Dua chap lagi end, yey!
Beberapa minggu lalu, Soobin yang sedang menjelajahi bumi untuk mengambil trisula cahaya milik Dewi Eun Jung, tak sengaja melihat sebuah ledakan ilmu spiritual yang menembus sampai ke langit. Ketika disusul, rupanya alam ilusi yang diciptakan Beomgyu untuk mengurung Jihye sudah retak setelah cermin guang bereaksi dengan sang pemilik. Soobin menemukan tubuh Jihye yang tergeletak di sebuah rumah namun yang bersangkutan tak sadarkan diri. Dia pun segera membawa Jihye kembali ke sekte Han untuk diobati dan diperiksa.
Saat itu, perang antara Klan Dewa dan Klan Iblis masih berlangsung di langit. Karena perbedaan waktu yang berjalan antara dunia manusia dengan Alam Dewa, dua bulan yang berlalu di bumi tak sampai beberapa menit saja jika dibandingkan dengan saat berada di Alam Dewa.
Jihye akhirnya membuka mata kembali setelah selama hampir dua bulan kehilangan kesadaran. Kepalanya pening, jantungnya berdetak lebih kencang daripada biasanya. Hyun Soo yang kebetulan lewat dan melihat Jihye sudah sadar, buru-buru menghampiri gadis itu.
“Jihye! Kau sudah sadar. Jangan langsung bangun, pelan-pelan saja.” Dia mencoba menghentikan pergerakan Jihye agar yang bersangkutan tetap istirahat di atas tempat tidur.
Melihat wajah Hyun Soo, ingatan lama yang terlintas karena cermin guang berhasil membuat Jihye meneteskan air mata. Hyun Soo adalah Nam Su, kawan seperjuangannya di Alam Dewa sepuluh ribu tahun lalu. “Nam Su ...” Lirihnya tanpa sadar.
Hyun Soo agak terkejut karena Jihye sudah mendapatkan kembali ingatannya. “Kau sebaiknya istirahat.” Ujar Hyun Soo lagi.
Namun, mendadak Jihye merasakan kepalanya sangat pusing dan tubuhnya tidak enak. Gadis itu memegangi perutnya yang terasa seperti tengah mabuk. “Hyun Soo, perutku tiba-tiba terasa tidak enak.” Keluhnya dibalas tatapan sendu dari Hyun Soo.
“Jihye ... Kau ...” Hyun Soo menghentikan ucapannya sebentar tanpa mengalihkan sama sekali mata dari perut Jihye yang masih dipegang kuat oleh si empunya. Jihye mulai berkeringat dingin karena menahan perasaan mual tersebut.
Hyun Soo menghela nafas sejenak sebelum akhirnya memutuskan untuk memberi tahu. “Kau hamil. Oleh karena itu, sebaiknya istirahat saja di sini.” Ujar Hyun Soo. Mata Jihye langsung membulat.
Hamil? Bagaimana bisa—?
“Apa?” Jihye tampak tak percaya.
Flashback
“Bagaimana keadaannya? Apakah ia baik-baik saja?”
Soobin mengundang peri ginseng untuk mengecek keadaan Jihye yang baru saja dia temukan dengan perasaan khawatir.
“Dewi baik-baik saja, Yang Mulia. Namun ...” Peri Ginseng tampak ragu untuk melanjutkan ucapannya.
“Namun kenapa?” Sahut Hyun Soo tak kalah khawatir.
“Beliau sedang mengandung. Usia kandungannya sudah sekitar empat minggu.” Sambung peri ginseng disambut tatapan kaget semua orang yang menunggu Jihye di ruangan itu.
“Mengandung?” Soobin sampai hampir terjatuh mendengar kabar itu. Ia tatap Jihye yang masih belum sadarkan diri di atas ranjang.
Flashback End
Hyun Soo menelan ludahnya sendiri, sama tak percayanya dengan Jihye ketika pertama kali mengetahui bahwa sahabatnya itu sedang hamil. “Benar, kau hamil. Tapi, siapa ayah dari bayi yang kau kandung Jihye?” Hyun Soo sudah tak tahan lagi. Dia benar-benar ingin tahu.
Jihye sontak terdiam. Matanya menatap kosong ke arah lain dengan coba mengingat-ingat kejadian yang terjadi sebelumnya. Maka ia pun teringat akan malam itu. Ketika dirinya menghabiskan malam bersama Beomgyu ...
Lagi-lagi, Jihye terjatuh di lubang yang sama untuk yang kedua kali. Bahkan sekarang ia sampai mengandung anak pria itu. Beomgyu atau yang seharusnya ia panggil Byun Gi, pria sekaligus kekasih masa lalu yang pernah menghianatinya, orang yang berhasil membuatnya percaya akan cinta sekaligus yang telah menghancurkan hati Jihye juga.
Jihye pandangi perutnya yang belum membesar itu namun sudah diketahui bahwa ia memang sedang hamil. Kenapa di saat seperti ini, ia malah memperburuk keadaan. Jihye tanpa sadar meneteskan air mata lagi. Tapi, seperti apapun yang terjadi, janin di kandungannya tidaklah bersalah. Yang berlalu biarlah berlalu, nasi sudah menjadi bubur. Tak ada yang perlu disesali.
“Beomgyu—maksudku, Byun Gi, dia sempat mengurungku di sebuah pulau. Kami berada di pulau itu selama beberapa bulan dengan alasan dia ingin membantu menyembuhkanku. Lalu ... Semua terjadi begitu saja.” Jihye dengan perasaan yang tak bisa dijelaskan, akhirnya menceritakan apa yang terjadi pada Hyun Soo.
Hyun Soo pun mengerti, ternyata memang Byun Gi orangnya. Seolah mereka memang ditakdirkan oleh langit. Bahkan di kehidupan kali ini sekali pun, Eun Jung dan Byun Gi kembali dipertemukan.
“Byun Gi kembali menyerang Alam Dewa untuk ambisi lamanya, sudah beberapa minggu Dewa Perang dengan yang lain melawannya dan belum kembali.” Hyun Soo meraih kedua tangan Jihye kemudian mulai bercerita. “Aku dan Jung Soo diminta menunggu di sini untuk melindungi kelima sekte Dewa. Kebetulan saat itu kau juga baru ditemukan.” Katanya memberitahu.
“Lalu ... Bagaimana dengan anak di dalam kandunganmu? Kau ...”
Jihye menegarkan kembali hatinya. “Anak ini tidak bersalah. Aku akan tetap melahirkannya,” balas Jihye yakin. “Setelah itu, aku mohon padamu untuk merawatnya. Aku sendiri yang akan mengakhiri semua ini.”
Itu adalah permintaan terakhir yang diucapkan oleh Jihye sebelum mereka berdua saling memeluk dan menguatkan satu sama lain.
+×+
Seperti janji yang pernah diucapkan, Jihye mengandung anaknya dengan Beomgyu hingga anak itu lahir. Seorang bayi perempuan, ia memiliki warna rambut dan hidung seperti sang ayah dan mata ungu serta bibir seperti sang ibu.
Sembilan bulan telah berlalu namun dunia tidak menunjukkan tanda-tanda akan membaik juga. Manusia sudah banyak yang kehilangan nyawa, begitupun pasukan iblis yang terus berusaha menembus perisai pelindung dari lima sekte. Perang langit masih terjadi, kali ini Jihye sendirilah yang akan turun tangan.
Sebelum pergi, ia sempatkan untuk mengecup kening sang putri yang tengah tertidur pulas. Jujur, Jihye benar-benar tidak tega. Terlepas dari siapapun ayahnya, ia tetaplah anak Jihye, darah dagingnya sendiri. Dalam gendongan Hyun Soo, dia usap wajah sang putri dengan mata menatap sedih.
“Jihye, kau yakin?” Hyun Soo tiba-tiba bertanya. Jika sepuluh ribu tahun lalu dia mencoba menggagalkan rencana Jihye yang hendak berkorban, namun kali ini ia tidak bisa. Gadis itu telah membulatkan tekad.
Jihye tersenyum kecil, mencoba meyakinkan Hyun Soo bahwa semua akan baik-baik saja. “Percayalah padaku. Alam semesta akan kembali damai.” Ia berkata dengan nada pelan, setelah itu terbang menuju Alam Dewa dimana perang berdarah sedang terjadi.
Saat itulah, Jihye merasakan deja vu. Hal ini terjadi lagi, dengan pelaku yang sama. Yaitu kekasihnya sendiri.
Sraasshh~
Duar!
Kedatangan Jihye mengejutkan semua pihak yang sekarang terlibat perang melawan Beomgyu. Terlebih lagi, dengan hanya kedatangannya Jihye berhasil memporak-porandakan pasukan iblis yang sedang berkumpul. Karena energi yang dipancarkan ketika ia memijakan kaki sangat kuat.
Jihye memapakan kaki ke atas tanah. Taehyun, Soobin, Yeonjun, dan Kai sontak mengalihkan pandangan mereka ke arah kedatangannya. Tak terkecuali Beomgyu yang berhasil membunuh hampir separuh Klan Dewa dengan tangannya. Pria itu tentu terkejut melihat kedatangan seorang Dewi bertopeng dengan kekuatan sebesar itu.
To be continue
Sacrifice
KAMU SEDANG MEMBACA
SACRIFICE [TXT]✓
Fanfiction[END SEASON 1 & 2] Setelah perang antara Klan Dewa dan Klan Iblis, tiga alam akhirnya kacau. Manusia, iblis, dan siluman harus hidup berdampingan agar tetap tercipta kedamaian di bumi. Namun pada nyatanya tidak demikian. Lima sekte besar pun dibentu...