Subang larang:" kakanda hiks.... Hiks.... lakukan sesuatu untuk putra kita Kakanda hiks.... Dinda mohon hiks....". Ucap ratu Subang larang yang masih memangku kepala kian Santang dan mengelus rambut kian Santang dengan deru air mata yang mengalir deras. Bukan hanya ratu Subang larang yang sangat bersedih tapi saudara-saudara kian Santang pun, berserta keluarga nya yang lain juga ikut bersedih....
Surawisesa:" Raka hiks.... ". Sedih surawisesa yang saat ini duduk di dekat ratu Subang larang dan di hadapan ratu Subang larang ada prabu Siliwangi....
Walangsungsang:" rayih....". Lirihnya dengan tatapan sendu sambil memandang wajah kian Santang yang memucat....
Siliwangi:" tenanglah Dinda, kanda akan membawanya ke ruang pengobatan, Senopati argadana!!!". Panggilnya argadana pun segera mendekat ke sana dan bersimpuh....
Argadana:" sendika Gusti prabu!!!". Ucapnya tanpa Senopati argadana sadari sedari tadi dirinya di lirik tajam oleh prabu Niskala wastu kencana.....
Siliwangi:" cepat kau panggilkan tabib istana untuk mengobati putraku kian Santang!!". Panggilnya sambil membopong tubuh kian Santang......
Argadana:" sendika Gusti prabu ( 😏 bagus matilah kau kian Santang.... Aku yakin racun itu akan segera merenggut nyawa nya hahaha....)". Ucap sang Senopati sambil berjalan pergi dari sana.....
Setelah kepergian Senopati argadana. kini prabu Siliwangi segera membawa tubuh kian Santang ke ruang pengobatan, dengan di ikuti yang lain termasuk keluarga prabu Burangrang. Sedang kan seluruh rakyat Padjajaran yang menyaksikan pertandingan tadi pun telah bubar karena di perintahkan oleh Pati Awangga. Mereka pergi dengan perasaan khawatir dan cemas terhadap Raden Kian Santang......
Angga:" semoga saja kian Santang baik-baik saja ya??". Ucapnya dan di angguki teman-teman nya yang saat ini sedang berjalan menuju ke rumah mereka....
Econ:" ya kau benar angga amiiiinnn". Ucapnya sambil mengusap kedua tangannya di wajah nya...
Unang:" amiiinnnn semoga saja". Ucapnya...
Namun di istana Padjajaran ada salah satu keluarga prabu Burangrang yang masih terdiam di alun alun istana ya dia adalah Mahesa. Dia masih terkejut dan bertanya-tanya...
POV. Mahesa:"( siapa yang telah menyerangnya. Heh.. 😏 untuk apa aku susah susah mencari siapa pelaku yang menyerang kian Santang tadi. Yang terpenting sekarang aku senang karena aku tidak susah susah untuk melakukan hal curang kepada kian Santang)". Batinya sambil berseringai lalu dirinya beranjak pergi dari tempat itu dan ikut menyusul keluarga nya....
Prabu Siliwangi kini masih membawa tubuh kian Santang menuju ke ruang pengobatan sesampainya prabu Siliwangi di ruang pengobatan dirinya segera menaruh tubuh putra kecilnya di atas tempat tidur ruang pengobatan itu....
Siliwangi:" bertahan lah putraku". Ucapnya khawatir sambil menatap putranya dengan tatapan sendu sambil mengelus rambut kian Santang yang semakin pucat. Dan Di belakang prabu Siliwangi ada seluruh keluarga nya termasuk keluarga prabu Burangrang.....
Umma Dewi:" cucuku Nanda kian Santang". Ucap nya sedih...
Tak lama kemudian tabib istana yang di panggil oleh Senopati Argadana yang atas perintah dari prabu Siliwangi pun telah tiba.....
Tabib:"hamba menghadap Gusti prabu, Gusti ratu". Ucapnya sambil memberi hormat....
Subang larang:" tabib tolong obati putraku aku mohon!!!". Ucapnya.....
Tabib:" hamba akan berusaha Gusti ratu". Ucapnya lalu dirinya berjalan ke depan untuk memeriksa keadaan kian Santang sedangkan prabu Siliwangi yang tadi berdiri di samping tempat tidur kian Santang pun berjalan mundur untuk memberi ruang agar sng tabib dapat memeriksa keadaan kian Santang.....
KAMU SEDANG MEMBACA
kembalinya Raden kian Santang season 1
Historical FictionCerita krks yang terbaru ini akan menceritakan awal kisah prabu Siliwangi bertemu dengan istri-istri nya dan sehingga dia memiliki anak sampai salah satu dari anak anaknya akan menjadi penerus tahta nya