PERTANDINGAN KE TANGKASAN part 1

288 16 1
                                    

POV. Mahesa:"( aku penasaran siapa di antara anak kembar itu yang bernama kian Santang. Aku dengar dia itu seorang ksatria tanpa tanding. Aku jadi ingin menjajal kemampuan nya. Karena hanya aku lah yang pantas di sebuah ksatria tanpa tanding)". Ucap nya sambil terus memandangi wajah abikara dan kian Santang karena dia bingung siapa di antara anak kembar itu yang bernama kian Santang....

POV Mahesa:"( tapi di antara mereka berdua aku bisa merasakan sesuatu yang berbeda di antara mereka. Dia { pandangan nya ke abikara dengan wajah datar nya} aku bisa merasakan hawa dingin orang ini. Bukan kah yang aku dengar yang bernama kian Santang itu memiliki watak yang sangat ramah, dan juga sangat tenang.  Oh apa jangan-jangan dia { ucapnya sambil memandang kian Santang yang selalu memperhatikan gelagat ayahanda nya dan juga prabu Burangrang dan tak lupa senyuman manis nya yang pernah pudar}  ya aku yakin anak ini orangnya aku bisa merasakan hawa tenang dan menyenangkan dari dirinya aku akan menjajal kemampuan nya seberapa hebat dirinya sehingga banyak orang dan pendekar meng kagum kan nya)". Ucap nya

Tanpa Mahesa sadari ia selalu di lirik dan di awasi gerak gerik nya oleh saudara-saudara kian Santang termasuk abikara kecuali kian Santang ( maklum lah bocah polos bocah yang tak memiliki dosa ). Mereka merasakan gelagat aneh dari Mahesa yang sedari tadi memandang Kian Santang tanpa sepengetahuan kian Santang sendiri....

POV. Banyak catra:"( apa maksud dari tatapan anak ini. Mengapa dia terus-menerus menatap adikku kian Santang sedari tadi)". Ucap nya....

POV. Abikara:"( awas saja bocah gembul ini jika dirinya  mau macam-macam dengan rayih kian Santang aku tidak akan tinggal diam)". Ucap nya lalu abikara memandang wajah kian Santang yang melihat ke arah bayang bayang matahari yang terpantul di jendela istana Balairung dan bayangan itu tengah menunjukan bahwa sudah waktunya menunaikan shalat dhuhur......

Kian Santang:" mohon maaf Ayahanda, ibunda, paman prabu, dan semuanya ". Ucap nya dengan penuh kesopanan....

Niskala:" ada apa cucu ku Nanda kian Santang?". Tanya nya....

Kian Santang:" maaf kakek ayahanda ibunda ananda izin pamit karena hari sudah siang ananda harus menjalani kewajiban ananda sebagai seorang muslim. Ananda izin untuk sholat terlebih dahulu ayahanda kakek prabu ibunda". Ucap nya...

Siliwangi:" pergilah putraku lakukan kewajiban mu ". Ucap nya dan di angguki kian Santang. Setelah kepergian Kian Santang....

Burangrang:" apakah dia Nanda kian Santang rayih prabu??". Tanya nya...

Umma Dewi:" benar prabu Burangrang dia cucu ku Nanda kian Santang ". Ucap nya sambil tersenyum ke arah di mana kian Santang pergi.......

Setelah kepergian kian Santang.....

Mahesa:" Ayahanda paman prabu Siliwangi aku izin pamit aku ingin melihat lihat sekitaran istana". Ucap nya...

Siliwangi:" silahkan Raden Mahesa". Ucap nya Mahesa pun pergi. Dan abikara, dan juga surawisesa ikut pergi....

Di tempat kian Santang...

Dirinya terus berjalan menuju ke wisma nya untuk segera melaksanakan ibadah sholat nya. Namun baru saja dirinya memegang kenop pintu wisma nya....

Wushhhhhh....

Brakkkk.....

Kian Santang:" akhh... Astaghfirullah aladzim". Kian Santang terpukul mundur kala ada serangan melesat ke arah nya sambil memegang perutnya....

Kian Santang:" sss... Siapa yang telah menyerang ku?". Tanya nya sendiri sambil melihat sekeliling lalu tiba-tiba muncul orang itu....

.......:" Aku lah yang telah menyerang mu". Ucap nya sambil berdiri di hadapan Kian Santang.....

kembalinya Raden kian Santang season 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang