Bab 13

690 74 12
                                    


Anyeong readersss
Aku updatenya kelamaan ya?
Maaf yaaa

Sama menurut aku cerita ini
makin ngga nyambung
Tapi tenang aja ya readers
kesayangankuuuu

Bakal tetap kulanjutin kok
Book ini

Kalo aku niat yakkk

Yaudah kayak biasanya































Happy reading gaesss

"AFAN?!!"

Afan meremat kuat kepalanya sembari memukul mukul pelan kepalanya.

Hal itu tentu saja membuat Metta,Keisha dan juga Rakha panik.

"Astaga sayang kamu kenapa?"

"eh fan lo kenapa?"

.
.
.

Tak lama setelah itu terdengar suara kekehan pelan dari salah seorang yang ada disitu.

"maaf maaf afan bercanda doang kok"

Afan tersenyum jahil yang membuat Keisha Rakha dan juga Metta kedal ssat itu.Sontak saja melihat kelakuan Afan membuat Rakha memukul pelan bahu Afan yang membuat Afan meringis kecil.

"awh sakit kak"Dengan raut muka memelas Afan menatap Rakha sembari memegang bahubya yang baru saja dipukul oleh Rakha.

"Biarin lagian kamu sih jaiiiilll banget"Rakha mencubit pelan pipi Afan,sedangkan Afan hanya tersenyum dengan wajah tanpa dosanya.

"ya maap"

"kamu itu ya nakal banget sih bikin mamah khawatir aja"Metta mengusap surai lembut milik Afan,sedangkan Afan malah menyengir seolah olah tidak ada yang terjadi sebelumnya.

"maaf ya tan- eh mamah"

Metta hanya tersenyum lembut melihat Afan yang sepertinya masih canggung untuk memanggilnya mamah.

"maaf ya mah aku masih belum terbiasa dengan semua ini"

Afan mengusap tengkuknya untukengurangi rasa canggung yang ia hadapi saat ini.

"gak papa sayang mamah tau ngga mudah buat nerima semua ini secepat itu"

Metta membelai pipi Afan dengan kasih sayang.

"yaudah yaudah kita makan aja yuk"

Keisha langsung mencairkan suasana yang canggung ini agar hidup kembali.

"mah Afan mau makan itu juga"

Afan menunjuk nasi padang yang ada di nakas sebelah brangkarnya.

"no no no ngga ada makan begituan"

Metta menggelengkan kepalanya sambil mengusap surai Afan lalu membelai pipinya.

"kamu itu masih sakit sayang jangan makan macem macem dulu ya"

Muka Afan langsung berubah cemberut lalu mengangguk pasrah.Ia tau berbahaya akibatnya jika ia makan makanan seperti di keadaannya yang belum sepenuhnya sembuh ini.

BimantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang