18. The Beginning of the Meeting

20 4 0
                                    

-- Pagi hari --

Para pekerja istana bisa merasakan kesenangan sang Ratu yang sejak tadi selalu menceritakan para saudarinya kepada mereka. Kabar kedatangan para penyihir lain beserta para saudara Raja yang telah lama meninggalkan istana sudah tersebar di sana. Segala bentuk persiapan telah dilakukan seperti akan mengadakan pesta besar tanpa melibatkan penduduk sekitar.

"Anda selalu terlihat cantik, Yang Mulia. Dengan senyuman lebar di wajah sejak tadi, menambah ceria suasana di sekitar" Ucap seorang pelayan pribadi wanita yang sedang menata rambut sang Ratu.

"Aku merasa tidak sabar untuk menanti kedatangan para saudariku. Kalian sudah menyiapkan kamar untuk mereka di sini, kan?"

"Tentu, Yang Mulia. Atas perintah dari Raja semalam, kami telah  mempersiapkan semuanya dengan baik. Kurasa banyak hal baik terjadi setelah datangnya calon bayi kerajaan di sini"

Chorong langsung mengelus perutnya yang terasa semakin membuncit, padahal usia kandungannya baru mencapai 4 minggu.
"Kau benar. Mungkin semuanya akan semakin membaik saat dia lahir nanti"

"Tentu saja, Yang Mulia. Apa anda sudah menyiapkan nama untuknya?"

"Nama? Bukankah masih terlalu awal?"

"Tapi menurut saya hal itu cukup penting untuk dipikirkan dari sekarang, Yang Mulia. Sebelum para warga memberikan rekomendasinya, akan lebih baik untuk di umumkan lebih awal"

"Aku belum pernah membahasnya dengan Suho sebelumnya. Dimana Raja sekarang?"

"Aku di sini.." Suara seorang pria terdengar dari pintu masuk. Kedua wanita itu menoleh ke arah sana secara bersamaan.

"Yang Mulia....." Pelayan pribadi Ratu langsung memberi rasa hormatnya kepada Suho yang berjalan mendekat.

"Tinggalkan kami berdua sekarang"

Pekerja istana itu menurut dengan baik, bahkan sampai bisa menutup pintu kamar dengan rapat dari luar.

"Kau berpakaian rapih hari ini" Chorong memperhatikan penampilan sang suami yang sudah berdiri di dekatnya.

Suho hanya tersenyum untuk menanggapi hal itu.
"Bagaimana denganmu sendiri? Apa kau menyukai pakaian yang telah ku sediakan selama ini di sini?"

"Begitulah... Bagaimana bisa kau menyiapkan semuanya untukku? Dan bagaimana bisa semua pakaian di sini cocok di tubuhku?"

"Aku menggunakan kekuatanku untuk semua hal itu"

"Apa? Bagaimana bisa?"

Suho kembali tersenyum lebar.
"Aku bisa menyiapkan apapun untukmu di sini karena aku merupakan Raja, apa kau lupa?"

"Itu tidak berkaitan dengan kekuatan yang kau miliki"

"Kekuatan pada kuasa penuh dalam memimpin kerajaan"

"Aku pikir kau sedang membicarakan tentang kekuatan mengendalikan air milikmu"

"Tidak. Tapi kurasa aku akan menggunakannya sekarang untuk memilih nama yang pantas untuk anak kita nanti"

"Apa?"

Suho mulai mengumpulkan air dari dalam gelas yang ada di sana dan membuat bola air yang melayang di atas telapak tangannya. Kemudian dia mendekat ke arah Chorong dan menyentuh area perut wanita ini yang masih tertutupi oleh pakaiannya. Dalam sekejap, gumpalan air tadi langsung meresap begitu saja masuk ke dalam tubuh sang Ratu.

"Apa yang sedang kau lakukan?" Chorong tidak merasakan apapun namun mulai merasa takut pada tindakan sang suami.

"Melihat lebih jauh anak kita yang masih berada di dalam perutmu ini"

The Cruel King and The Beautiful WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang