Bab 8

698 65 20
                                    


keknya bab ini alurnya
rada rada sih
soalnya aku kehabisan idee
jadi maaf ya kalo di bab ini ceritanya ngga jelas....

















Seperti biasa

















Enjoy yaa.......

















Cahaya mulai menampakan sinar nya dipagi yang cerah ini.Seorang anak yang telah lama nyaman dengan tidur lamanya perlahan mulai membuka matanya.

Mengerjap pelan sembari menyesuaikan cahaya yang masuk dari jendela rumah sakit.

Rumah sakit?!

Ia melihat sekeliling.Ruangan ini...Rumah sakit?.Benar ini adalah rumah sakit.Tapi?kenapa ia bisa disini?

"akh.."

Dia ingin meremat kepalanya yang terasa pusing namun ia merasa tangan kanannya terasa berat.Ia menoleh kearah tangan kanannya berada seorang perempuan berumur 30 an sedang tidur dengan posisi yang terlihat tidak nyaman di lengan kanannya.

"tante Metta??"
"kenapa tante Metta ada disini?"

Entah dikendalikan oleh siapa namun tangan Afan yang memakai infus mengelus pelan kepala perempuan tersebut.

Merasa terganggu dengan elusan dikepalanya ia mendongakkan kepalanya untuk tau oknum yang mengelus kepalanya.Ketika ia mendongakkan kepalanya hal pertama yang ia lihat adalah senyuman hangat dari anak yang rela ia tunggu semalaman sampai tertidur dengan posisi yang tidak nyaman seperti ini.

"Afan?!"

"ha-halo tante".Afan tersenyum canggung.Namun ia dibuat terekjut dengan gerakan tiba tiba dari Metta yang langsung memeluknya.

"tan-tante?"

"Akhirnya kamu bangun sayang".Metta masih memeluk Afan dengan erat sambil menangis bahagia karena Afan sudah sadar sekarang.Afan hanya diam membiarkan tangisan Metta reda dan mulai membaik.

Setelah beberapa menit tangisan Metta reda.Ia menghapus air mata dan tersenyum dengan manis ke arah Afan.Bahkan yang membuat seorang Ahmad Afan Dirgantara terdiam terpesona melihat senyuman dari wanita berumur 30 an yang cantiknya bak bidadari ini.

"Afan?apa ada yang sakit?!tante panggilin dokter dulu ya!"

Metta ingin berdiri untuk pergi memanggil dokter.Namun tangan kurus Afan menahan Metta untuk tidak pergi dari sisinya.

"fan?"

"tante boleh disini aja nggak,a-aku...."

Metta tersenyum lembut,lalu menangkup wajah Afan yang membuat Afan terdiam.

"dejavu"

"iya tante ngga bakal kemana mana kok"

Afan terdiam ia merasa pernah mendengar kata kata ini sebelumnya.Oh iya ,ibunya....ini adalah kata kata ibunya sebelum ibunya pergi ke tempat yang lebih indah dari pada dunia yang menyeramkan ini.

BimantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang