bagian 6

1.8K 138 6
                                        

"Sayang, kamu dari mana?"

Saat sudah sampai dihalaman depan,  pertanyaan dari maminya menyambut Annete dan juga beberapa pasang mata yang menatap kearahnya dengan tajam?.

Annete menggaruk pipi nya yang tak gatal. Dia merasa tak nyaman dengan tatapan mereka itu.

Annete diam tak tahu harus menjawab apa, namun beruntung sosok yang bersamanya menjawab.

"Tadi aku melihatnya sudah dari kamarnya, lalu kami pergi bersama kesini"

Annete menatap sosok disampingnya, matanya melotot kaget karena melihat sosok itu mengedipkan mata padanya.

Tanpa sadar Annete tersenyum.

"I-iya aku udah ambil barang yang ketinggalan" timpal Annete untuk meyakinkan maminya atas kebohongan mereka berdua.

Maminya mengangguk percaya, lalu dia menghampiri Annete. "Ayo kita pergi"

Maminya menarik lengan Annete, dan membawa nya ke dalam mobil. Yang sepertinya terdapat Papi nya.

Sebelum masuk ke mobil, Dia melihat kebelakang, mereka masih setia berdiri menunggu kepergiannya. Annete baru sadar, jika para lelaki semuanya ada 5 orang.

'Tapi kenapa mereka tak berangkat bersama?'

•••
Didalam mobil, suasana nya hening. Papinya sibuk bertelepon, dan Annete sedang bingung, mau bertanya dari mana, saking banyaknya pertanyaan yang ingin Dia ajukan pada Maminya.

"Mami"

"Ya sayang, kenapa?"

Sang mami yang tadinya bermain ponsel kini dia meletakkan ponselnya dan menatap penuh pada sang anak.

"Aku boleh tanya gak?" Tanya Annete ragu ragu.

Annete merasa deg degan takut akan dicurigai tapi tek menyangka Maminya menganggukan kepalanya.

Gimana ya ngomongnya, Annete bingung sendiri . Masa Dia harus cerita kalau Dia amnesia, gak etis banget.

"Emm... bisa ceritain sedikit tentang aku?"

Annete menatap maminya, dan Dia melihat maminya mengerutkan dahi, merasa heran dengan pertanyaan dari putrinya itu.

"A-aku ada tugas untuk membuat cerita tentang diri sendiri, atau masa kecilku"

Annete mengepalkan tangannya, semoga berhasil, rapalnya dalam hati. Annete melirik sedikit pada maminya, Dia melihat mata maminya seperti menerawang.

"Mami ceritain masa kecil Annete aja ya, pasti kalau tentang diri sendiri Annete juga pasti tahu"

Annete hanya mengangguk, tak masalah. Mungkin dicerita masa kecilnya ada petunjuk kan.

"Dulu, setelah kamu lahir. Mami sama Papi bahagia banget. Kami rawat kamu dengan hati hati penuh cinta dan kasih sayang. Dan dari situ mami sama papi bertekad untuk bekerja lebih keras agar kamu gak merasa kekurangan. Tak terasa kamu sudah beranjak 1 tahun, kamu sudah lancar berjalan tapi bicara kamu belum fasih. Saat itu kamu dalam masa aktif aktif nya, sampai sampai mami sama papi kelabakan mengatasi masa aktif kamu"

Mami Annete menjeda sebentar, Annete menatap maminya yang tertawa kecil

"Nah disaat Annete merayakan ulang tahun yang ke 5, kami mengadakan acara besar besaran. Dari temen temen mami terus teman bisnis papi, hingga keluarga dekat maupun jauh kami undang"

"Disana para sepupu mu datang, ikut meranyakan ulang tahunmu. Dari sana Annete dan sepupu kamu menjadi sangat dekat, sampai sampai orang orang yang melihat kalian akan berfikir jika kalian itu adik-kakak beneran"

Annete terus diam, dan matanya tak teralihkan sedikit pun dari maminya, sebelumnya ekspresi maminya itu bahagia tapi setelah menceritakan sepupunya maminya sedikit murung.

"Mami sedikit sedih saat kalian lengket banget, karena waktu mami sama kamu jadi sedikit. Mama egois ya?"

Mami Annete menatap sedih pada Annete, dengan cepat Annete menggeleng.

"Tapi mami bisa apa, mana mungkin kan mami larang kalian bermain, yang ada kamu bakal sedih. Dan gak ada orangtua yang mau anaknya bersedih"

"Mami" kata Annete.

Dia jadi terbawa suasana, matanya berkaca  kaca. Ikut merasakan perasaan Maminya.

"Saking lengketnya kalian, tidur pun tak ingin terpisah, jadi kalian satu kamar. Sejak itu para sepupumu itu tinggal bersama dengan kita. Awalnya Papi sama Mami menolak, tapi kami ingin selalu membuat putri kita bahagia"

Annete sedikit mengerti sekarang kenapa tadi sepupunya sedikit kurang dekat dengan orangtuanya.

"Jika diingat ingat masa kecil kalian, dulu Annete itu paling sayang dengan Kyle, dia dan kamu selisih 2 tahun, dengan Annete yang lebih tua. Saking sayangnya kamu sama Kyle, kamu rela berbuat apa saja demi Kyle tersenyum, paling lucunya saat Kyle tak sengaja menghilangkan boneka kesayangan mu, awalnya kamu marah, tapi setelah tahu Kyle yang menghilangkannya, kamu gak jadi marah, haha lucu kan?"

Annete hanya bisa tersenyum tipis saat Maminya memintanya menjawab.

"Terus kamu paling manja sama Jean dan Noah, mereka itu paling tua dari kalian semua. Kamu sama mereka selisih 4 tahun. Mungkin karena mereka berdua paling tua, jadi pembawaan nya dewasa, dan Annete selalu bermanja manja dengan mereka berdua seperti adik perempuan yang manja dengan kedua kakak laki lakinya"

"Kemudian Lucian, kamu dan dia selisih 1 tahun dengan Lucian yang kebih tua. Kamu dengan dia emm lumayan kurang akrab soalnya Lucian selalu ganggu kamu, dan kamu selalu marah atau kesal sama dia. Tapi disaat kamu dijahilin sama sepupu kamu yang lain, Lucian yang paling depan belain kamu. Dilihat dari perilakunya, Lucian itu tipe kakak yang selalu jahilin adiknya, tapi gak mau jika adiknya dijahilin sama orang lain"

"Yang terakhir Eric, dia sama kamu seumuran. Orang orang selalu kira, kalian itu kembar. Karena Eric selalu ingin couple bajunya sama kamu jika pergi keluar. Dan kamu selalu bercerita sama dia kalau terjadi sesuatu atau kalau ingin pergi jalan jalan kamu suka minta anter sama Eric, Mami pernah nanya kenapa, dan Annete menjawab karena kalau sama Eric itu suka nyambung bisa dibilang se-frekuensi gitu"

"Mungkin segitu yang mami ingat tentang masa kecilmu. Jadi intinya masa kecil Annete itu dikelilingi oleh 5 sepupu kamu"

Annete yang daritadi diam mendengarkan, akhirnya tertawa, jadi bisa disimpulkan dari semua itu, sekarang dia masuk novel!.

OMG!!

TRANSMIGRASI ANNETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang