5. Starting The Plan

34 5 3
                                    

-- Pagi hari --

Suho tidak melepaskan pandangannya sedikitpun pada persiapan yang sedang dilakukan pasukan istana. Beberapa senjata dari gudang penyimpanan sudah dikeluarkan sebagian untuk bisa digunakan nanti. Bahkan ada beberapa kuda bertubuh besar juga yang sedang dipakaikan rompi khusus dengan bahan peledak di setiap sisinya. 

"Ratu akan datang sebentar lagi" Kris mendekat untuk memberikan laporannya. 
"Kenapa kau harus mengizinkannya pergi ke laut pagi ini, Yang Mulia?"

Suho menghela nafasnya pelan. 
"Supaya dia tidak berusaha mengacau rencana yang sudah ku buat. Kalau permintaannya tidak dituruti, dia akan mencari cara untuk membuat kita semua kalah dalam peperangan nanti"

"Bagaimana kalau sebaliknya? Dia akan merasa bisa lolos dari pengawasanmu saat pergi ke kerajaan X sendirian. Dia mungkin bisa pergi ke laut lagi dan menyelamatkan para saudarinya tanpa sepengetahuanmu"

"Luhan dan Tao akan menjaga lautan selama dia pergi. Setidaknya itu ku lakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan"

"Baiklah..." Kris sepertinya menyetujui rencana sang Raja. 

"Bukankah kabar mengenai pernikahanku akan terdengar oleh mereka? Apa mereka bisa menerima kedatangan Chorong dengan baik?" Tiba-tiba saja Suho mengungkapkan kekhawatirannya. 

"Tenanglah, Yang Mulia. Mereka akan mudah menerima kedatangannya dan itu juga bisa menjadi peluang bagi Ratu untuk melihat bagian dalam istana sana lebih jauh"

"Bagaimana kalau mereka tidak mengizinkan Chorong untuk pergi dari sana?"

"Kita sudah membicarakan hal itu selama beberapa kali. Batas waktu Ratu adalah satu jam. Kalau dia tidak kembali ke sini, maka kita yang akan menyerang ke istana mereka secara langsung"

"Benar... Kita telah melakukan persiapan sebesar ini sekarang" Suho memperhatikan kembali para pasukannya. 

"Jangan khawatir, Yang Mulia. Kita akan memenangkan penyerangan hari ini juga"

"Iya"

Tidak berapa lama kemudian, Chorong datang bersama beberapa pelayan pribadinya. Dia sudah dalam wujud penyihirnya dan sepertinya sempat menggunakan kekuatannya tadi. 

"Apa kau sudah siap, Yang Mulia?" Kris bertanya lebih dulu. 

"Sebaiknya kau menepati janjimu untuk mengeluarkan para saudariku dari sana setelah semua ini selesai" Chorong berbicara ke arah Suho. 

"Itu tergantung dari bagaimana usahamu selama berada di sana" Ucap sang Raja sambil memperhatikan sebuah tongkat kecil yang ada di tangan istrinya. 

"Aku akan melakukan yang terbaik selama kau bisa menepati janjimu nanti"

"Aku bukan sembarang orang yang bisa berbohong semudah itu. Jadi fokuslah pada misi mu tanpa memikirkan kesepakatan kita berdua lebih jauh"

Chorong memasang wajah kesal karena masih merasa takut kalau sampai sang Raja akan membunuh para saudarinya nanti. 

"Hal itu tidak akan terjadi, Yang Mulia. Raja Suho akan menepati janjinya dengan baik" Kris memberikan jawaban seolah bisa mendengar suaranya tadi. 

"Baiklah. Aku akan berangkat sekarang" Chorong menghela nafasnya pelan di sana. 

Suho melangkah melewatinya dan menggerakkan tangannya untuk memunculkan sebuah pintu yang tidak mempunyai penyangga apapun disisinya. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Cruel King and The Beautiful WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang