Chapter 17

2.9K 173 0
                                    

" WOI " teriak seseorang dari luar kantin dengan baju yang tak di kancing kan hingga kaos hitam yang di kenakan olehnya terlihat tak memakai dasi baku di keluarkan almet yang di ikat di pinggangnya

Pemuda itu tampak marah bajunya basah terkena jus, dengan seorang siswi yang tampak jatuh di bawah nya

" MAKSUD LU APA SIALAN " teriak pemuda itu penuh tekanan membuat tubuh siswi itu bergetar ketakutan karena aura yang di keluarkan oleh pemuda itu

" Ma-af hiks Nia ga-gak senga-ja hiks ta-tadi sepa-tu Ni-nia hiks lepas hiks hiks ma-maaf-in hiks Nia hiks " ucap siswi itu yang tak lain adalah Nia protagonis kedua wanita

" Kenapa? " Tanya vain pada salah satu siswa di sana yang mungkin teman dari siswa tadi

" Kagak tau " vain yang mendapatkan jawaban itu hanya mendengus kesal

" Paling drama dia lagi balik yuk " ajak vain agak nya dia lupa sesuatu

" Kita beda kelas " ucap twins barengan

" O-oh iya hehe " vain cengengesan gak jelas

" Lu gak papa kan? " Tanya vain pada pemuda itu

" I-hiks iya Nia gak papa kok " ucap Nia pede kirain dia yang di tanya

" Gua kagak nanyak lu " ucap vain ketus

" Hiks kok hiks va-in gitu sih hiks huwaa "

' lah anjir malah teriak ni bocah, ah bodi ah mending gua balik ke kelas '

Tapi belum sempat vain pergi seseorang lebih dulu menarik kerah belakang baju vain yang mana membuat vain merasa terkecekik

" Woi lepasin anjir uhuk uhuk aning Cok lepasin ” teriak vain

" Lu siapanya dia? " Tanya pemuda tadi penuh penekanan

" Ck bukan siapa' elah lepasin anjir woi "

" Jujur " kata penuh penekanan

Belum sempat vain menjawab seseorang lebih dulu bersuara

" Nia kamu gak papa kan? " Tanya pemuda itu yang tak lain adalah Abang keduanya vain Harizal Rezaly Xandellard

" Nia gak papa kok bang iza tadi udah di tolongi Sama vain " ucap Nia dengan senyuman yang mana membuat mereka merasa itu indah tapi tidak untuk vain dan seseorang?

" Bener itu vain? " Vain yang di tanya hanya membuang muka

" Vain kamu ga—" ucapan nya terpotong

" gak "

" Tapi kenapa? Kami kang—" lagi' ucapan nya terpotong

" Bacot sialan " setelah mengucapkan itu vain langsung berlari tanpa arah berakhir dia tersesat

Vain tengah melamun di taman belakang gedung IPA yang katanya angker padajal suasananya nyaman, vain keasikan melamun tak sadar ad seseorang yang tengah duduk di sebelahnya

" Ngapain lagi lu kemari " ucap vain ketus

" Harusnya gua yang nanyak ngapain anak bahasa nyasar ke gedung IPA? " Tanya pemuda tadi Reksa Pradipta Zetta

" Kenalin gua reksa " ucap pemuda itu ramah

Vain menelisik pemuda itu dari atas sampai bawah kenapa berubah?

" Nama lu? " Tanya reksa

" Vain "

" Lu punya kembaran? " Tanya vain yang di angguki oleh reksa

' pentes beda punya kembaran toh '

Mereka berdua berbincang akrab layak teman lama

" Kalo gitu gua pulang dulu ya " ucap reksa

" Udah bel emang? " Tanya vain

" Udah mungkin karena keasikan ngobrol sampe lupa waktu haha "

Kedua langsung berpamit pulang, nampak dari kejauhan terlihat seseorang tengah mengepalkan tangan nya lalu bersmirk dan langsung pergi dari sana

TBC

Sistem nya belum muncul

Siapa yang kau sistemnya muncul?

Duoble up

Transmigrasi Xion And Andra [ On going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang