Haha
Annete tertawa miris, Dia ber-transmigrasi kedalam novel yang dia baca tadi malam. Annete gak ngerti kenapa Dia bisa ber-transmigrasi.
Disatu sisi Dia senang dengan ini, karena Dia bisa mewujudkan mimpinya yang ingin membangun kerajaan harem plus bisa berinteraksi dengan tokoh favorite nya, Kyle.
Tapi disatu sisi Annete sedih, karena Dia belum berpamitan dengan keluarganya. Takut jika keluarga nya mencari dirinya.
Tapi apa dia bisa kembali lagi?
"Nona, kita sudah sampai"
Lamunan Annete buyar ketika sang supir memberitahunya jika Dia sudah sampai disekolah.
Annete menatap gedung yang menjulang tinggi dan luas itu. Banyak siswa siswi yang berlalu lalang masuk kedalam gerbang.
"Silahkan Nona"
Sang supir membuka kan pintu untuknya, dengan mengucapkan terima kasih terlebih dahulu lalu Annete keluar dari mobil.
Annete memegang tali ranselnya, menghela napas.
"Jalani dengan enjoy, Annete" kata Annete men-suport dirinya.
Saat Annete melangkahkan kakinya, ada segerombolan siswa yang menghampirinya.
'Aduh, jangan bilang si Kim ini buat ulah sama mereka'
Gerutu Annete dalam hati, Annete menyebut Annete Kim atau tubuh yang Dia tempati ini dengan Kim, karena kalau dia menyebut Annete serasa nyebut diri sendiri.
Annete menghentikan langkahnya, Saat gerombolan siswa itu sudah sampai didepannya.
"Hai Annete"
Salahsatu dari siswa itu menyapanya, Annete menatapnya. Tapi tunggu ini orang yang tadi ada dirumahnya, jadi ini sepupunya. Siapa namanya, kan sepupunya itu banyak woy, bukan satu tapi lima.
'Siapa ini woy!'
Annete misuh misuh sendiri didalam hatinya, lalu matanya tak sengaja menatap nametag.
Lucian.
Oh ini mas Lucian, Annete menatap wajah Lucian. Si mas Lucian lagi tersenyum padanya, ganteng banget gila.
'Kalau bukan sepupu udah gue embat, lalu masukin ke kerajaan harem gue'
"Ha-halo Lucian"
Sial!, kenapa juga dia harus gugup. Inget Annete inget!, dia itu sepupu lo.
Dan Annete merasakan jantungnya menggila, dan pasti sekarang wajahnya memerah.
"Haha, lo kenapa, seneng ya disapa sama orang ganteng sampe merah gitu" balas Lucian dengan tertawa.
Annete menatap Lucian dengan datar, seketika itu pula perasaan kagumnya berubah menjada perasaan kesal.
Tapi tunggu dulu, perbuatannya jadi mengingatkan Annete pada sosok yang membangunkan dirinya tadi pagi. Annete memajukan wajahnya dan menelisik rupa dari Lucian.
Dan benar saja, sosok itu adalah Lucian.
"Ke-kenapa lo majuin muka lo?"
Lucian berbicara dengan gugup, Annete memicingkan matanya, dia melihat Lucian tak mau menatapnya dan Annete melihat telinga Lucian sedikit memerah.
Bibir Annete terangkat. "Kenapa telinga nya merah?, lo malu ya diliatin sama cewek cantik kaya gue?"
Annete membalikkan ucapan Lucian, dia bersedekap dada.
Lucian langsung mengusap telinganya. "Ge-er, siapa juga yang malu!"
"Masa iya deck?" Tanya Annete, dia mencolek tangan Lucian yang langsung ditepis oleh si empu.
"Stop!, bukannya cantik lo malah kayak tante tante"
Mulut Lucian menggerutu, tapi berbanding terbalik dengan hatinya yang sekarang sedag bertalu.
"Nyebelin banget sih!"
Annete menghentakkan kakinya karena kesal. Masa cewek cantik seperti dirinya disebut tante tante?!.
Ganteng sih, tapi sayang matanya katarak!
Annete memaki Lucian dalam hatinya.
Dia meninggalkan gerombolan Lucian yang sedang menertawakan dirinya. Annete lupa satu fakta tentang Lucian, yaitu hobi menjahili si Kim.
"Diam lo pada!, siapa yang nyuruh ketawa"
Annete bisa mendengar Lucian memarahi teman temannya.
"Annete, tunggu!" Teriak Lucian.
Annete melihat kebelakang, dan ternyata Lucian sedang berlari menghampirinya. Annete pun mempercepat jalannya.
"Aw!"
Annete terhuyung sedikit saat Lucian dari belakang merangkulnya.
"Maaf, jangan tinggalin gue. Tau gak lo, gue rela relain nunggu lo disini. Buat bareng ke kelas" jelas Lucian, dia menautkan jari jari mereka, dan berjalan beriringan.
"Bodo!" Annete menjawab dengan ketus.
Cup!
"Jangan marah, nanti gue tambah suka"
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI ANNETE
General Fiction"Lupakan sejenak bebanmu, mari sekarang kita membuat kerajaan harem, hahaha...." Annete Michele, Annete hanya seorang anak tunggal yang bersenang senang dengan kekayaan kedua orang tuanya. Berusia 18 tahun. Hobinya itu membaca novel bergendre harem...