bagian 15

1K 89 9
                                    

Setelah dipergok oleh Eric, Annete langsung kabur ke kamarnya.

Dan sekarang, Annete sedang berada dikamar mandi, dia sedang berendam. Merilekskan tubuh juga fikirannya.

Sekarang dirinya ada didunia novel, menjadi tokoh dari cerita itu, plus menjadi tokoh utama wanita.

Dia bingung akan melakukan apa, apa dia harus merusak alur seperti kebanyakan cerita transmigrasi yang pernah ia baca atau tidak.

"Tapi kan mereka jadi tokoh antagonis atau figuran, sedangkan gue?"

"Tapi tunggu, kan dicerita si Annete cuma milih si Lucian doang. Gimana kalau gue ubah, jadi milih Kyle" Annete tersenyum membayangkan semua itu.

"Atau kita buat kerajaan harem aja. Duh!, pinter banget sih lo Net"

Annete berbicara sendiri. Disaat dia membayangkan mempunyai harem, Annete tertawa sendiri.

"Annete!, Annete!"

"Ya!" Jawab Annete sambil teriak.

Tiba tiba dari luar ada yang memanggilnya. Annete langsung beranjak dari acara berendam nya. Dia mengambil handuknya dan melilitkannya ditubuhnya.

Annete berjalan ke arah pintu dan membukanya sedikit, lalu menyembulkan wajahnya untuk melihat orang yang memanggilnya.

"Eric?"

Annete memanggil, dan dia melihat Eric yang sedang berkeliling dikamar nya.

Sang empu mencari sumber suara. Lalu saat matanya menatap kearah pintu kamar mandi, dia melihat kepala seorang gadis sedang menatapnya bingung. Lalu dia beralih menatap leher gadis itu, tanpa sadar dia meneguk ludahnya saat melihat leher putih dan tulang selangka gadis itu membuat nya terlihat seksi.

"Heh!, kenapa lo?"

Eric tersentak. Dia tersenyum kecil. Kakinya melangkah mendekati Annete.

"Weh, weh, mau apa lo?"

Annete terlihat panik melihat Eric yang menghampirinya dengan matanya yang seperti pemangsa.

Saat Eric berdiri dihadapannya, Annete memejamkan matanya dengan tangannya mencengkram kuat pintu kamar mandi.

Eric kembali tersenyum, tangannya terulur mengelus kepala Annete yang menyembul.

"Gue mau nagih janji Annete" kata Eric dengan lembut.

Annete membuka matanya, lalu dia membulatkan mulutnya.

"Oh, ngomong dong. Oke oke, kita pergi sekarang" balas Annete.

"Emm, Ric" panggil Annete.

"Apa?"

"Gue mau ganti baju" jelas Annete, dia sedikit menutup pintu kamar mandi.

Dia jadi sedikit gugup kala dilihat terus sama sepupunya itu. Mana mandangnya dalem banget.

Eric menaikkan sebelah alisnya. Lalu dia mengangguk kecil.

"Tapi gue yang nyiapin baju Annete"

Setelah berbicara itu, Eric langsung pergi meninggalkan Annete yang menghela napas pasrah.

•••
"Wih, pagi pagi udah rapih mau kemana nih" kata Lucian

Perkataan itu menjadi sambutan yang didapat oleh Annete saat dia sampai di meja makan. Dia tak bersama dengan Eric, karena Annete menyuruh Eric untuk pergi duluan.

Annete memakai kaos putih dan hotpans jeans pilihan Eric, bukan sih. Outfit awalnya kaos putih sama celana panjang jeans, terus diubah sama Annete celana nya jadi pendek. Karena menurutnya, kalau pakai celana panjang bakal gerah.

Kyle, Jean yang berada disana menatap Eric meminta penjelasan atas pakaian Annete. Noah tidak ada, dia semalaman gadang, jadi pagi ini dia masih tertidur.

'Bukan gue!' Kata Eric dengan pelan pada kedua sepepupunya.

Kyle dan Jean hanya mengehela napas.

"Jalan jalan dong" ucap Annete dengan bangga.

"Ikut dong" seru Lucian.

"Gak!" Tolak Eric dengan tegas.

Lucian dan Annete menatap kearah Eric yang sedang duduk.

"Gue gak ngomong sama lo ya" sinis Lucian pada Eric.

"Tapi Luc, gue jalan jalannya sama Eric" jawab Annete polos.

Lucian tak tahu harus berkata apa.

"Oke deh, have fun Annete. Jangan lupa oleh oleh buat gue" kata Lucian dengan mata pasrah.

Annete mengacungkan jempolnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TRANSMIGRASI ANNETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang