"Chorong....."

"Ka-kalian..." Sang Ratu terkejut melihat kedatangan satu per satu para saudarinya. 

"Yang Mulia, maaf masih memanggilmu dengan sebutan nama tadi" Salah satu dari mereka membuka gembok dengan mudah. 

"Ba-bagaimana bisa kalian datang ke sini?" Chorong akhirnya bisa memeluk mereka semua secara bergantian.

"Kami diberitahu tempat keberadaanmu dan harus membawamu pergi sekarang"

"Siapa yang memberitahumu, Eunji?"

Para penyihir itu menoleh ke arah belakang sampai muncul sosok Luhan di sana. 

"Yang Mulia, kita harus keluar dari tempat ini"

"Dimana Suho? Kenapa aku bisa ada di sini?"

Semuanya langsung terdiam. Para saudari Ratu saling melihat ke arah satu sama lain. 

"Aku akan memberikan penjelasannya nanti, Yang Mulia"

Chorong menyetujui ucapan Luhan. Dia bersama para saudarinya beranjak keluar sampai bisa berada di luar gedung istana. 

"Ikut aku melewati pintu ini, Yang Mulia" Luhan memimpin jalan. 

Chorong mengenali bentuk pintu yang tampak berdiri sendiri itu. Hanya Suho yang bisa memunculkan pintu tersebut. Dia berharap bisa bertemu suaminya lagi dan meminta penjelasan bagaimana dirinya bisa berakhir di sel tahanan tadi. Namun setelah melewati pintu, dia dikejutkan dengan tempat keberadaannya sekarang. 

"Oh? Ke-kenapa aku dibawa kembali ke sini?"

Area sekitar terlihat tandus dan beberapa tenda kecil terpasang tidak beraturan di sana. Wilayah penyihir yang sudah hancur kembali didatangi Chorong dan para saudarinya. Tidak ada siapapun kecuali mereka saja bersama dengan Luhan. Pintu yang mereka lewati langsung menghilang seolah hanya mengantar kepergian tanpa bisa membawa mereka kembali ke tempat sebelumnya. 

"Luhan, kenapa kau membawa kami ke sini?" Rasa penasaran Chorong mulai muncul. 

"Dengan segala hormat, aku ingin meminta maaf kepadamu terlebih dulu, Yang Mulia. Kau tidak bisa kembali ke istana sampai batas waktu yang ditentukan"

"Apa katamu?"

"Raja yang memerintahkanku seperti itu"

"Raja? Di mana Suho sekarang?"

"Ada di istana, Yang Mulia"

"Bawa aku kembali ke sana untuk menemuinya. Kenapa aku harus dibawa ke tempat yang jauh seperti ini?"

Luhan melihat ke arah satu per satu para saudari Ratu seperti meminta bantuan untuk memberikan penjelasan. 

"Akan ada pertarungan yang terjadi di istana. Demi keselamatanmu, maka kau harus di asingkan sebentar, Yang Mulia" Salah satu penyihir mulai berbicara. 

The Cruel King and The Beautiful WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang